Relationship

Memahami Mindful Relationship

By  | 

Setelah menikah, tak jarang prioritas kita mengalami perubahan. Walaupun, juga perlu diingatkan untuk menjaga hubungan sehat dengan pasangan karena kita akan “selamanya” hidup bersama.

Keluarga Reza Gunawan & Dee Lestari

Pasangan Dee Lestari dan Reza Gunawan, pakar penyembuhan holistik Indonesia melalui buku bertajuk “Greatmind” (2019) berbagi pengalaman tentang mengembangkan seni relasi sehat yang dikenal dengan mindful relationship. Artinya adalah berelasi dengan penuh kesadaran.

Konsepnya adalah menjalani relasi dengan konsep yang realistis dan berbasis perhatian. Relasi yang sehat menurut mereka berdua adalah relasi yang minim timbunan. Artinya tidak menimbung “uneg – uneg”, kesal, atau keluhan.

Berikut 5 langkah mudah latihan “seni bertengkar sehat” yang sering dilakukan oleh keduanya:

Stop. Jika kita mengetahui konflik akan dimulai, dan tiba – tiba akan mengalami ekskalasi, maka setiap pasangan perlu sadar untuk berhenti dan mengambil jeda. Hal ini penting bagi keduanya untuk tidak saling menghukum dan melarang berbicara.

Tenangkan. Dalam fase ini, masing – masing pihak punya tanggung jawab untuk memproses, mendaur ulang, dan menetralisir stres serta emosi mereka tentang situasi yang terjadi. Dalam posisi ini Anda harus bisa berada dalam posisi yang lebih tenang & berpikir lebih jernih untuk melanjutkan komunikasi dengan pasangan lebih lanjut.

Membuka/menjalin. Saat setiap pasangan sudah tenang, diharapkan untuk dapat berpikir membuka kembali pipa yang sedang ditutup. Masalahnya mungkin belum selesai karena komunikasi belum terjadi – tapi setidaknya dalam diri sudah lebih tenang.

Jernihkan. Kedua belah pihak mulai berkomunikasi untuk menjernihkan permasalahan dan konflik yang ada. Saat berada di fase ini, kita bisa mulai bergantian mengambil peran untuk saling mendengarkan, saling jujur sampai muncul pengertian. Pengertian ini tidak hanya akan membantu menyembuhkan sisa emosi yang tersangkut, tetapi juga mendekatkan diri lagi satu sama lain.

Untuk dapat memupuk kehadiran, kebersamaan, dan saling perhatian dalam sebuah hubungan, kesemuanya memang butuh latihan. Jadi, di sela – sela kesibukan Anda, jangan ragu untuk mulai memperhatikan kembali atau memberi perhatian melalui gesture dan sentuhan agar tercipta emosi positif. (Nathalie Indry/KR/Photo: Various)

Shares