Career

Tip Menjawab Pertanyaan Sulit Saat Wawancara Kerja

By  | 
Setelah memutuskan resign selama beberapa waktu untuk fokus mengurus Si Kecil, kini Anda memutuskan untuk kembali mengejar karir. Setelah lama tak menghadapi yang namanya wawancara kerja, kini Anda harus mulai bersiap menghadapi pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan oleh Si Pewawancara Kerja dari perusahaan-perusahaan yang tertarik dengan CV yang Anda kirimkan.
Dan pertanyaan-pertanyaan sulit yang diajukan oleh pewawancara kerja ini, bisa membuat mental Anda jatuh hingga sulit untuk menunjukkan bahwa sebenarnya Anda punya kemampuan besar yang tak dapat Anda tunjukkan di saat Anda sedang gugup. Namun jangan stres dulu ya Mamas, berikut ini Smart Mama akan memberikan tip bagaimana menjawab rangkaian pertanyaan sulit dari Si Pewawancara Kerja.

1. Hal apa yang menjadi kelemahan Anda?

 Jawaban terbaik yang bisa Anda berikan saat mendapatkan pertanyaan ini adalah dengan membuat kelemahan Anda justru terlihat sebagai kekuatan. Misalnya saja, jawaban Anda adalah ‘terlalu perfeksionis dalam mempehatikan segala macam detail’ atau ‘frustasi dengan orang-orang yang tidak mempunyai semangat untuk maju’. Selain itu, Anda juga bisa menjawab dengan hal lain yang tidak ada hubungannya dengan perkerjaan Anda. Misalnya, jika Anda berkerja di kantor akuntan, maka tak bisa bernyanyi, atau memiliki sifat pendiam bisa menjadi jawaban yang tepat.
2. Kenapa Anda ingin meninggalkan pekerjaan Anda sekarang / memutuskan bekerja kembali?
 Jawab pertanyaan ini dengan singkat, tenang, dan meyakinkan. Lupakan segala keluhan yang pernah Anda miliki di tempat kerja sebelumnya, dan jangan pernah sekalipun mengungkapkan hal negatif tentang tempat kerja Anda sebelumnya. Fokuslah kepada satu alasan yang sederhana, Anda menginginkan tantangan baru. Dan bagi Anda yang memutuskan bekerja kembali, Anda bisa menjawabnya dengan jujur, apakah untuk mendukung ekonomi keluarga, atau sebagai aktualisasi diri.

3. Hindari career gap dalam CV Anda

 Bila dalam CV Anda terdapat gap atau jeda waktu tidak bekerja karena suatu alasan, maka gap ini bisa jadi perhatian pewawancara, yang akan membuat Anda terjebak dalam banyak pertanyaan. Untuk menghindari ini, maka berikan jawaban singkat dan jujur, apa yang membuat ada career gap di CV Anda. Apakah karena mengurus anak, pekerjaan sampingan, dan sebagainya. Selain itu, jelaskan pula, apa yang Anda lakukan selama gap itu, dan pengalaman apa yang Anda dapatkan. 

4. Berapa gaji yang diharapkan?

 Cari tahu berapa kisaran gaji di perusahaan ini. Dari situ Anda bisa memberikan jawaban yang tak terlalu tinggi ataupun terlalu rendah. Sebutkan pula apa yang jadi alasan, kenapa Anda pantas mendapatkannya gaji yang sama dengan mereka. (Tammy Febriani/KR/Photo: Istockphoto.com)

Shares