Parenting

‘Positive Parenting’, Pola Asuh untuk Generasi Z

By  | 

Pola pendidikan anak (parenting style) di setiap generasi tentu tak dapat disamakan. Bila dahulu, kita sebagai generasi milenial (lahir dari tahun 1981-2000) mendapatkan pendidikan yang ‘otoriter’, dimana semuanya serba takut, aturan harus dipenuhi dengan baik oleh anak, dan tidak fleksibel, maka zaman sekarang kondisinya berbeda.

Menurut psikolog anak dan keluarga Ajeng Raviando, orang tua zaman sekarang lebih memberikan kebebasan kepada anak (generasi Z), untuk bisa berkreasi dan mendekatkan anak dengan cara yang lebih positif, atau yang dikenal dengan ‘Positive Parenting’.

Pola pengasuhan ‘Positive Parenting’ ini lebih membantu anak dengan menerapkan disiplin efektif tanpa kehilangan momen menyenangkan bersama anak.

“Pola asuh ini menekankan pada sesuatu yang positif. Dimana tidak ada kalimat negatif atau menyalahkan anak seperti ‘gitu saja enggak bisa’, atau ‘yang lain bisa kenapa kamu enggak bisa’, ” ujar Ajeng pada acara Homework Rescue Creative Workshop yang digelar HP bersama Disney, di Jakarta pada Jumat 11 Mei 2018 lalu.

 

Pola Asuh ‘Positive Parenting’

Lalu seperti apa sih, pola asuh ‘Positive Parenting’ ini? Simak penjelasannya berikut ini:

1. Menjadi model yang baik

Mengajari anak tentunya tak hanya bisa dilakukan hanya drngan sebatas teori saja. Mama pun sebaiknya bisa menjadi teladan bagi Si Kecil dengan memberi contoh. Misalnya saja, Anda selalu membereskan tempat tidur sebelum pergi beraktivitas. Dengan begitu, Si Kecil pun akan bersedia melakukan hal yang sama seperti sang mama.

2. Mengenali perkembangan anak

Teknologi terus berkembang, Anda tak bisa memaksakan cara Anda belajar dulu pada Si Kecil saat ini. Kenali bagaimana gaya belajar anak saat ini untuk memberinya dukungan penuh.

3. Meluangkan waktu berkualitas dengan rutin

Jangan jadikan kesibukan Anda dan suami sebagai penghalang untuk meluangkan waktu bersama anak. Secara rutin, Mamas dan Papas sebaiknya dapat menghabiskan waktu bersama Si Kecil untuk mempererat komunikasi dan bonding.

4. Fokus pada tingkah laku positif, memberi dukungan dan menunjukkan penghargaan

Salah satu contohnya adalah ketika mendampingi Si Kecil mengerjakan PR. Tugas Anda disini adalah sebagai pendamping, bukan mengerjakan PR untuknya. Dukung dan beri semangat pada Si Kecil bahwa ia bisa mengerjakan tugas-tugasnya sendiri. Jangan pelit memberi pujian ya, Ma. Namun berikan pujian dengan lebih spesifik, seperti “Wah, adik sudah pintar menggunting ya.”

5. Memberikan konsekuensi logis, bersikap tegas, disiplin jelas dan konsisten

Misalnya saja, saat anak malas mandi, Mama bisa menjelaskan padanya apa konsekuensi yang akan ia rasakan bila tidak mau mandi. Tubuh bau, kotor dan juga gatal bisa jadi risiko yang akan ia alami. Begitu pula saat ia tak mau mengerjakan PR di malam hari. Konsekuensi yang akan ia terima adalah terburu-buru mengerjakannya di pagi hari, tidak fokus, dan bisa terlambat sampai di sekolah.

6. Tanamkan nilai-nilai

Selalu tanamkan nilai-nilai positif pada anak di kehidupan kesehariannya.

7. Lakukan diskusi dan negoisasi

Perbedaan pendapat antara Anda sebagai orang tua dan anak pada masa sekarang ini sering kita hadapi. Mamas bisa melakukan diskusi dan negoisasi untuk setiap argumen yang ditemui.

8. Ciptakan komunikasi efektif

Sebagai orangtua, Mama bisa sharing pengalaman saat dulu tidak mengerjakan PR, sehingga anak juga merasa bahwa orangtuanya pernah di posisi mereka, dan apa yang diminta sang mama padanya adalah demi kebaikannya.

9. Memberi ruang untuk tumbuh dan melakukan kesalahan

Dengan melakukan kesalahan, anak akan memahami dan menghargai sebuah proses. Ia pun akan dapat belajar dari kesalahan yang ia perbuat dan memahami bagaimana memperbaikinya.

10. Memberikan cinta tanpa syarat

Kita juga harus memahami bahwa setiap anak memiliki potensi dan kekurangannya. Cintai ia dengan segala kelebihan dan kekurangannya dengan memberinya dukungan untuk mengembangkan potensi yag dimiliki dan membimbingnya saat menghadapi kekurangan yang dimiliki.

 

Mother and daughter hugging

 

Tak hanya itu saja, saat mendampingi Si Kecil mengerjakan tugasnya, hendakya mama melakukan 5F, yaitu:

1. Focus

2. Fast

3. Flexible

4. Friendly

5. Fun

 

“Jadi, hindari memaksa anak untuk mengerjakan tugasnya saat ia masih kelelahan. Tunjukkan empati Anda dengan memberinya waktu untuk istirahat sejenak,” saran Ajeng.

Ajeng juga menambahkan agar saat mendapingi anak mengerjakan tugasnya, tak ada salahnya menyediakan camilan atau minuman kesukaan Si Kecil saat mendampinginya.

Tak hanya memberi kesempatan bagi anak berkembang den berkreasi, dengan menganut pola asuh ‘Positive Parenting’, diharapkan orang tua dapat melihat sisi positif anak dan memberikan kesempatan pada anak untuk bisa mengutarakan pendapatnya. (Tammy Febriani/KR/Photo: iStockphoto.com)

Shares