Health

Perawatan Kulit Bayi di Tahun Pertama

By  | 

Kulit bayi memiliki beberapa perbedaan dengan kulit dewasa, baik dalam struktur maupun kematangan fungsinya. Sehingga perawatan yang tepat sangat diperlukan untuk menjaga kulit sensitifnya tetap sehat terawat.

Kondisi kulit bayi yang belum sempurna dapat menimbulkan berbagai kondisi yang dapat membuat kita sebagai orangtua merasa khawatir. Namun, perlu mamas ketahui bahwa tidak semua kondisi tersebut berbahaya. Oleh karena itu, mengenali berbagai kondisi kulit bayi di tahun pertama dapat membantu kita memberikan penanganan yang tepat.

Kondisi Kulit Bayi di Tahun Pertama

Kulit adalah organ tubuh terluar dan terluas manusia. Pada orang dewasa, luasnya 1,5 – 2 m2 dan beratnya 15% dari berat badan.  Fungsi utama kulit adalah perlindungan, di antaranya dari suhu yang tidak normal, sinar ultraviolet, infeksi kuman, dan penguapan air. Berbeda dari orang dewasa dalam hal struktur dan kematangan, kulit bayi memiliki ketebalan lapisan epidermis hanya 1/3 orang dewasa sehingga perlindungannya belum maksimal. Kelenjar keringat pada kulit bayi juga belum bekerja efektif sehingga berisiko bayi cepat kehilangan cairan dan kelembaban. Melanin yang jumlahnya lebih sedikit juga membuat bayi kurang terlindungi dari sinar ultraviolet. Lapisan pertahanan kulit yang belum matang hingga usia 1 tahun ini kemudian membuat bayi mudah mengalami infeksi.

Permasalahan Bayi di Tahun Pertama

Kondisi kulit bayi yang sering dijumpai umumnya bersifat ringan dan tidak memerlukan pengobatan tertentu. Walau begitu, bagi new mamas hal ini bisa menimbulkan kekhawatiran tersendiri. Untuk mengatasi kekhawatiran ini, dokter Spesialis Anak dr. Caessar Pronocitro Sp.A, M.Sc,  menyarankan agar para mamas mengenali berbagai permasalahan yang kerap dialami bayi pada kulitnya. Diharapkan, cara ini dapat mengurangi kekhawatiran mamas. Permasalahan kulit pada bayi di tahun pertama dapat dibagi menjadi tiga, yaitu: kelainan yang bersifat sementara, kelainan non infeksi, dan kelainan infeksi.

1.Kelainan yang Bersifat Sementara

-Erythema Toxicum Neonatorum. Berupa ruam kemerahan yang dapat mulai timbul pada usia 3 hari.  Umumnya ruam terdapat di wajah, dada, punggung. Bentuknya bisa seperti bercak, bentol, ataupun menyerupai jerawat. Kondisi ini diduga merupakan bentuk adaptasi kulit, dapat hilang dalam 2– 4 minggu tanpa pengobatan.

-Deskuamasi. Pengelupasan kulit yang terjadi pada hari-hari pertama kehidupan merupakan proses normal pembentukan lapisan kulit dan hilang dalam sekitar 4 minggu. Deskuamasi dapat diatasi dengan mengoleskan pelembab segera setelah dimandikan.

-Cradle Cap. Kulit mati berwarna kekuningan di kulit kepala dan dahi bayi yang timbul dalam usia beberapa hari atau bulan. Kondisi ini disebabkan oleh produksi kelenjar minyak kulit yang berlebih. Tetap mandikan dan keramasi bayi seperti biasa. Oleskan minyak mineral atau petrolatum, maka cradle cap akan hilang dalam beberapa hari atau minggu.

2.Kelainan Non Infeksi

-Mongolian Spot. Bentuknya berupa bercak kebiruan yang paling sering muncul di punggung atau bokong bayi. Kondisi ini tidak berbahaya dan lazim ditemukan pada bayi Asia. Mongolian spot akan menghilang pada usia sekitar 2 tahun.

-Miliaria. Lazim disebut biang keringat, umumnya timbul di area leher, punggung, ketiak, dan dada bayi. Miliaria terjadi pada 40% bayi dan terjadi karena produksi kelenjar keringat yang banyak namun salurannya tertutup atau sempit. Tidak perlu pengobatan, tapi mandikan seperti biasa, kenakan pakaian yang ringan dan menyerap keringat, serta jaga suhu lingkungan sekitar tetap sejuk.

-Dermatitis Atopik. Dapat timbul di usia sekitar 2 bulan, paling sering di wajah. Umumnya terkait dengan alergi dan yang tersering karena susu sapi.

3.Kelainan Infeksi

Infeksi kulit dapat disebabkan oleh bakteri, jamur, virus, maupun parasit. Masing-masing penyebab memerlukan pengobatan yang berbeda. Kondisi ini membutuhkan pemeriksaan dan penanganan oleh dokter. Memberikan pengobatan yang salah dapat memperburuk infeksi.

“Kondisi seperti suara nafas ‘grok-grok’, hidung beringus, atau batuk lazim dialami oleh bayi karena saluran nafasnya masih sempit. Apabila tidak ada demam atau nafas cepat, tidak memerlukan pengobatan,” urai dr. Caessar.

Selain itu, pastikan bayi terhindar dari suhu dingin, hangatkan tubuhnya, susui lebih sering, dan jangan sampai ada anggota keluarga yang merokok ya, mamas.

Merawat Kulit Bayi

Saat ini sudah ada beberapa hasil studi yang memberikan panduan tentang hal-hal yang perlu dilakukan dan dihindari saat melakukan perawatan kulit bayi. “Pada usia dini, mandi tidak perlu dilakukan sesering orang dewasa. Namun, apabila bayi mamas menikmatinya, maka Anda bisa memandikan bayi 1 hingga 2 kali sehari. Memandikan bayi sebaiknya dilakukan tidak lebih dari 5 – 10 menit dan menggunakan air dengan suhu 37 derajat Celcius ya, mams,” saran dr. Caessar.

Dan yang tak kalah penting adalah gunakan produk perawatan kulit khusus bayi yang hypoallergenic dan bebas dari bahan-bahan yang menimbulkan iritasi seperti produk-produk Bambi Baby.

Bambi Baby

Bambi adalah brand perawatan bayi dari Indonesia yang berkualitas dan berstandar International. Semua produk Bambi aman untuk bayi, bahkan bayi baru lahir sekalipun, karena terbuat dari bahan-bahan alami dengan formula anti-iritasi serta klaim Triple Protection, yaitu perlindungan tiga kali lipat untuk kulit bayi.

“Selama ini Bambi Baby hadir di Indonesia sebagai produk perawatan bayi yang terpercaya dan menggunakan bahan natural. Untuk mengakomodir keinginan para mama, kami menambahkan beberapa produk baru untuk melengkapi rangkaian produk yang telah hadir di pasaran. Dengan fokus untuk perawatan bayi sesuai kebutuhannya selama tahun emas pertama, serta untuk perawatan kulit ibu hamil, kami juga menghadirkan formula baru yang lebih unggul di semua produk Bambi Baby,” ungkap Maria Ana Mustika, Product Manager Bambi Baby di sela-sela Media Gathering “Mom & Baby’s Priority Care: The Golden First Year‟ beberapa waktu lalu.

Produk-produk terbaru Bambi Baby yang menjadi highlight dalam acara media gathering ini adalah Mild Lotion, Telon Balm, Face Cream, Diaper Rash Cream, Hand Sanitizer, Hair Gel, dan Hair Lotion yang diperuntukkan bagi perawatan bayi. Sementara untuk ibu hamil, Bambi Baby menghadirkan Mom’s Stretchmark Cream yang membantu merawat kulit sang mama.

Semua produk ini hadir dengan berbagai keunggulan yang merawat kulit bayi terutama selama periode emas tahun pertama, di antaranya adalah Natural Active Ingredients, Triple Protection, Hypoallergenic & Dermatology Tested, dan Halal.

dr. Caessar, Shandy Aulia dan Maria Ana Mustika

Tak hanya untuk bayi, sang calon mama juga dapat menggunakan Mom’s Stretchmark Cream dari Bambi seperti halnya yang dilakukan aktris Shandy Aulia. Calon mama yang tengah hamil 12 minggu ini yakin bahwa dengan segala keunggulannya, Bambi Baby akan mejadi produk perawatan yang tepat untuk bayinya nanti.

“Karena merupakan kehamilan yang pertama, saya langsung browsing tentang produk perawatan bayi yang terpercaya, dan pilihan saya jatuh ke Bambi Baby karena memiliki berbagai keunggulan dalam merawat bayi. Sebagai awal, saya telah menggunakan Mom‟s Stretchmark Cream dari Bambi Baby untuk merawat kulit agar tetap lembap dan elastis selama hamil,” ujar Shandy. (Tammy Febriani/KR/Photo: Doc. Bambi Baby, iStockphoto.com)

Shares