Parenting

Belajar Parenting dari “Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini”

By  | 

Setiap keluarga punya rahasia… Dan pada saatnya sebuah rahasia pasti akan terungkap yang akan menimbulkan berbagai reaksi dari semua orang yang terlibat di dalamnya.

Diangkat dari novel karya Marchella FP, Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini bercerita tentang sebuah keluarga yang memiliki 3 anak, Angkasa (Rio Dewanto), Aurora (Sheila Dara Aisha), dan Awan (Rachel Amanda). Sang Papa, Narendra (Donny Damara) adalah seorang pegawai Bank yang sangat cinta keluarga, dan Ajeng (Susan Bachtiar) adalah sosok seorang mama rumah tangga yang juga sangat perhatian terhadap anak-anaknya. Bisa dibilang keluarga ini adalah keluarga yang harmonis dan bahagia. Namun demikian, setiap keluarga pasti memiliki konflik tersendiri.

Dikisahkan kini Angkasa, Aurora dan Awan telah menginjak usia dewasa, dan menekuni pekerjaan masing-masing. Konflik dimulai saat perubahan sikap Awan yang selama ini sangat dilindungi oleh Narendra. Terlebih lagi saat Awan mulai dekat dengan seorang pria unik yang membuatnya semakin memberontak dan tidak ingin dikekang. Hal ini memicu ketegangan dalam keluarga Narendra dan satu persatu kakak beradik, bahkan sang mama mulai berontak dan rahasia besar dalam keluarga pun terungkap.

Film ini sangat real, akrab, juga emosional seperti kondisi yang sering kita hadapi dalam keluarga masing-masing. Dan sebagai seorang mama, saya merasa banyak belajar soal parenting melalui film ini:

  • Hindari terlalu overprotective & controlling. Semua orangtua punya potensi untuk melakukan dua hal ini. Apalagi seorang papa yang berperan sebagai kepala keluarga. Namun sayangnya seringkali kita tidak menyadari bahwa anak bukanlah milik kita sepenuhnya, mereka juga memiliki keinginannya sendiri. Dalam film ini, sang papa Narendra terlihat sangat protect terhadap si bungsu, Awan dan cenderung mengontrol kehidupan anak-anaknya. Dan bukannya bahagia, si anak malah merasa tertekan.
  • Anak mandiri yang terlupakan. Yang juga menarik perhatian saya adalah sosok Aurora si anak tengah yang cenderung terlupakan. Karena Ia bisa melakukan segalanya sendiri, serta kekhawatiran yang berlebihan dari Narendra terhadap Awan menjadikan Aurora terkesan tumbuh sendiri. Tidak ada orangtua yang bermaksud pilih kasih, namun terkadang kondisi membuat orangtua terkesan membedakan kasih sayang. Peringatan bagi kita semua untuk tidak meremehkan perasaan setiap anak, meskipun ia tampak bisa menyelesaikan segala permasalahannya sendiri, kita tetap harus fokus terhadap keinginan dan perasaannya.
  • Membebani tanggung jawab terlalu besar pada anak. Sebagai anak tertua dan satu-satunya laki-laki, Angkasa diberi tanggung jawab untuk menjaga kedua adik perempuannya. Hingga dewasa Ia masih harus mengantar jemput Awan. Dan seringkali disalahkan jika sesuatu terjadi pada Awan. Memberi tanggung jawab pada anak adalah sesuatu yang positif ya, Mams, namun harus sesuai dengan kapasitas dan usia anak. Jangan sampai Ia tertekan dan mengorbankan kebahagiaannya demi memenuhi tanggung jawab yang dibebankan padanya.
  • Rahasia keluarga. Menceritakan sebuah trauma atau aib keluarga memang berat. Namun menyimpannya sendiri juga tidak akan nyaman, ibarat bom waktu, suatu saat pasti akan terbuka juga. Sepahit apapun sebuah trauma atau aib, ternyata akan lebih baik dan bijak jika setiap anggota keluarga mengetahuinya, tanpa harus diutupi.

Film ini memiliki alur cerita flashback, dari masa anak-anak kecil, remaja dan masa sekarang. Tak heran, satu karakter anak bisa diperankan oleh 3 pemain. Film ini bisa menjadi refleksi diri kita sebagai orangtua, bahwa tidak ada keluarga yang sempurna, setiap anak memiliki karakternya masing-masing yang belum tentu sesuai dengan harapan kita, dan yang pasti pada saatnya nanti kita harus merelakan mereka untuk pergi meraih impiannya masing-masing dan bertanggung jawab atas dirinya sendiri.

Yang tak kalah menarik adalah original soundtrack yang menampilkan 9 lagu dengan alunan musik dan lirik yang sangat pas untuk film ini. Jangan lewatkan film yang satu ini, Mams, dan jangan lupa ajak pasangan untuk nonton bersama. (Karmenita Ridwan/Photo & Video: Various)

Shares