Mind

5 Trik Terhindar dari Emotional Eating

By  | 

Banyak cara dilakukan seseorang untuk melampiaskan emosinya. Salah satu diantaranya adalah emotional eating.

Emotional eating merupakan suatu kondisi di mana hasrat untuk makan menjadi tak terkendali akibat dipicu oleh kondisi emosi yang tak stabil. Banyak orang berusaha melupakan stres dengan makan berlebihan, dan mereka berpikir bahwa itu adalah satu-satunya cara mengatasi stres. Bahkan ketika mereka tak merasa lapar sekalipun, keinginan untuk makan tetap tinggi dan bisa tak terkendali. Dan biasanya, makanan yang dikonsumsi adalah makanan tidak sehat, seperti yang terlalu manis atau terlalu asin. Tentu saja hal itu dapat meningkatkan risiko penyakit diabetes, obesitas, hingga hipertensi.

Kondisi ini cukup umum dialami oleh para new mamas. Perubahan drastis menjadi seorang ibu memberikan tekanan yang luar biasa. Tak heran bila banyak mama yang kemudian mengalihkan rasa stress ke makanan.

Bila Anda merasa termasuk dalam kategori ini, sebaiknya segera ubah kebiasaan ini dengan melakukan beberapa hal berikut:

1.Kontrol keinginan. Saat emosi, mengontrol diri sendiri buka hal yang mudah. Untuk menyiasatinya, ketika Anda hendak mengonsumsi makanan di depan Anda, coba pikirkan terlebih dahulu selama beberapa waktu, tanyakan pada diri Anda sendiri apa alasan untuk makan saat itu, dan haruskah Anda memakannya? Diharapkan cara ini akan dapat membantu Anda membedakan antar kebutuhan dan keinginan. Trik lainnya, coba kurangi porsinya.  Secara bertahap Anda Anda akan dapat mengontrol dan mengendalikan emosi Anda.

2.Selalu aktif. Tepis godaan untuk makan dengan selalu aktif. Lakukan hal-hal ringan melakukan gerakan yoga selama 10 menit atau olahraga ringan lainnya. Tak hanya membuat tubuih lebih fit, cara ini juga efektif mengalihkan pikiran Anda ke makanan.

3.Seimbangkan pola makan. Bila memang Anda sedang merasa sangat tertekan, boleh saja memanjakan diri dengan makan camilan favorit, namun dengan porsi kecil atau tak berlebih. Bila makanan favorit Anda termasuk dalam kategori makanan yang kurang sehat, coba cari alternatif makanan lain yang lebih menyehatkan seperti buah atau kacang-kacangan.

4.Cukup istirahat. Menurut ahli nutrisi, ketika Anda mengonsumsi makanan manis setelah melalui hari yang melelahkan, tubuh akan mengeluarkan zat dopamine yang mampu memancing saraf otak dan memberi efek menyenangkan. Faktor lainnya yang memengaruhi Anda mengonsumsi makanan atau minuman manis adalah kortisol atau juga dikenal sebagai hormon stres. Pada new mamas, hormon ini bisa meningkat pada Anda yang kelelahan dan kurang tidur. Para ahli juga mengatakan bahwa saat tidur atau beristirahat, tubuh akan mengumpulkan energi. Oleh karena itu, bila Anda kurang istirahat, tubuh cenderung menginginkan makanan manis untuk memberikan energi pengganti bagi tubuh. Jadi, pastikan Anda tak kurang istirahat. Tak ada salahnya kok bila Anda menitipkan Si Kecil selama beberapa waktu pada suami atau orang lain di rumah agar Anda bisa istirahat sejenak.

5.Cari solusi. Ketika sedang stress, daripada Anda memikirkan pengalihan masalah dengan makanan, bagaimana bila Anda justru mencoba mencari solusinya? Tenangkan diri beberapa saat agar bisa berpikir lebih jernih lalu cari tahu apa penyebab masalah Anda. Anda bisa membuat catatan apa saja yang jadi penyebab masalah Anda dan coba cari solusi bagaimana cara mengatasinya. Cara ini dipercaya dapat mengubah mood menjadi lebih baik. Namun bila Mamas merasa masalah yang Anda hadapi tak mampu untuk diatasi seorang diri, jangan segan untuk berbicara dengan orang terdekat Anda. Hal ini bisa menjadi salah satu cara untuk mengurangi stres. Pasangan, sahabat, atau orangtua bisa menjadi tempat Anda untuk berbagi. (Tammy Febriani/KR/Photo: Istockphoto.com)

Shares