Mind

Saat Mama Tak Bisa Beri ASI

By  | 

Proses menyusui tidak selalu mudah ya, Mams. Bagi beberapa ibu yang diberkahi ASI melimpah, tentunya proses menyusui berjalan lancar tanpa kendala. Namun bagi sebagian ibu yang memiliki keterbatasan, tentunya merasa sangat menderita. Banyak cara yang mereka lakukan agar ASI melimpah. Dari makan sayur daun katuk, mengonsumsi booster ASI, hingga berkonsultasi dengan konselor laktasi. Namun sayangnya semua tetap sia-sia. ASI yang keluar tetap kurang dan bahkan makin sedikit karena Sang Mama stres produksi ASInya  tak mencukupi dan tekanan dari lingkungan yang ia terima.

Menurut Jan barger, International Board Certified Lactation Consultant (IBCLC), “Pengasuhan anak yang baik lebih dari sekadar bisa menyusui.” Dan memang tak semua ibu diberkahi kemampuan untuk menyusui Mams, banyak kondisi yang melatar belakanginya. Jadi, daripada Anda stres berkepanjangan yang hanya akan merugikan kesehatan Anda dan juga Si Bayi, yuk simak beberapa hal berikut agar Anda tak lagi stres, Mamas.

1. Tenangkan diri Anda. Menerima kenyataan kalau Anda tak dapat menyusui Si Kecil bisa dibilang rasanya hampir sama seperti ibu yang sangat berharap bisa melahirkan normal namun terpaksa harus Caesar karena terpaksa. “Berhenti menyalahkan diri sendiri dan mengatakan kalau Anda seharusnya tak boleh patah semangat dan harus mencoba lagi besok,”  ujar Jan.

2. Ungkapkan perasaan Anda. Jangan pernah merasa ragu atau malu untuk bercerita ya, Mams. Anda bisa mengungkapkan perasaan sedih dan kecewa Anda pada orang-orang terdekat seperti suami, sahabat, ibu, atau bahkan konselor laktasi Anda.

3. Anda masih bisa donor ASI. Bila masih bersikeras ingin memberikan ASI pada Si Kecil, cobalah donor ASI. Sebelumnya, cari tahu apa saja ketentuannya. Tanyakan pada konselor laktasi Anda, ia akan banyak memberikan informasi bermanfaat bagi Anda.

4. Jangan khawatir dengan bonding. Dikatakan kalau ibu yang menyusui anaknya secara langsung akan memiliki bonding lebih kuat dibandingkan bayi yang tak menyusu langsung dengan bayinya. Mams, pernyataan di atas memang benar adanya, namun itu bukan satu-satunya cara untuk bisa dekat dengan anak. Bagaimana Anda ada untuknya saat ia menangis, seberapa sering Anda meluangkan waktu untuknya, dan bagaimana Anda berperan sebagai ibu baginya adalah hal yang menentukan kedekatan Anda dengan bayi Anda.

Jadi, jangan bersedih lagi Mamas. Tidak bisa menyusui bayi secara eksklusif tak membuat Anda kemudian menjadi ibu yang buruk bagi anak Anda, melainkan bagaimana Anda merawat dan menyayanginya ya. (Tammy Febriani/LD/Photo: Istockphoto.com)

Shares