Relationship

Quiz: Apakah Suami Berpotensi Melakukan KDRT?

By  | 

Pertengkaran memang seringkali tak dapat dihindari ya, Mams. Terlebih bagi pasangan yang kerap mengalami banyak tekanan rumah tangga. Namun seberat apapun masalah keluarga, patutnya dihadapi kepala dingin dan tanpa kekerasan. Posesif, ketidakpekaan, dan perubahan kepribadian yang tiba-tiba merupakan tanda yang harus Anda kenali dari pasangan yang berpotensial melakukan kekerasan dalam rumah tangga. Kenali tandanya agar tak terlambat, agar Anda serta anak tak perlu sampai mengalami kekerasan. Ikuti kuis di bawah ini untuk mengenali apakah pasangan Anda berpotensi melakukan kekerasan dalam rumah tangga atau tidak, yang disusun psikolog Dr. Noelle Nelson.

Beri poin pada setiap jawaban Anda:

Tidak pernah: 0 poin.
Pernah terjadi: 1 poin.
Kadang-kadang: 2 poin.
Seringkali: 3 poin.

__ Ia kerap mempermalukan diri saya baik saat berdua saja ataupun di depan umum.
__ Ia kerap memanggil saya dengan sebutan kasar.
__ Ia seringkali memperlihatkan kecemburuannya kepada sahabat, rekan kerja, bahkan keluarga saya sendiri.
__ Ia kerap mengkritik penampilan saya.
__ Ia sering sekali mengecek keberadaan saya dengan menelepon, menghampiri saya ke tempat kerja, dan bertanya saya sedang bersama siapa.

__ Ia selalu mau tahu siapa lawan bicara saya di telepon.
__ Ia selalu menyalahkan saya setiap kali ia didera masalah atau bahkan hanya sedang bad mood.
__ Ia kerap sekali marah tanpa alasan jelas, dan saya selalu jadi korban kemarahannya.

__ Saat sedang marah, ia suka melempar barang-barang di sekelilingnya.
__ Pasangan saya pernah menabrak tembok, menyetir yang membahayakan, dan hal berbahaya lainnya untuk menakuti saya.

__ Suami saya kerap minum alkohol dan menggunakan psikotropika.
__ Suami menuduh saya tertarik dengan pria lain.

__ Ia selalu mau tahu hal pribadi tentang saya seperti membaca email saya, isi hand phone, dan dompet saya.
__ Suami tidak pernah terbuka mengenai keuangannya, bahkan saya beberapa kali harus melunasi utangnya.
__ Suami mengancam bunuh diri bila saya sampai meninggalkannya.
__ Saat bertengkar dengannya, ia tak ragu untuk memukul atau menampar saya.

__ Seringkali saya mengalami lebam usai bertengkar dengan suami.

__ Saya merasa terisolasi dan sendiri. Tak ada orang lain yang bisa saya ajak bicara.
__ Saya tak lagi punya teman sekarang ini.
__ Saya jadi jauh dari keluarga karena kelakuannya ini.

Jumlahkan keseluruhan poin Anda dan ketahui jawabannya di bawah ini.

 Poin 0-8: Generally non-abusive. Sesekali saat emosi, hal-hal di luar kendali kerap terjadi. Walau begitu, tetap saja kekerasan adalah hal yang harus dihindari. Bicarakan pada suami agar tak lagi terjadi kekerasan di kedepannya.

9-29: Moderately abusive. Walau tidak sering, namun beberapa kali Anda pernah mengalami kekerasan rumah tangga. Mungkin saja fase ini baru saja awal mula dari sikap kasar suami. Bagi Anda yang belum lama menikah, bisa jadi hal seperti ini akan lebih sering akan temui kedepannya.

30-47: Seriously abusive. Skor poin Anda menunjukkan kalau sikap suami sudah mengindikasikan seriously abusive relationship yang sudah sampai pada tahap menyakiti Anda atau mungkin juga anak Anda secara fisik. Dan bila didiamkan, tingkat kekerasannya bisa semakin tinggi. Segera pertimbangkan cari bantuan dan atau segera meninggalkannya demi keamanan Anda dan anak.

48 and up: Dangerously abusive. Anda perlu mempertimbangkan lebih serius  meninggalkannya, atau setidaknya tinggal terpisah sementara. Sementara itu Anda bisa mempertimbangkan apa langkah berikutnya yang bisa diambil. Kekerasan tak akan hilang sendirinya. Menjauh dari suami akan melindungi Anda dan tentu anak-anak dari hubungan sangat tak sehat ini. (Tammy Febriani/LD/Photo: Istockphoto.com)

Shares