Education

Ini Alasan Si Kecil Perlu Belajar Coding Sejak Dini

By  | 

Lahir di era industrialisasi gelombang ke-4, atau yang lebih dikenal dengan revolusi teknologi, Si Kecil dituntut untuk memiliki pemahaman dan penguasaan lebih terhadap digital. Seperti kita lihat Mams, setiap harinya pun kita semakin banyak berinteraksi dengan mesin dan komputasi.

Coding atau sering disebut sebagai “bahasa masa depan”, memungkinkan manusia untuk bisa “berkomunikasi” dan mengatur mesin dan komputer, alih-alih digantikan perannya. Itulah mengapa, penting bagi Si Kecil untuk mempelajari kemampuan coding sejak dini.

Hal ini semakin diperkuat dengan laporan dari McKinsey Global Institute, dimana hampir separuh dari pekerjaan manusia akan diambil-alih oleh mesin/robot otomatis pada tahun 2055. Sementara saat ini, jumlah programmer yang menguasai coding masih sangat terbatas, yaitu sekitar 24,5 juta orang di seluruh dunia. Akibatnya, profesi programmer/developer menjadi profesi yang paling banyak dicari dan dibutuhkan, termasuk di Indonesia. Kemampuan coding sejak dini menjadi bekal si kecil untuk bisa mengembangkan mindset pemecahan masalah dan kreativitas, sehingga memiliki keunggulan kompetitif di dunia kerja masa depan.

“Seperti pembelajaran bahasa pada umumnya, pengenalan terhadap coding akan lebih baik jika dimulai sejak dini, karena anak kecil lebih reseptif dan bisa melatihnya terus hingga jangka waktu yang panjang,” ungkap Juventia Vicky Riana, Chief Commercial Officer Hacktiv8,

“Tidak hanya sebagai bahasa masa depan, coding bermanfaat merangsang kreativitas, menumbuhkan semangat inovatif, menstimulasi logika berpikir, dan memperkuat kemampuan anak untuk memecahkan masalah,” lanjutnya.

Harapannya, dengan mempelajari coding sejak dini, Si Kecil akan lebih tertarik dengan teknologi, lebih percaya diri, dan merangsang logika matematikanya.

Memahami pentingnya penguasaan coding, Hacktiv8 memperkenalkan program pendidikan HacktivKidz, yaitu coding untuk anak-anak. Pelatihan ini mengajak Si Kecil belajar melalui sesi coding yang menyenangkan, dengan merangsang imajinasi dan kreativitas mereka dalam membuat berbagai program ataupun game berbasis karakter dan animasi.Hacktiv8 merancang kurikulum program HacktivKidz dengan riset mendalam, untuk memastikan bahwa pelatihan coding anak bisa berjalan maksimal, baik dalam setting offline maupun online.

Lima pilar kurikulum HacktivKidz adalah:

1)Sense of Purpose,dimana Si Kecil memiliki pemahaman yang lebih baik dan terinspirasi untuk mengejar pembelajaran tingkat lanjut;

2)Pembelajaran Terpersonalisasi, dimana instruktur memantau masing-masing perkembangan Si Kecil dan memberikan materi yang sesuai dengan kemampuannya;

3)Merangsang Logika Matematika, dimana Si Kecil bisa menganalisa implementasi konsep matematika untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah;

4)Kepercayaan Diri, dimana disini dilatih untuk berani bersuara dan percaya diri mempresentasikan hasil karyanya; dan

5)Menantang & Menyenangkan, dimana Si Kecil bisa tekun belajar melalui animasi dan game yang menawarkan tantangan seru, sehingga anak lebih termotivasi.

Terdapat tiga kategori program utama yang dapat dipilih, yaitu:

  1. Kelas Animasi (7-13 tahun): kelas pemula, dimana Si Kecil bisa mempelajari block coding dengan animasi, pengenalan dasar, pembuatan animasi dengan Pictoblox, serta penambahan efek suara dan storytelling.
  2. Kelas Seni (8-13 tahun): kelas pemula dimana Si Kecil belajar menggambar dengan coding, serta memainkan efek suara, menggambar, dan mengatur berbagai latar belakang animasi.
  3. Kelas Roblox (8-14 thn): kelas tingkat lanjut, dimana Si Kecil mempelajari konsep komputer, logika pemrograman, dan latihan dasar coding untuk mengembangkan sebuah game yang dapat langsung dipraktekan di platform Roblox Studio

Untuk pemilihan instrukturnya sendiri, Hacktiv8 menerapkan standar yang berbeda dari biasanya. Instruktur HacktivKidz terpilih harus memiliki pengalaman dan penguasaan materi dalam pengetahuan dasar coding, coding dengan animasi dan suara (PictoBlox, MIT, Roblox, dll.), dan memiliki pengalaman mengajar anak-anak.

Kedepannya, Hacktiv8 berencana untuk memperluas jangkauan program HacktivKidz dan menggandeng lebih banyak mitra pendidikan formal. “Kami percaya bahwa ada banyak sekali cara untuk belajar coding. Namun, hanya ada satu tempat dimana anak mendapatkan pengalaman yang paling relevan dan berharga untuk memenuhi kebutuhan digital di masa depan, yaitu: Institusi Pendidikan. Itu sebabnya, kami berencana untuk berkolaborasi dengan sekolah untuk menjangkau lebih banyak pembuat kode di masa depan. Coding adalah kemampuan intelektual tinggi, dan hanya dengan berkolaborasi, kita bisa membuat program pengembangan coding yang paling canggih dan mutakhir,” tambah Juventia. (Tammy Febriani/KR/Photo: Doc. Freepik)

Shares