Beauty & Style

Perawatan Kecantikan yang Aman Untuk Ibu Hamil

By  | 
Merawat dan mempercantik diri adalah kegiatan menyenangkan bagi para wanita. Lalu, bagaimana dengan Anda yang tengah berbadan dua, mengingat beberapa produk kecantikan mengandung bahan kimia yang berbahaya. Apakah masih bisa menikmati perawatan kecantikan?
1. Spa
Relaksasi di spa adalah suatu hal yang menyenangkan, di mana merelaksasi otot-otot yang tegang. Meski demikian, ada beberapa hal utama yang harus dihindari, seperti steam, sauna, dan berendam dalam kolam air hangat yang suhunya sama atau lebih dari 37,5 derajat Celsius. Kegiatan ini dapat membuat pembuluh darah ibu hamil yang sudah melebar menjadi bertambah lebar, sehinggga dapat meningkatkan suhu inti tubuh ibu hamil ke titik yang berbahaya bagi janin.
Beberapa aromaterapi yang aman dan menenangkan  ialah rose (mawar), eucalyptus (kayu putih), lemon, jeruk mandarin, frankincense(kemenyan) dan lavender. Sedangkan aromaterapi yang tidak dianjurkan ialah basil, cedar wood (cedar kayu), clay sage (tanah liat sage), minyak adas (fennel), juniper, marjoram, mur (myrrh), rosemary, sage dan thyme, karena diketahui dapat memicu mual, muntah, atau timbulnya kontraksi sebelum waktunya.
2.Luluran
Luluran diperbolehkan selama kehamilan. Sepanjang itu dilakukan dengan lembut dan tidak terlalu keras saat melakukan scrubbing (menggosok) kulit Anda yang memang sedang sensitif sehingga mudah terjadi iritasi.
Pada saat dilakukan massage sebelum dilulur, gunakan produk herbal (minyak zaitun atau minyak kelapa). Posisi tubuh saat telentang sebaiknya diganjal beberapa bantal. Hindari massageala reflexology pada bagian kaki, tumit, dan telapak kaki  karena dikhawatirkan dapat meningkatkan risiko terjadinya kontraksi.
3. Facial
Mamas to be yang ingin melakukan facial juga masih diperbolehkan selama facial bertujuan untuk membersihkan kulit wajah dan pori-pori yang mungkin tersumbat. Ingat, perhatikan posisi tubuh saat akan berbaring. Anda dianjurkan untuk mengganjal bagian belakang dengan beberapa bantal karena pada usia kehamilan trimester kedua dan ketiga, posisi telentang lama dapat membuat sirkulasi aliran darah menjadi kurang lancar.
4. Manicure – Pedicure
Sangat menyenangkan untuk para ibu hamil  menikmati pelayanan manicure-pedicure, karena pada usia kehamilan yang cukup lanjut membuat Anda sulit untuk menjangkau bagian jari-jari kaki. Usahakan menggunakan peralatan manicure-pedicure pribadi, sebab kita tidak bisa menjamin bahwa peralatan manicure-pedicure yang dimiliki salon aman dan steril dari kuman pemakai sebelumnya.Selain itu, pilihlah terapi yang berpengalaman, sehingga kemungkinan terjadinya kecelakaan kecil (misalnya saat menggunakan gunting kultikula) dapat dihindari.
5. Mewarnai Rambut, Tunggu Dulu!
Mewarnai rambut (coloring, high-lighting, toning atau bleaching) atau mengubah tekstur rambut (mengeriting/perming atau meluruskan/rebonding) dengan menggunakan bahan-bahan kimia selama kehamilan telah lama menjadi subjek kontroversi. Meskipun belum ada studi konklusif, sebaiknya hindari pewarnaan atau mengubah tekstur rambut selama kehamilan. Namun, bila Anda ingin mengubah warna atau tekstur rambut yang tidak dapat ditunda lagi, disarankan menunggu hingga setelah trimester pertama, guna meminimalkan dampak negatif yang mungkin terjadi pada janin.
(Yosi Avianti/Photo : Istockphoto.com)

Shares