Health

Penyebab Masalah Kesuburan pada Wanita

By  | 

Faktanya, wanita yang berusia di atas 35 tahun akan mengalami penurunan tingkat kesuburan, risikonya memuncak pada usia 37 tahun dan berujung dengan masa menopause pada rentang usia 40 – 45 tahun. 

Mamas dikatakan mengalami masalah kesuburan setelah 2 tahun lamanya Anda & pasangan belum juga dikaruniai kehamilan; problem ini biasanya terjadi akibat terganggunya sistem reproduksi dalam tubuh. Berikut adalah beberapa alasan/problem kesehatan yang menjadi penyebab utama masalah kesuburan pada wanita:

1. Faktor usia. Salah satu alasan mengapa wanita berisiko mengalami gangguan kesuburan di atas usia 35 tahun adalah karena cadangan sel telur akan terus berkurang setiap kali kita mengalami menstruasi, dan lama kelamaan akan habis saat masa menopause.

2. Gaya hidup & berat badan yang tidak seimbang. Gaya hidup yang tidak sehat menyumbang setidaknya 15 – 20% angka kejadian infertilitas akibat gangguan ovulasi. Sementara itu, pasokan lemak tubuh yang tidak memadai akan turut mengurangi produksi salah satu hormon yang memengaruhi kesuburan, yaitu hormon estrogen.

Female reproductive system with image diagram

3. Endometriosis. Merupakan kondisi selaput lendir rahim yang tumbuh pada tempat yang tidak semestinya, yaitu di indung telur. Hal ini kemudian dapat menimbulkan efek lengketnya saluran telur pada organ reproduksi, menghambat pertemuan antara sel telur dengan sperma.

4. Kelainan mulut rahim. Penyimpangan posisi rahim (yang mengahadap ke belakang) dari kondisi normalnya dapat menghambat terjadinya kehamilan. Sedangkan posisi normal yang dimaksud adalah mulut rahim mengarah ke depan, sehingga berhadapan langsung dengan dinding belakang vagina, memungkinkan sperma sampai ke dalam saluran mulut rahim.

5. Kelainan rahim. Berbagai kelainan rongga rahim akibat miom (pertumbuhan sel tumor di dalam atau sekitar rahim yang tidak bersifat kanker/ganas), gangguan kontraksi rahim, atau radang selaput lendir rahim akibat infeksi dapat mengganggu jalannya sperma menuju mulut rahim, yang berujung pada kondisi ketidaksuburan.

Having advise with a gynecologist
Beberapa langkah pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi masalah kesuburan adalah melalui pemeriksaan fisik, catatan kesehatan, dan pemeriksaan ginekologi:
1. Tes ovulasi. Dengan pemeriksaan darah untuk mengukur tingkat hormon. Tes ini akan menentukan apakah Anda berovulasi dan dapat menghasilkan sel telur secara teratur.

2. Pemeriksaan cadangan sel telur. Diawali dengan tes hormon pada awal siklus menstruasi.

3. Tes ultrasound. Bertujuan untuk mencari gangguan pada rahim/saluran indung telur.

4. Tes HSG/ Hysterosalpingography. Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengevaluasi kondisi rahim dan saluran indung telur melalui metode penyuntikan cairan kontras X ray ke dalam rahim, kemudian dilakukan pemotretan x ray untuk menentukan apakah kondisi rahim normal.

5. Pemeriksaan hormon di laboratorium. Beberapa tes hormon yang turut memengaruhi proses reproduksi, diantaranya hormon tiroid atau progesteron.

Konsultasikan kondisi ini kepada dokter pribadi Anda, beberapa pemeriksaan hormon memerlukan persiapan untuk berpuasa selama 1 hari sebelumnya. Lalu yang terpenting, pastikan Anda menjaga kesehatan tubuh dan menghindari stres yang berlebihan ya, Mams! (Nathalie Indry/KR/Photo: Istockphoto.com)

Shares