Finance

Smart Mama Story: Tip Membangun Bisnis Cake Online

By  | 

Melalui kemudahan akses internet yang tersedia saat ini, tidak heran semakin banyak bisnis berbasis online bermunculan ya, Mamas. Mulai dari fashion, kebutuhan rumah tangga & anak, hingga bakery. Dengan tren ini, kita pun mendapat banyak kemudahan untuk berbelanja tanpa perlu bepergian, as easy as one click away. Well, dengan prediksi bahwa Indonesia akan menjadi pasar belanja online terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2020 mendatang, maka tidak ada salahnya bagi Anda untuk mulai memikirkan prospek bisnis yang bisa dibangun sejak kini. Seperti cerita Dewi Utari, Mama dari dua orang anak Ayura (5 th) & Wirasena (1 th) yang berhasil membangun usaha bakery berbasis online, Shopdelicakes. Yuk simak perbincangan Smart Mama dengan Dewi Utari.

dewi utari 2

Sebelum menjadi Baker, Anda adalah seorang editor dan fashion stylist untuk majalah Bazaar Indonesia. Lalu bagaimana ide ‘Shopdelicakes’ tiba – tiba muncul, apakah latar belakang quality time dengan anak – anak menjadi salah satu pertimbangan utamanya?

Ya. Karena sebelumnya, saat bekerja, waktu kami terbatas untuk bertemu dan menghabiskan waktu bersama mereka. Maka saya dan suami memutuskan untuk mempertimbangkan ide bisnis yang bisa dilakukan di rumah agar waktu bersama keluarga lebih terjaga.

Lalu bagaimana cerita realisasi ide bisnis ini?

Berawal dari bulan Mei 2012, ide ‘bakery’ atau cupcakes datang begitu saja tanpa direncanakan hanya karena kami sedang menonton acara memasak di televisi. Lalu kami mulai belajar baking melalui internet dan buku masak. Dulu saya tidak bisa baking sama sekali, lho. Tapi melalui proses belajar, saya pun bisa menikmati hasilnya: lihai baking menu dessert untuk Shopdelicakes sampai saat ini. Dimulai dari membuat cupcakes, saya berproses hingga akhirnya dapat melayani pesanan whole cake & pastry untuk berbagai event.

Bisnis berbasis online kian menjamur. Apa yang menjadikan Shopdelicakes bertahan diantara serbuan cakery shop lain?

Utamakan rasa dan pelayanan. To be honest, sampai saat ini yang membuat cake dan melayani customer masih kami sendiri; sekecil apapun pesanannya kami layani tanpa tekecuali. Memberikan treatment sesuai kebutuhan mereka juga penting, misalnya untuk customer yang ingin kadar gulanya dikurangi atau dekorasi kue sesuai keinginan, kami berikan layanan custom.

Saat bisnis di rumah sudah mulai terbangun, bagaimana aktivitas dengan anak – anak?

Yang pasti saya mulai bekerja menjaring ide ketika anak tertidur. Nah, saat mereka bangun dan bertepatan dengan waktu baking, maka seringkali saya mengajak mereka untuk ikut serta dalam kegiatan ini. Misalnya  memberikan waktu untuk bermain masak – masakan dengan peralatan dapur mini-nya. Intinya sih tidak ada waktu khusus kami berpisah dengan anak saat bekerja. Malah kami sengaja melibatkan mereka agar terbiasa terjun ke dapur dan berinteraksi langsung dengan orangtuanya.

Dewi, share tip membangun bisnis untuk mama yang lain, dong?

Jangan pernah menyerah dan terus berusaha, khususnya saat menemui hambatan. Karena hambatan ini yang biasanya akan selalu menjadi batu sandungan dan mengurungkan niat Anda untuk menghidupkan bisnis. So, get over it. Dan yang kedua, kami selalu menjadikan anak anak sebagai motivasi utama, sehingga usaha apapun harus kami coba untuk menjaga agar bisnis ini terus berkelanjutan demi kelangsungan hidup keluarga.

Nah Mams, bisnis online jelas dapat menjadi sumber pendapatan baru yang efektif untuk Anda lakukan karena sifatnya yang fleksibel dalam waktu, sehingga kualitas hubungan dengan Si Kecil pun tetap terjaga. Semoga sharing Mama Dewi bisa menjadi inspirasi bagi Anda untuk membangun bisnis pribadi ya, Mamas! (Nathalie Indry/KR/Photo: Various)

Shares