Parenting

Smart Mama Story: Inspirasi Multitasking Mama

By  | 

Hi Mamas, sudah berapa kali Anda mengatakan “Motherhood has changed my life” hari ini? Yes, kehadiran anak – anak sedikit banyak memang akan memberi perubahan susunan prioritas pada hidup kita. Tapi anehnya, walaupun kesibukan sehari – hari semakin bertambah, usaha kita untuk tetap ‘dekat’ dan mengasuh anak – anak masih dapat terus tercipta. Maybe, it’s because we are better at mulitasking (than men)? Beberapa sharing mama berikut ini pasti akan menyadarkan diri bahwa ternyata, kita bisa melakukan multitasking job dengan berhasil menyeimbangkan peran antara menjadi seorang working mama dan istri bagi pasangan. Kalau mereka bisa, Anda pun pasti bisa.

“Sebisa mungkin saya meninggalkan anak – anak bersama pengasuhnya hanya saat harus beraktivitas di luar untuk keperluan syuting atau photo shoot. Selebihnya, gerai salon yang saya miliki dibuat senyaman mungkin agar anak – anak bisa ikut beraktivitas bersama saya sehari – hari, sekaligus memperkenalkan rutinitas miminya saat bekerja. Juggling here and there memang tidak mudah, tapi karena mereka adalah prioritas utama dalam hidup saya, then I’ll fight for it. That’s what life is all about. – Sarah Sadiqa, Make up artist/entrepreneur. Mama dari Saqila (6 th) & Mayu (4,5 th).

“Karena aktivitas pekerjaan cukup padat, saya usahakan membangun bonding time di sela – sela waktu bekerja. Misalnya dengan menyediakan sesi khusus bagi anak dan suami untuk berbagi cerita tentang keseharian mereka. Penting bagi saya untuk menanamkan pesan bahwa kesibukan tidak akan mengganggu kedekatan kami. Though, wanita di era kini beruntung karena disodori perkembangan teknologi yang dapat membantu adjustments keperluan menjalankan peran sebagai working mama, kan? Kami sering berkomunikasi via video call atau Snapchat untuk membantu mendekatkan ‘jarak’.” – Lala Tangkudung, Radio Announcer/Host/Talk Inc Trainer. Mama dari Jolyn (8th) & sedang hamil anak kedua.

“Pekerjaan menbuat saya harus bepergian ke luar kota 2 kali dalam sebulan. Sedih memang, saat harus meninggalkan Si Kecil hanya bersama papa dan pengasuhnya selama beberapa hari dan saya absen mengurus segala keperluannya selama di rumah. Tapi, saya selalu mengganti ‘jam sibuk’ tersebut dengan sering berkomunikasi dari hati ke hati mengenai perasaannya, dan apapun yang Ia lakukan sepanjang hari. Long story short, saya adalah pendengar setia Si Kecil. Merekam cerita kami bersama dalam bentuk voice note dan mendengarkannya kembali saat saya sedang berada di luar kota cukup mengobati rasa kangen saya padanya. Saya bersyukur karena teknologi era kini semakin dapat  memudahkan kita membangun waktu bersama kapan saja.” – Rina Rey , Youth motivator. Mama dari Tya (5 th).

Selalu ada cara untuk mewujudkan pola pengasuhan anak dalam keluarga kok, Mamas. Saling berbagi cerita dan bertukar pengalaman akan mempermudah kita untuk menemukan cara terbaik membangun bonding time mulai dari sekarang. Remember, we are the first and the best teacher for our children. (Nathalie Indry/KR/Photo: Istockphoto.com)

Shares