Health

Mengenal Generasi Sandwich dan Risiko Kesehatan Mental yang Mungkin Dihadapi

By  | 

Mamas, pernahkah Anda mendengar istilah ‘generasi sandwich’? Seseorang yang berada dalam kelompok ini akan lebih rentan mengalami masalah kesehatan mental, lho.

Generasi Sandwich (sandwich generation) adalah suatu istilah yang merujuk pada sekelompok seseorang yang “terjepit” di antara tuntutan simultan dalam merawat orangtuanya yang telah lanjut usia, dan merawat anak-anaknya yang masih bergantung padanya, baik secara fisik, mental-emosional, maupun finansial. Istilah generasi Sandwich pertama kali diperkenalkan oleh dua orang pekerja sosial yaitu Dorothy Miller dan Elaine Broody pada 1981, untuk menggambarkan pelaku rawat (caregiver) yang terjepit di antara dua generasi.

Secara umum, karakteristik individu yang berada di generasi Sandwich biasanya adalah pria dan wanita berusia 30 tahun ke atas yang telah menikah, dan bekerja. Generasi Sandwich menanggung beban dan tanggung jawab dalam memberikan perawatan dan layanan seperti transportasi, pengaturan makan, perawatan kesehatan, dan urusan rumah tangga lainnya, baik bagi anak-anaknya maupun orangtuanya.

Survei di Amerika Serikat tahun 2007 menunjukkan bahwa generasi Sandwich yang terdiri dari usia 35 – 54 tahun, mengalami tingkat stres lebih tinggi karena dituntut untuk menyeimbangkan peran dalam perawatan anak dan juga orangtua mereka. Hampir 40 persen wanita generasi Sandwich melaporkan tingkat stres yang ekstrem. Tentu saja stres ini tidak hanya memengaruhi relasi personal terhadap pasangan, anak dan keluarga, namun juga memengaruhi kesejahteraan diri sendiri (kesehatan mental).

Risiko Gangguan Kesehatan Mental

Menurut Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa RS Pondok Indah – Pondok Indah, dr. Zulvia Oktanida Syarif, Sp.KJ, generasi Sandwich yang menjadi pelaku rawat bagi dua generasi ini lebih rentan mengalami berbagai masalah kesehatan mental, antara lain:

Burnout (kelelahan fisik dan mental)

●Gangguan tidur (banyak tidur atau kurang tidur)

●Perasaan bersalah

●Merasa khawatir terus-menerus

●Hilang minat terhadap aktivitas yang sebelumnya disenangi

●Ansietas (kecemasan)

●Depresi.

Pada akhirnya, kondisi mental tersebut juga bisa memengaruhi kesehatan fisik, seperti:

●Kadar hormon stres yang lebih tinggi

●Lebih sering izin sakit dari pekerjaan kantor karena terinfeksi penyakit menular

●Respon imunitas yang lebih rendah terhadap influenza

●Penyembuhan luka yang lebih lambat

●Tingkat obesitas lebih tinggi

●Risiko penurunan kesehatan mental yang lebih tinggi.

Tantangan menjadi bagian dari generasi Sandwich di masa pandemi COVID-19 semakin meningkat karena kebutuhan untuk merawat kesehatan anak dan orangtua agar terlindungi dari infeksi COVID-19 juga semakin besar. “Pada saat yang bersamaan, ia juga harus tetap menjaga imunitas dirinya agar tidak terinfeksi. Karenanya, penting sekali bagi generasi Sandwich untuk mempelajari cara menjaga kesehatan diri, baik fisik maupun mental, serta menyeimbangkan berbagai peran yang dimilikinya,” ujar dr. Zulvia. (baca: Menjaga Kesehatan Mental Generasi Sandwich) (Tammy Febriani/KR/Photo: Doc. iStockphoto)

Shares