Career

Perusahaan ini Memberikan Bonus Harian Bagi Karyawannya Pasca Cuti Melahirkan

By  | 

Habisnya jatah cuti melahirkan bagi seorang mama merupakan momen yang sulit. Baik karena sedih harus meninggalkan bayinya bekerja, juga karena Sang Mama harus bisa mengatur waktu dengan baik agar dapat tetap produktif sebagai karyawan, namun juga tetap bisa memberikan perhatian dan kasih sayang bagi bayinya semaksimal mungkin.

Di Australia, bahkan banyak pekerja wanita yang juga berpredikat sebagai seorang mama, memutuskan untuk kemudian bekerja paruh waktu daripada kembali bekerja full time seperti sebelumnya. Hal ini dikarenakan tingginya gaji pengasuh dan daycare.

Menghadapi kondisi ini, sebuah perusahaan agensi iklan di Sidney, The Works, kemudian memutuskan untuk memberikan bonus menarik bagi para karyawannya tersebut. The Works membuat kebijaksanaan ini setelah sebelumnya mendapat curhatan dari para karyawan yang baru saja memiliki anak. Mereka mengaku jadi kesulitan untuk kembali bekerja full time karena mahalnya gaji pengasuh anak atau tempat penitipan anak. Sehingga kemudian memutuskan untuk lebih memilih bekerja paruh waktu demi menghemat pengeluaran.

“Kalau dengan kebijaksanaan ini kami dapat memudahkan para orangtua untuk kembali bekerja, hal itu juga akan berimbas pada peningkatan bisnis kami. Dan mereka pun bisa kembali tetap berada di karier yang memang diinginkan,” ujar Kevin Macmillan, dari The Works, seperti dikutip dari Mail Online.

Business hand writing MATERNITY LEAVE

Bonus sebesar US$ 100 atau sekitar Rp 1,3 juta per hari ini tidak hanya berlaku untuk para mama yang kembali bekerja full time pasca cuti melahirkan lho, Mamas. Namun para papa pun bisa mendapatkan bonus serupa. Bonus ini diberikan selama enam bulan pertama setelah mereka kembali bekerja pasca kelahiran anak.

“Harapan kami, semoga hal ini bisa memposisikan kami sebagai perusahaan yang mengutamakan kasih sayang dan dari perspektif praktis, menunjukkan bahwa The Works merupakan tempat bekerja yang inovatif, mengingat kebijakan ini tidak dilakukan oleh semua perusahaan,” jelas Macmillan.

Tak hanya itu, The Works juga berharap dapat mendukung kualitas kehidupan keluarga karyawannya. Mengingat masih ada orangtua yang harus bekerja hingga lebih dari pukul tujuh malam, padahal mereka seharusnya sudah berada di rumah bersama keluarga.

Saat ini, 32% karyawan The Works merupakan pekerja part time. Keputusan yang harus mereka pilih karena memiliki seorang bayi. (Tammy Febriani/KR/Photo: Istockphoto.com)

Shares