Health

10 Tips on Balancing Exercise with Motherhood

By  | 

Ketika Anda sudah menjadi mama, mungkin Anda akan berpikir, “Bagaimana saya bisa menjalani semuanya?” Baik Anda yang merupakan ibu bekerja maupun full time mom, sangat sulit untuk menyisihkan sedikit waktu yang ada untuk berolahraga. A Fitness pro, Morgan Kline, akan berbagi tips untuk Anda tentang ‘How balancing motherhood with exercise’.

1Bawa Si Kecil ke Gym

Ketika mencari tempat untuk berolahraga, maka mamas bisa sekalian membawa Si Kecil. Cari tempat olahraga yang memang ramah anak, sehingga walaupun mungkin disana ia tak bisa ikut berolahraga bersama Anda, namun Anda tetap bisa berolahraga tanpa harus berjauhan dari Si Kecil. Dan ia pun tetap nyaman menunggu selama sang mama berolahraga.

 

2. Manfaatkan waktu tidur Si Kecil

Bila Si Kecil masih memiliki jadwal tidur siang yang teratur, maka Anda bisa memanfaatkan momen ini untuk Anda sendiri berolahraga. Walau hanya bisa dirumah, tapi setidaknya Anda bisa punya sedikit waktu untuk berolahraga. But if naptime is not an option, set your alarm for before the kids wake up so you can start your day with a workout before the chaos begins.

3. Jadwalkan di kalender Anda

Buat jadwal mingguan. Baik jadwal bermain bersama anak, jadwal bekerja, maupun jadwal berolahraga. Bila Anda memasukkan jadwal olahraga dalam jadwal rutinitas Anda, maka Anda akan lebih disiplin memenuhinya. Termasuk diantaranya, Mamas jadi bisa menyiapkan rencana bagaimana dengan anak-anak nanti selama Anda berolahraga? Apakah akan bersama sang papa, atau mengunjungi nenek – kakeknya.

4. Buat komunitas

Buatlah komunitas sesama pecinta olahraga yang solid bersama para mama yang lain. Hal ini bisa jadi cara bagi Anda untuk tetap termotivasi dalam menjaga kesehatan di sela-sela kesibukan menjalani peran sebagai mama dan menyingkirkan orang-orang ‘negatif’ di sekitar Anda.

 

Sportive happy mother is doing workout on lawn with little son. Sports concept, summer time

 

5. Work out with your kids

Baik di rumah maupun di taman, libatkan Si Kecil di kegiatan olahraga Anda. Carilah gerakan olahraga yang bisa dilakukan berdua dengan Si Kecil. Tak hanya jadi bisa punya waktu untuk berolahraga, namun disini Mamas juga bisa memberikan contoh positif padanya bagaimana menjaga kesehatan.

6. Reward yourself

Set goals and when you reach them, reward yourself. Hindari reward dengan makan makanan tak sehat, melainkan aktivitas lain yang lebih positif. Seperti misalnya melakukan manicure, pedicure, massage atau membeli pakaian olahraga baru.

7. Hilangkan rasa bersalah

Rasa bersalah meninggalkan anak dalam waktu yang lama seringkali jadi alasan bagi kita untuk tak memikirkan diri kita sendiri. Padahal, untuk menjaga semua orang di sekitar Anda tetap happy dan baik-baik saja, sebelumnya Anda pun harus merawat diri Anda terlebih dahulu dan selalu happy. Cukup luangkan 20-45 menit sehari untuk diri Anda sendiri akan membantu Anda menuangkan energi positif ke keluarga dan pekerjaan Anda.

8. Temukan olahraga yang tepat

Tentunya Anda adalah orang yang paling paham seberapa sibuknya Anda. Dari situ Anda bisa tahu berapa lama Anda bisa menyisihkan waktu Anda untuk berolahraga. Setelah menemukan berapa lama waktu yang tersedia, dari situ Mamas bisa mencari tahu olahraga apa yang pas dengan waktu dan kebutuhan Anda. Dengan begitu, hasil yang didapat juga akan lebih maksimal.

9. Minta dukungan suami

Sebagai mama, kita berusaha untuk bisa melakukan semuanya untuk semua orang. Nah, sesekali boleh dong kalau Anda meminta tolong suami 2 – 3 kali seminggu selama 30-45 menit untuk menjaga anak-anak selama Anda berolahraga? Lagipula, ada positifnya juga lho buat suami. Ia jadi bisa punya momen eksklusif bersama Si kecil selama Anda tak ada.

10. Focus on progress, not perfection

Juggling motherhood with a healthy, active lifestyle is no easy task, Mams. Akan ada masa-masa dimana Anda benar-benar tak bisa meninggalkan anak-anak untuk berolahraga. Atau bahkan terjadi hal-hal tak diinginkan ketika Anda meninggalkan ia sesaat untuk berolahraga. Namun jangan jadikan alasan ini untuk membuat Anda merasa bersalah dan berhenti berolahraga. Hal apapun dapat terjadi, yang ada, fokuslah pada proses bukan pada hasil akhirnya. Dan perbaiki kekurangan yang ada sebelumnya. Keep healthy and happy ya, Mams! (Tammy Febriani/KR/Photo: iStockphoto.com)

 

Shares