Mind

Smart Mama Story: Shasya Pashatama

By  | 

Mulai aktif menulis narablog melalui Pashatama dan Surga Makan sejak 10 tahun lalu, Shasya Pashatama, mama dari Biyan Silalahi (11) semakin mantap menekuni profesi sebagai seorang blogger.  Ia kini banyak meluangkan waktu untuk jalan – jalan sambil menerima tawaran untuk ikut mempromosikan berbagai daerah wisata di dalam & luar negeri. 

Soal menjalankan peran sebagai seorang mama & rekomendasi destinasi wisata dari Shasya untuk Smart Mama dan keluarga, simak obrolan kami berikut ini, ya!

IMG_0249

Traveling bagi saya adalah cara kita melihat dan merasakan apa yang berbeda dari kehidupan sehari-hari. Perlu dilakukan untuk melepas stres sekaligus membuka wawasan supaya lebih open minded. Mengajak anak-anak jalan-jalan sejak dini membuat anak-anak lebih berwawasan juga,” ungkap wanita yang berdomisili di Bandung, Jawa Barat ini.

Share dong, rekomendasi wisata yang child friendly?

Bali selalu jadi pilihan yang cukup mudah untuk mengajak anak-anak pergi liburan. Selain museum, waterbom, atau kebun binatang, banyak pilihan tempat (dan makanan) yang cocok untuk anak-anak di sana. Rekomendasi ini pernah saya tuliskan dalam laman TripCanvas Indonesia, diantaranya:

18-via-bgc-bali-green-connection

1. Bali Green Connection

Main Segway di tepi pantai Sanur dengan nuansa alam? Why not?

1-via-duiduidam

2. Bali Treetop Adventure, Tabanan.

7 pilihan sirkuit adventurenya bisa dicoba seluruh anggota keluarga dengan tetap bisa menikmati nuansa alam.

5-Sea-walker-740x555
3. The Ultimate Seawalker Experience, Nusa Dua. 

Dapat dilakukan oleh anak – anak dengan batas minimum usia 9 tahun, untuk melihat langsung kehidupan biota dan ikan laut!

Bandung juga menarik untuk membawa anak-anak berlibur, terutama area Lembang yang banyak tempat untuk outdoor activities. Tapi, sebisa mungkin hindari waktu bepergian saat long weekend, ya.. Karena biasanya akan macet sekali.

Dari pengalaman mengajak Biyan traveling, adakah hal – hal khusus yang perlu dipersiapkan sebelum bepergian?

Biasakan anak-anak untuk makan dengan mudah, karena saat bepergian tidak selalu bisa menemukan makanan yang mereka suka. Lagipula salah satu bagian traveling yang menyenangkan adalah saat mencoba makanan-makanan khas masing-masing daerah. Membiasakan anak adaptatif terhadap makanan adalah cara paling awal untuk membiasakan mereka beradaptasi dengan mudah terhadap segala sesuatu; tempat menginap, moda transportasi (misalnya harus road trip ber jam-jam), adat istiadat masing-masing dan lain-lain.

IMG_0307

Shasya & Peran Sebagai Mama Bagi Biyan

“Menjadi seorang mama berarti belajar menjalani peran baru dalam kehidupan di mana semuanya dipelajari secara autodidak dengan teknik trial & error karena tidak ada teori pasti yang bisa digunakan dalam menjalani peran ini; Merupakan tanggung jawab untuk membesarkan & membekalinya baik secara lahir maupun batin.”

Tantangan apa yang dihadapi dalam membesarkan anak di era digital sekarang ini dan cara mengatasinya?

Tantangannya tentu saja arus informasi yang sedemikian deras sehingga kita seringkali susah menyaringnya. Tapi kita tidak punya pilihan lain selain memberikan anak kesempatan untuk mencerna informasi ini.

Cara mengatasinya, yang pertama adalah kita perlu lebih pintar dari anak itu sendiri. Jangan gaptek! Harus selangkah lebih maju dari mereka di bidang teknologi informasi ini. Sehingga ketika dia menemukan hal baru, kita sudah memahami dampak positif dan negatifnya, jangan sampai anak belajar dari pihak lain.

Shays & Biyan (11)

Shasya & Biyan (11)

Cara lain adalah dengan sistem ‘imunisasi’. Berikan contoh real kepada anak-anak tayangan mana yang sebaiknya tidak mereka tonton. Lakukan juga memeriksa gadget mereka, kita perlu tahu apa saja yang mereka lakukan dengan gadgetnya. Beri pengertian bahwa ada perbedaan antara menginvasi privasi dengan mendampingi anak menggunakan gadget. 

Apa yang Shasya jelaskan pada anak mengenai gadget & era sosial media & adakah peraturan yang diterapkan dalam lingkungan keluarga mengenai hal ini?

Saya memberi pengertian bahwa gadget dan sosial media adalah perangkat yang sangat diperlukan masa kini dan masa yang akan datang dan tidak perlu dihindari, justru harus dikuasai. Namun dampak negatifnya juga banyak sekali. Menjadi pintar dan bijak saat menggunakannya adalah hal yang sangat penting. Peraturan tidak harus setegas “tidak boleh menggunakan gadget saat weekdays.” Tapi lebih ke “tidak menggunakan gadget di saat-saat tertentu” misalnya ketika diajak ngobrol oleh orang lain, saat sedang berjalan kaki, dan waktu-waktu lain yang memang tidak tepat menggunakan gadget.

Saya tidak strict melarang anak menggunakan gadget saat sedang bepergian misalnya ketika dia ikut saya bertemu teman, selama tidak sedang diajak ngobrol, dia boleh menggunakan gadget. Kan daripada bosan mendengar mamanya ngobrol ya 🙂 (Nathalie Indry/KR/Photo: dok. Shasta Pashatama, Trip Canvas, Various)

Shares