Health

Apa itu Stillbirth?

By  | 

Stillbirth adalah kondisi dimana bayi lahir dalam keadaan tidak ada tanda-tanda kehidupan. Ketahui lebih jauh di artikel ini.

Keguguran yang dialami Irish Bella di usia kehamilan yang telah memasuki usia 27 minggu ini tentunya sangat menyedihkan ya, mamas? Kondisi kedua bayi perempuan Irish Bella dan sang suami, disebut stillbirth.

Apa itu Stillbirth dan Penyebabnya?

Stillbirth terjadi pada atau setelah 24 minggu usia kehamilan.

Ada berbagai penyebab mengapa bayi bisa meninggal di dalam rahim diantaranya adalah:

1.Plasenta.

Masalah dengan plasenta dianggap sebagai penyebab paling umum bayi meninggal dalam kandungan. Sekitar dua pertiga bayi yang meninggal dibebakan oleh insufisiensi plasenta. Alasan pasti mengapa plasenta tidak berfungsi dengan baik memang tidak diketahui dengan pasti. Tetapi dokter menyatakan bahwa jika plasenta tidak bekerja dengan baik, pembuluh darah yang menghubungkan mama dengan bayinya menjadi menyempit. Hal ini mengakibatkan penurunan nutrisi dan oksigen ke bayi, sehingga dapat menyebabkan masalah pertumbuhan yang bisa mengakibatkan bayi lahir mati prematur dan lebih kecil dari yang seharusnya. Mama yang mengalami Pre-eklampsia juga dapat mengurangi aliran darah dari plasenta ke bayi.

Gangguan pada plasentalah yang menjadi penyebab meninggalnya kedua bayi kembar Irish. Dikutip dari Kompas, dokter Irish Bella saat itu, yaitu dokter Gatot Abdurrazak, Spesialis Obstetri dan Ginekologi Subspesialis Fetomaternal, kematian bayi kembar Irish Bella akibat dari sebagian plasenta yang lepas.

Salah satu janin bintang sinetron Cinta Suci ini mengalami kondisi Twin-to-twin transfusion syndrome (TTTS) dimana terjadi perubahan sistem pembuluh darah salah satu janin yang berdampak pada janin yang satu lagi.

TTTS bisa mengakibatkan komplikasi ke ibu, salah satunya Mirror Syndrome yang merupakan keadaan saat janin mengalami hydrops (bengkak seluruh tubuh) yang menyebabkan ibu juga mengalami kondisi yang sama.

2.Kelainan genetik.

Kondisi lainnya adalah adanya cacat genetik atau kromosom. Hal ini dapat menyebabkan bayi lahir mati. Sepuluh persen bayi berisiko mengalami hal ini. Kemungkinan, otak, jantung, atau organ vital bayi belum berkembang dengan baik pada saat itu.

3.Pendarahan.

Pendarahan hebat pada akhir kehamilan atau selama persalinan bisa menjadi penyebab lain bagi stillbirth. Ini dapat terjadi ketika plasenta mulai terpisah dari rahim (solusio plasenta).

4.Infeksi

Kondisi kesehatan mama, seperti infeksi (flu, streptokokus kelompok B, listeriosis, atau toksoplasmosis) hingga diabetes, dapat menjadi penyebab hilangnya bayi dalam kandungan.

5.Usia

Seiring bertambahnya usia wanita, risiko melahirkan stillbirth baby meningkat, terlebih ketika usia kehamilan memasuki 41 minggu. Beberapa rumah sakit, merekomendasikan calon mama untuk diinduksi persalinannya pada usia kehamilan 39 minggu atau 40 minggu, sebelum due date.

6.Lifestyle

Gaya hidup yang tidak sehat, seperti obesitas, banyak minum alcohol dan merokok selama kehamilan meningkatkan risiko bayi lahir mati. Merokok dapat membatasi pertumbuhan bayi di dalam rahim karena mengurangi suplai oksigen ke bayi melalui plasenta. Selain itu, tidur telentang juga dapat meningkatkan risiko stillbirth.

Para ahli berpikir bahwa stillbirth dapat terjadi karena adanya kombinasi dari faktor-faktor di atas, seperti masalah plasenta, kesehatan mama dan gaya hidup yang menyatu hingga mengakibatkan bayi lahir mati.

Apa yang terjadi ketika bayi meninggal dalam kandungan?

Ketika seorang bayi meninggal di dalam rahim, hal yang paling menyedihkan adalah bahwa sang mama masih harus menjalani persalinan. Hal ini perlu dilakukan karena akan lebih baik untuk kesehatan dan pemulihan fisik mama. Sangat jarang bayi yang lahir mati dilahirkan dengan operasi caesar.

Jika Anda mengandung bayi kembar atau lebih, dan salah satu bayi meninggal dalam kandungan, dokter Anda mungkin menyarankan Anda untuk tidak melakukan induksi persalinan. Banyak hal yang harus dipikirkan, apakah bayi Anda berbagi plasenta atau tidak, dan apa saja risiko lain yang mungkin terjadi. Bisa jadi, dokter akan memberikan kesempatan bayi yang lain untuk tetap berkembang di dalam rahim Anda.

Apa yang menyebabkan bayi lahir mati saat persalinan dan kelahiran?

Jarang terjadi kematian bayi terjadi selama persalinan atau kelahiran. Sebagian besar bayi lahir mati atau gugur ketika masih dalam kandungan.

Namun, sayangnya, beberapa bayi lahir mati karena sesuatu yang terjadi selama persalinan. Ketika ada yang salah selama proses kelahiran, hal itu adalah pengalaman yang traumatis dan menakutkan bagi orang tua. Kita mungkin tidak mengerti apa yang sedang terjadi, karena staf rumah sakit mungkin terlalu sibuk menangani keadaan darurat untuk menjelaskan semuanya dengan jelas.

Jika bayi sangat besar, dalam kasus yang jarang terjadi, bahunya mungkin tertahan saat ia meninggalkan jalan lahir (distosia bahu), sehingga mengurangi aliran oksigen kepadanya. Kebanyakan bayi pulih dengan baik, namun kondisi distosia bahu juga dapat menyebabkan bayi lahir mati.

Penyebab lain yang mungkin terjadi adalah masalah pada tali pusat yang mengakibatkan bayi kehilangan pasokan oksigen. Tali pusat dapat menyelip melalui leher Rahim dan kemudian melilit leher bayi. (Tammy Febriani/KR/Photo: Doc. iStockphpto.com).

Shares