Education

Pelajar Indonesia Raih Penghargaan World Creativity Festival 2017

By  | 

Hi Mamas! Pasti kita akan merasa bangga, ya.. jika Si Kecil dapat berprestasi tidak hanya di sekolah, tetapi juga mengharumkan nama bangsa di dunia internasional. Pengalaman 4 pelajar SD Pribadi, Depok, Jawa Barat berikut menginspirasi.

Untuk pertama kalinya dalam keikutsertaan di ajang World Creativity Festival 2017 (WCF-2017) yang berlangsung pada tanggal 20 – 23 Oktober 2017 di Korea Advanced Institute of Science & Technology (KAIST), Daejeon, Korea Selatan, 2 tim beserta 1 tenaga pengajar pendamping yang dikirim oleh SD Pribadi Depok, Jawa Barat berhasil membawa pulang 1 silver prize dan 2 bronze prizes. WCF-2017 merupakan ajang festival lomba tahunan untuk pelajar Korea dan internasional yang digelar sejak tahun 1997. Tahun ini merupakan tahun ke-13 penyelenggaraan WCF yang dibuka untuk umum, dimana sebelum tahun 2005 hanya terbatas kepada peserta dari Korea saja.

Double A Team & presentasi "Child Heat Individual Prevention System"

Double A Team & presentasi “Child Heat Individual Prevention System”

Ajang WCF-2017 ini memberikan kesempatan bersaing dan mengasah kemampuan dan ketrampilan kreatif peserta dalam memecahkan masalah. Dengan tema “Safe World”, tim pertama “Double A Team” yang beranggotakan Amiera Ali Baswedan (9) dan Andhinny Naura Khairunnisa (9) berhasil meraih Silver Prize dengan mempresentasikan hasil karya di hadapan para juri dari beberapa negara, berupa alat pencegah bahaya panas untuk anak (Child Heat Individual Prevention System).

Tim kedua & presentasi “Mosquito Police Executive”

Tim kedua & presentasi “Durio Mosquito Killer”

Tim kedua “Mosquito Police Executive” yang beranggotakan Muhammad Subhan Ammar Khalaf Mustikanegara (10) dan Anggita Nayla Ramadhanty (10) berhasil meraih Bronze Prize dengan mempresentasikan hasil karya berupa semprotan anti nyamuk ramah lingkungan terbuat dari bahan herbal (Durio Mosquito Killer). Sementara itu, salah satu pengajar, Ridwan Sumitro, B. Sc., juga berhasil mendapatkan bronze prize di kategori Better Idea Contest khusus untuk kategori para tenaga pengajar.

Kepala Sekolah SD Pribadi Depok, Erna Widyastuti, S.Si mengatakan bahwa sebenarnya tim dari Indonesia telah beberapa kali berpartisipasi dalam ajang tersebut, namun baru tahun ini SD Pribadi Depok mengirimkan perwakilan & langsung mendapat penghargaan, berhasil menyisihkan puluhan tim dari berbagai negara diantaranya Korea, Taiwan, Thailand, Hongkong, Arab Saudi dan juga dari Indonesia.

Tim & tenaga pengajar

Tim & tenaga pengajar

“Hasil yang diraih oleh kedua tim ini tidak terlepas dari arahan guru pendamping, Ridwan Sumitro, B. Sc., serta jajaran tenaga pengajar SD Pribadi Depok lain yang memberikan kesempatan siswa untuk berlatih dan melakukan penelitian di sela-sela jam belajar mengajar. Semoga hasil yang dicapai ini bisa menginspirasi mereka dan juga siswa-siswi lain untuk senang menemukan hal-hal yang baru sehingga potensi kreatif ini akan bisa dikenali dan dipelihara sehingga bisa memenuhi tantangan di abad 21 yang akan datang,” ungkapnya.

Mama Henny & Andhin

Mama Henny & Andhin

Dalam kesempatan yang sama, Henny Tarigan, mama dari Andhinny Naura Khairunnisa (9) mengungkapkan bahwa awalnya Andhin anak yang agak susah untuk tampil didepan umum. “Tapi kebetulan di sekolah Pribadi anak – anak dibiasakan untuk berani tampil di depan umum. Untuk WCF 2017 kami membantu mempersiapkan data – data pendukung dan meluangkan waktu pada saat weekend untuk melatih /mengulang materi/latihan presentasi di rumah dan di sekolah,” ungkapnya.

Nah, jika sampai saat ini Si Kecil masih belum percaya diri tampil di depan umum, masih ada waktu, kok, untuk melatih keberaniannya! (Nathalie Indry/KR/Photo: Dok. Sekolah Pribadi, dok. Pribadi)

Shares