Career

Smart Mama Story: Tia Pratignyo: Memulai Bisnis dengan Passion

By  | 

Many mothers juggling family life with starting their own business. Meet Tia Indriastuti Pratignyo, mama dari Arya (5) sekaligus Founder dari Nujuh Bulan Studio, yoga & childbirth education centre yang bertempat di Bintaro, Tangerang Selatan. 

Tia & her son, Arya

Tia & her son, Arya (5)

Berawal dari pengalaman semasa hamil, Tia yang menempuh pendidikan S2 di Inggris, belajar dan bekerja di Australia & Singapore di bidang finance hingga tahun 2012 memutuskan untuk kembali pulang ke Indonesia & melahirkan di kampung halaman.

“Selama mengandung, saya terus berusaha mencari informasi bagaimana caranya agar momen kehamilan berjalan nyaman & menyenangkan; begitu juga dengan proses melahirkan. Tetapi sayangnya, pregnancy & childbirth centre saat itu sulit sekali ditemukan di Indonesia..”, ungkap Tia.

c2f826_352e80795b914f1d92df80f007877f8f

Memulai bisnis: Nujuh Bulan Studio

Setelah mengalami proses kelahiran bayi melalui water birth & berbekal pengalaman sebagai instruktur yoga sejak 8 tahun lalu, wanita berusia 36 tahun itu akhirnya mantap membangun mimpi untuk memberikan support kepada para calon mama yang Ia wujudkan melalui Nujuh Bulan Studio.

Tia, yang sejak 2012 telah berfokus mengajar kelas prenatal yoga menuturkan cerita awal Ia memulai bisnis ditengah kesibukan mengasuh Si Kecil, “Saya memulai bisnis pada akhir 2015, saat Arya berusia 3 tahun. Merasa menemukan momen yang pas karena saat itu, Ia sudah mulai bisa belajar mandiri dan saya merasa siap dengan konsep prenatal & childbirth center yang ingin dibangun. Well, sampai saat ini saya juga masih dalam proses belajar. All I can say is, membangun bisnis adalah sebuah perjuangan.”

Komunitas Nujuh Bulan Studio

Komunitas Nujuh Bulan Studio

Why “Nujuh Bulan”? 

Sebagai all in one place for childbirth education, Nujuh Bulan yang secara filosofi berarti baby shower dalam tradisi Indonesia menyediakan berbagai layanan untuk mendukung kehamilan yang sehat dari sisi mental & fisik. Mulai dari kelas prenatal yoga, couple & fertility yoga, postnatal care, mom & baby yoga, doula service, hatha yoga untuk para mama, hingga childbirth education class bagi calon orang tua.

Tia menambahkan, “Seperti layaknya yang dilakukan oleh keluarga dan calon orangtua pada acara mitoni atau syukuran 7 bulan kehamilan, dalam prosesnya kami ingin menemani momen kehamilan para calon mama dan memberikan support melalui berbagai jenis kelas edukasi.”

“We have a dream that all women can have safe, comfortable and joyful birth. We believe women can and should have empowering birth. They deserve a birth experience that is graceful and deeply satisfying. They deserve utmost love, care, respect, compassion and support..” – Visi Nujuh Bulan Studio. 

Nujuh Bulan menyediakan Doula Service untuk mendampingi masa persalinan calon mama.

Nujuh Bulan menyediakan Doula Service untuk mendampingi masa persalinan calon mama.

Membangun Bisnis Ala Tia Pratignyo

Pelan tapi pasti, Tia akhirnya mulai mewujudkan mimpi yang ia tuliskan dalam secarik kertas menjadi kenyataan.

Untuk Mamas yang juga ingin membangun bisnis, ada beberapa hal yang Ia lakukan sebagai langkah awal membangun Nujuh Bulan. You may take this as the first step to build your own (business):

1. Menancapkan visi bisnis. “Business is a tough thing. Kalau “why” nya tidak kuat, kemungkinan colapse akan lebih cepat terjadi, kapan saja. Dalam hal ini, Nujuh Bulan visi diatas adalah yang selalu saya ingat untuk terus berusaha ‘menghidupkan’ studio.

2. Langkah selanjutnya: Rekrut personel, manfaatkan sistem freelancer. Kami mengawalinya dengan 1 orang karyawan administratif & 1 orang tenaga pengajar. Surpaya lebih efisien, saya merekrut freelancer untuk berbagai posisi, mulai dari graphic designer, public relation, hingga content creator. Saat ini, Nujuh Bulan Studio telah memiliki 6 instruktur yoga & 4 doula.

Tia (kedua dari kiri) bersama tim Nujuh Bulan Studio

Tia (kedua dari kiri) bersama tim Nujuh Bulan Studio

3. Learning by doing. Memang tidak mudah merintis sebum usaha. Selama 2 tahun pertama kami fokus pada sistema operacional, memastikan semua kelas berjalan dan mendapatkan pelanggan. Baru di tahun ketiga ini kami fokus untuk membangun komunitas, memperluas networking, dan berkolaborasi.

4. Terus berinovasi. Termasuk memperbarui visi karena seiring berjalannya waktu, pasti ada keinginan untuk mengembangkan mimpi.  “Lalu jangan lupa juga untuk terus menggali unique value dari bisnis yang kita miliki sebagai nilai plus,” ujar Tia.

5. Find the right people to build the best teamwork. Ini yang paling penting. Masa – masa paling berat saat menjalankan bisnis ini adalah masa dimana kami sering sekali mengalami pergantian personil. Padahal, awal bisnis adalah momen krusial bagi kita untuk gencar memperkenalkan usaha. Maksimalkan momen dan potensi itu.

“Dibutuhkan keberanian, stamina yang kuat dan support system yang mendukung untuk membangun sebuah bisnis. Saya memulai dari hal yang dekat dengan kehidupan saya sebagai seorang mama, mengerjakannya dengan passion, dan kini mendapat banyak dukungan dari lingkungan sekitar untuk mengembangkannya, mulai dari teman hingga keluarga. Its a blessing,” tutupnya. Semoga sharing kali ini bisa memberikan inspirasi bagi Anda untuk memulai bisnis ya, Mams! (Nathalie Indry/KR/Photo: dok. Tia, Instagram)

Shares