Education

Memilih Buku Anak Tepat Sesuai Usia

By  | 

Heboh fenomena terbitnya buku anak berjudul “Aku Berani Tidur Sendiri” yang dianggap terlalu vulgar untuk dikonsumsi anak – anak pada bulan Februari 2017 lalu memang sempat menimbulkan kekhawatiran tersendiri, khususnya bagi kita para Mama, ya. Lalu pertanyaan mulai timbul, “Bagaimana sebaiknya memilih bacaan yang tepat sesuai dengan usia anak – anak?”

Tepat pada hari Jumat (14/4/2017) lalu, Smart Mama mengajak penulis buku anak yang telah menulis lebih dari 250 buku dalam kurun waktu 12 tahun berkarya, Arleen Armidjaja, membahas perihal tersebut bersama komunitas Smart Mama di Miniapolis Plaza Indonesia dalam sebuah sesi talkshow yang menyenangkan.

Arleen Armidjaja

Arleen Armidjaja

Dalam penjelasannya Arleen mengungkapkan pendapatnya bahwa orangtua merupakan garda terdepan yang berfungsi sebagai penyeleksi pertama bagi bacaan anak – anak, “Tidak hanya perlu diperhatikan judul dan resensi, tapi kita juga harus membaca keseluruhan cerita buku tersebut sebelum dibaca oleh Si Kecil,” ungkapnya.

Termasuk, ada hal – hal yang juga perlu diperhatikan oleh orangtua ketika mendapati sang anak merasa tidak nyaman/tidak cocok saat membaca buku tertentu, diantaranya:

1. “Flip” phenomenon. Jika Si Kecil sudah terlalu cepat ingin membuka halaman berikutnya dan tidak tertarik dengan isi cerita.

2. “What” phenomenon. Perhatikan saat mereka mulai tidak memahami makna cerita dari sebuah buku dan sering bertanya tentangnya.

3. “Where” phenomenon. Adalah kondisi ketika anak – anak mulai tidak bisa memahami hubungan antara teks dan ilustrasi yang dijelaskan di dalam buku.

Jika menemui hal – hal tersebut diatas, ada baiknya mamas mulai menawarkan jenis buku lain untuk dibaca, “Perlu diingat bahwa kebiasaan gemar membaca harus dimulai dengan konsep reading yang menyenangkan; jangan jadikan sesi membaca sebagai sebagai punishment task yang harus dilalui anak – anak. Kenalkan pada buku – buku bergambar dan bacakan ceritanya melalui sesi membaca yang seru,” ujar Arleen.

Arleen menerangkan bahwa mamas dapat membuat sendiri catalogue/picture book di rumah

Arleen menerangkan bahwa mamas dapat membuat sendiri catalogue/picture book di rumah

Good reading session meliputi berbagai aspek, diantaranya memilih tempat dan waktu yang nyaman untuk membacakan cerita, mengajak anak – anak berinteraksi melalui permainan peran, hingga mendiskusikan adegan – adegan seru dari sebuah cerita. Berikut adalah Frequently Ask Question yang dilontarkan oleh para mama, apakah salah satunya merupakan pertanyaan Anda juga, Mams?

1. Buku apa yang sebaiknya diberikan pada anak usia di bawah 1 tahun?

Catalogue books. Biasanya hanya berisi sebuah gambar dan kalimat penjelasan, terbuat dari berbagai material seperti bantal atau kertas. Ide lainnya, buat sendiri catalogue book versi Anda sendiri di rumah dengan memanfaatkan foto anak yang dicetak, lalu ditempelkan pada kumpulan kertas karton yang menjadi sebuah buku. Wanna try?

2. Berapa kali sebaiknya frekuensi membacakan buku untuk anak – anak?

Tidak dibatasi. Selama mereka suka, membacakan buku bisa dilakukan kapan saja. Jika memungkinkan, atur waktu sehingga Mamas dan Si Kecil dapat membaca buku bersama – sama dalam sesi reading yang rutin, misalnya setiap malam sebelum tidur.

Contoh long picture book, berisi cerita anak dengan gambar & minimal 10 halaman cerita

Contoh long picture book, berisi cerita anak dengan gambar & minimal 10 halaman cerita

3. Jenis buku – buku apa saja yang bisa kita kenalkan kepada anak – anak (secara general)?

Terdapat 6 kategori buku yang dapat diberikan kepada mereka sesuai pertambahan usia & ketahanan membaca. Dimulai dari catalogue books, picture books, longer picture books, illustrated books with chapters, short novels, novel misalnya serial Happy Potter. Semua kategori buku tersebut dapat mulai diperkenalkan secara bertahap.

Talkshow diakhiri dengan reading session bilingual book “Kumpulan Kisah Pembangkit Imajinasi” karya Arleen A. yang terdiri dari 10 cerita dalam cover 2 sisi yang atraktif. Dengan banyaknya manfaat positif dari aktivitas membaca untuk Si Kecil (Baca: Manfaat Bedtime Story), maka sudah seharusnya kita mulai memberikan akses bacaan kepada Si Kecil sesuai dengan kemampuan dan kesukaannya. Yuk, dimulai dari sekarang! (Nathalie Indry/KR/Photo: Dok. Smart Mama)

Shares