Relationship

Drama Mertua-Menantu, Bagaimana Mengatasinya?

By  | 

Bukan rahasia lagi, hubungan ibu mertua dengan menantu wanitanya kerap tidak akur, pasalnya sang ibu merasa anak laki-lakinya telah “diambil” oleh si istri, sehingga terjadi kecemburuan yang berakhir dengan drama berkepanjangan. Dan jika tidak diatasi dengan bijak, baik oleh Anda maupun pasangan, maka drama mertua-menantu ini banyak juga yang berakhir dengan perceraian lho, Mams. Dalam sebuah artikel yang dilansir oleh cosmopolitan.com, seorang wanita mengatakan, “The moment I knew I was getting a divorce was when my mother-in-law faked a stroke (she had a panic attack, according to the doctor) and my husband believed her.” —Jenn, 38

Yes Mams, mungkin karena rasa sayang dan sulit untuk melepaskan si anak, beberapa ibu mertua melakukan berbagai cara guna menarik perhatian, yang terkadang justru membuat si anak bertengkar dengan istrinya. Jika Anda memiliki problema yang sama, ada baiknya Anda melakukan hal berikut agar rumah tangga Anda tetap harmonis.

1. Ciptakan Batasan

Anda tentu tidak masalah jika mertua memberi nasihat seputar pernikahan dan kisahnya dulu bersama ayah mertua. Namun demikian bukan berarti ia harus menyamakan caranya berumah tangga dengan Anda dan suami. Tetap dengarkan dengan sopan, tetapi tak perlu mengikuti semua sarannya. Jika Anda menemukan adanya manipulasi maupun hal-hal yang tidak sesuai dengan Anda, maka ciptakan batasan. Anda harus berani bersikap tegas tanpa melupakan norma kesopanan.

2. Bicarakan dengan Suami

Sebaiknya hal-hal yang mengganjal seputar hubungan Anda dengan ibu mertua dibicarakan dengan suami. Hal ini penting dilakukan agar suami juga aware, perlakuan sang ibu padanya belum tentu sama dengan perilakunya pada Anda. Tegaskan juga pada suami, apa saja yang Anda bisa toleransi dan yang tidak dari sikap ibu mertua. Jika suami memilih untuk diam dan tidak bertidak, maka tidak ada salahnya Anda bicarakan langsung apa saja yang Anda tidak sukai, tentu dengan nada yang tidak keras ya, Mams.

monster1

3. Ubah Subjek Pembicaraan

Jika Anda tidak suka dengan topik yang ia bicarakan, Anda juga bisa mencoba untuk mengubah subjek pembicaraan. Dengan begitu, ia akan mengetahui bahwa Anda tidak ingin mendiskusikan hal tersebut.

4. Jangan Diambil Hati dan Mencoba Memahami

Meski bersikap tegas, Anda juga tidak perlu terlalu sensitif dengan sikapnya. Coba sesekali pancing suami untuk bercerita seputar latar belakang sang ibu, sehingga Anda bisa mencoba mengerti mengapa ia bersikap demikian. Jangan sampai mood Anda menjadi rusak hanya karena sikapnya yang kemudian Anda tumpahkan pada suami dan anak-anak.

5. Jangan Berharap Banyak

Terkadang kesalahan terbesar seorang menantu adalah terlalu berharap si ibu mertua bisa menyayanginya seperti anak sendiri. Sebetulnya hal yang wajar sih, mengingat setelah menikah orangtua suami adalah orangtua Anda juga. Tetapi pada kenyataannya, tidak semua mertua berpikir demikian yang akhirnya menimbulkan kekecewaan pada diri Anda. Rasa kecewa Anda bukan tidak mungkin membuat Anda juga jadi kecewa dengan suami.

6. Jangan Berjanji

Hindari juga percakapan yang bersifat janji, misalnya merencanakan liburan atau memberi uang. Jika ternyata Anda tidak memungkinkan untuk mengajak mertua atau kondisi keuangan sedang tidak baik, janji tersebut akan menjadi bumerang untuk Anda. (Karmenita Ridwan/Photo: Istockphoto.com)

 

 

Shares