Mind

Smart Mama Story: Ups & Downs Motherhood Stories

By  | 

Motherhood is a lifetime commitment. Tidak ada kata menyerah dalam kamus seorang mama, terutama saat menghadapi berbagai tantangan mengasuh & merawat Si Kecil. Sharing para mama berikut bisa menjadi inspirasi bagi Anda untuk melewati momen melelahkan selama menjadi seorang istri, sekaligus mama bagi anak – anak.

senandung

“Pengalaman selama menjadi mama baru, so far yang saya rasakan banyak sekali ketakutan dan kecemasan tentang pertumbuhan Si Kecil, ya.. Mulai dari masalah ASI, penambahan berat badannya, atau saat itu Kelana sedang demam untuk pertama kalinya. Saya sampai nggak bisa tidur, panik banget! Pernah juga lho, saat aliran ASI saya terlalu deras, ia menolak menyusu karena terbatuk – batuk. Saat itulah selama seminggu pertama saya menangis sambil browsing, mencari tahu penyebab dan cara mengatasinya. Yang saya lakukan adalah menyediakan waktu me time, setidak – tidaknya beberapa jam untuk menjaga kewarasan diri. What works for me adalah bergabung dengan komunitas dan sharing dengan sesama mama. It heals! – Senandung Nacita, Presenter, Mama dari Kelana (8 bulan).

imc

“Terus terang saat menjadi first time mama saya mengidap kegalauan dan juga soul searching terus, pertanyaan saya: Definisi mama yang baik itu yang seperti apa? Akhirnya dalam perjalanan membesarkan Caleb, saya menjembatani antara realitas dan mimpi. Tentu saja saya mengalami masa sulit saat Caleb di momen pertama MPASI nya malah melepeh makanan yang sudah saya siapkan, atau banyak harapan lain yang saya ingin berjalan mulus – mulus saja tapi ternyata tidak bisa. Yeah, akhirnya saya memutuskan untuk menurunkan ekspektasi saya – dan beranggapan bahwa setiap mama adalah manusia juga, yang normal merasa lelah dan membutuhkan waktu istirahat,” – Elvina Lim Kusumo, Founder Indonesia Montessori, Mama dari Caleb (4 th).

20481885_1960540627497307_2869011602240176128_n

“Saya sering merasa kesal dengan lingkungan sekitar yang ikut – ikutan memprotes pola pengasuhan saya terhadap Si Kecil, bahkan sejak masa menyusui. Saat itu Hill memang sedang menangis, lalu kerabat dekat malah mengatakan bahwa ia masih lapar, ASI nya kurang, atau sekalian saja ditambahkan konsumsi pisang sebelum usia 6 bulan. Saya yang waktu itu sedang mengurus Si Kecil sendiri tanpa nanny otomatis merasa kesal sendiri, tetapi tidak bisa komplain karena mereka adalah keluarga. Yang saya lakukan saat itu adalah bersabar dan embracing my motherhood moment dengan mensyukuri perkembangan Hill yang normal dan sehat,” – Wenny K Tendean, mama dari Hillary Tanjaya, 11 bulan. 

Nah, bagaimana dengan pengalaman Anda selama menjalani momen membesarkan Si Kecil selama ini, mamas? Share us your thoughts! (Nathalie Indry/KR/Photo: Istockphoto.com, Various)

Shares