Mind

Pentingnya Support System Bagi Calon Mama

By  | 

Ungkapan bahwa mama bahagia akan menciptakan generasi penerus yang sehat dan hebat, bukan tanpa alasan. Pasalnya, ada banyak masalah kesehatan yang bisa mengintai jika calon mama tidak bahagia selama menjalani kehamilannya. Tidak berhenti sampai di situ, mama yang tidak bahagia setelah melahirkan berujung mengganggu tumbuh kembang anak, bahkan dapat membahayakan dirinya sendiri sekaligus sang anak!

Calon Mama Lebih Mudah Mellow dan Stres

Menurut dr. Ardiansjah Dara Sjahruddin, Sp.OG.,selama masa kehamilan, banyak perubahan yang terjadi pada calon mama, mulai dari fisik hingga psikis, serta yang tidak tampak, yaitu perubahan hormonal.

Pada trimester pertama, hormon yang meningkat dalam calon mama antara lain hormon estrogen dan progesteron. Ditambah lagi, ada pula hormon kehamilan yang muncul, yakni hormon beta chorionic gonadotropin (beta hCG), yang kerap mengakibatkan mual dan muntah. “Karena itu, tidak mengherankan kalau di trimester pertama sekitar 75-80% calon mamapasti mual. Nah, yang 20% tidak mual atau istilahnya hamil kebo,” ujar dr. Dara saat menghadiri acara perayaan ulang tahun Teman Bumil yang kelima pada 29 November 2022 lalu.

Ketiga hormon tersebut sangat berpengaruh terhadap perubahan psikis calon mama, sehingga jadi lebih sedih, mudah menangis, dan marah-marah. Ini selaras dengan survei yang dilakukan oleh Teman Bumil terhadap 1.504 calon mama, 64,6% mengaku lebih mellow dan sering sedih, sementara 38,4% mengaku jadi lebih stresselama hamil.

Selain masalah hormonal, ada beberapa faktor eksternal yang menjadi pemicu calon mama tidak bahagia atau stres. Hal ini bukan tanpa alasan. Menurut survey,kondisi finansial yang belum stabil (44,3%) berada di urutan pertama penyebab calon mama tidak bahagia saat hamil. Kemudian, disusul dengan masalah kehamilan yang cukup mengganggu (35,8%), belum atau sulit menyiapkan biaya persalinan (23,9%), masih harus bekerja atau mengurus seluruh pekerjaan rumah tangga sendirian (21,5%), dan menjalani kehamilan sambil mengurus anak (20,7%).

Dampak bagi Janin Bila Mama Tidak Bahagia

Meski kebanyakan terjadi di trimester pertama, kondisi psikis yang naik turun juga bisa berlanjut sampai trimester kedua, bahkan trimester ketiga lho, Mams to be. Hal yang paling mengganggu di trimester kedua, ujar dr. Dara, biasanya terkait dengan perubahan bentuk fisik. Sementara di trimester ketiga, calon mama kerap stres terkait proses persalinan yang akan ditempuhnya kelak.

Walau hormon berperan besar, kesedihan pada calon mama tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. “Dampak secara tidak langsung itu ada, ya. Contohnya, para mama yang sedih berkepanjangan berpotensi mengalami persalinan prematur. Bisa juga, bayinya kecil. Kita istilahkan BBLR (bayi berat lahir rendah),” ungkap dr. Dara.

Saat para calon mama sedih dan banyak pikiran, mereka bisa jadi malas makan atau makan tidak teratur. Akibatnya, janin menjadi kekurangan nutrisi lalu mengalami BBLR. Ada pula yang sampai tidak menjaga kebersihan diri, yang berisiko tubuh terpapar banyak bakteri. Bakteri pun bisa masuk dari vagina ke dalam rahim, lalu menginfeksi selaput ketuban, yang memperbesar potensi mengalami ketuban pecah dini dan persalinan prematur.

Setelah Melahirkan, Kebahagiaan Mama Juga Perlu Diperhatikan

Tak hanya saat hamil, setelah melahirkan pun kondisi psikis mama tidak boleh diabaikan. Jika selama hamil hormon mama mendadak meningkat, maka seusai bersalin hormon mendadak menurun, yang membuat perasaan jadi tidak menentu. Kondisi ini kita kenal dengan istilah baby blues.

Dari 1.259 partisipan survei yang memiliki anak 0-5 tahun, sebanyak 44,3% mengatakan mereka mengalami baby bluesBaby blues ini tutur dr. Dara bisa terjadi 2-3 hari setelah melahirkan lalu berlanjut hingga kurang lebih 2 minggu. Normalnya ini akan hilang. Namun bila diabaikan, dapat berlanjut menjadi depresi paska melahirkan. Hal ini cukup berbahaya karena mama dapat melakukan hal-hal yang bisa membahayakan dirinya sendiri maupun Si Kecil.

Pentingnya Support System agar Mama Bahagia

Selain itu, hasil survei juga menyatakan bahwa 92,8% calon mama butuh dukungan suami dan orang terdekat agar bahagia selama menjalani kandungannya. Sementara kelompok mama yang memiliki anak usia 0-5 tahun butuh curhat ke suami atau orang terdekat (24,7%) dan minta tolong menjaga Si Kecil sebentar ketika kewalahan dan stress (31,4%). Sebanyak 98,1% bahkan para mama merasa perlu me time. Itu tandanya, sejak kehamilan hingga merawat Si Kecil, mama butuh support system yang baik.

Menurut dr. Dara, mama memang sesekali perlu meluapkan apa yang dirasakannya kepada orang di sekitarnya. Ia pun menyarankan, agar para support system di sekeliling mama perlu memahami kondisi mama, yang tentunya tidak mudah dan banyak tantangan.

Maria, pemilik akun Instagram @littlemavel, yang turut hadir di acara ini juga menyetujui betapa pentingnya support system dalam hidup seorang mama. 

Keluhan kehamilan yang sangat mengganggu di trimester pertama lalu diharuskan menempuh persalinancaesar membuat Maria sangat mellow. Tidak sampai di situ, setelah melahirkan pun ia merasa kewalahan mengurus sang anak. Pada satu titik, ia bahkan pernah merasa rendah diri karena sebelumnya ia adalah wanita bekerja, tetapi memilih menjadi full time mom dan tidak memiliki penghasilan. 

“Walau itu keputusanku, tapi aku merasa kok kayak enggak ada achievement. Jadi, kalau ada yang bertanya soal pekerjaan, bisa sebaper itu sampai menangis,” curhatnya. Untungnya, suami dan keluarganya selalu memberikan dukungan. Lewat akun Instagram @littlemavel yang saat ini memiliki 29,6 ribu followers, Maria juga aktif berbagi tentang pengalamannya menjadi mama. Di sana, ia mendapatkan penguatan dan merasa tidak sendirian karena ada banyak ibu yang juga mengalami hal serupa. 

Komunitas untuk Para Mama

Di zaman ini, dr. Dara merasa support system tidak selamanya datang dari orang-orang terdekat yang ada di depan mata, melainkan juga bisa hadir secara digital. Selain bisa mendapatkan informasi, mama bisa bergabung di komunitas supaya merasa tidak sendirian.

Maria pun sepakat. “Walaupun suami dan keluarga aku ada, tapi kadang aku merasa mereka enggak bisa relatedengan apa yang aku rasakan. Jadi, menurutku penting punya support group. Mereka mengerti mau kasih solusi apa. Kita pun merasa tervalidasi,” jelas Maria.

Melihat betapa pentingnya support system di dalam kehidupan mama, aplikasi kehamilan dan parenting Teman Bumil, yang telah mendampingi perjalananmama dan papa Indonesia selama lima tahun penuh,pun memberikan inovasi terbaru di tahun ini, yaitu meluncurkan fitur Komunitas sebagai Happy Space for Mums.

“Pemilihan slogan berupa Teman Setia Mums di ulang tahun yang kelima bukanlah suatu kebetulan karena Teman Bumil sendiri memegang komitmen untuk senantiasa memberikan support system terbaik bagi Mums dan si Kecil,” ungkap Ruth Retno Dewi selaku Chief Strategy Officer Teman Bumil.

Para mama bisa bergabung di Komunitas Teman Bumil melalui aplikasi maupun WhatsApp Group. Ada beberapa kategori grup yang bisa dipilih, yaitu promil, hamil, bayi, batita, dan juga balita. Jadi, informasi yang didapatkan sesuai dengan kebutuhan para ibu dan tentunya bermanfaat. 

Ada pula beragam program seperti sesi edukasi secara langsung dan gratis dengan para ahli, salah satunya melalui fitur Media Chat Live, bagi-bagi hadiah giveaway, serta kesempatan untuk mengikuti kegiatan eksklusif lainnya. Jadi, dengan kehadiran fitur Komunitas ini, mama bisa mendapatkan edukasi dan informasi seputar masa persiapan kehamilan, kehamilan, persalinan, menyusui, hingga tumbuh kembang anak 0-5 tahun, bersosialisasi dan saling belajar dari sesama ibu, menjadi sarana aktualisasi diri, serta yang terpenting, berkesempatan untuk mendapatkan penghasilan tambahan.

“Kami percaya dengan kita memberikan ragam variasi konten sebagai a Happy Space for Mums, kita dapat menciptakan anak-anak yang sehat. Karena anak yang sehat, dimulai terlebih dahulu dari mama yang bahagia,” tutur Ruth.

Sebagai bentuk apresiasi terhadap pengguna maupun followers-nya, perayaan ulang tahun Teman Bumil yang kelima juga menghadirkan berbagai rangkaian acara menarik, baik di dalam aplikasi Teman Bumil, Instagram @temanbumil dan @teman_parenting, TikTok @temanbumilofficial, maupun YouTube Gue Sehat. Didukung oleh Folamil dan Herba ASIMOR, perayaan digelar mulai dari peringatan Hari Ayah Nasional dan akan ditutup di Hari Ibu pada bulan Desember nanti, dengan menghadirkan berbagai ahli dan influencer, bagi-bagi hadiah total jutaan rupiah, hingga memberikan hadiah persalinan kepada para mama yang melahirkan di tanggal 29 November 2022.(Tammy Febriani/KR/Photo: Doc. Teman Bumil, Freepik)

Shares