Parenting

5 Alasan Si Kecil Harus Merasakan Kekecewaan

By  | 

Tak ada satupun orangtua yang ingin anaknya merasakan sedih dan kecewa. Setiap orangtua pasti akan berusaha menciptakan suasana aman dan nyaman agar Si Kecil terhindar dari bahaya juga kesedihan, termasuk Anda juga kan, Mams? Tetapi menurut Sam Goldstein, Ph.D, Anda dan pasangan seharusnya membiarkan Si Kecil merasakan kekecewaan. Mengapa demikian?

  1. Hidup memang tidak selalu indah. Terkadang dunia berjalan tidak seperti yang diinginkan Si Kecil, misalnya kehabisan tiket pertunjukkan atau gerai es krim kesukaan tiba-tiba tutup padahal ia sudah berada di depan gerai tersebut. Nah, hal ini tentu akan membuat Si Kecil kecewa. Tapi Anda tidak perlu terburu-buru membayar lebih mahal guna mendapatkan tiket atau melakukan hal lain yang membuat Si Kecil selalu mendapatkan yang ia mau. Ada baiknya, biarkan Si Kecil merasa kecewa sesaat dan kembali ke tempat pertunjukkan atau gerai es krim keesokan harinya, agar ia tahu segala sesuatu tidak dapat diatur sesuai kemauannya.
  2. Seseorang yang dekat juga dapat membuat Si Kecil sedih. Si Kecil juga harus belajar menerima bahwa mungkin saja teman dekatnya tiba-tiba tidak ingin bermain lagi dengannya. Atau tante kesayangan melupakan janji nonton film bersamanya. Biarkan Si Kecil merasakan kekecewaannya sendiri kemudian Anda dapat menanyakan apa yang ia rasakan dan apa solusinya menurut Si Kecil. Hal ini membuat ia mampu belajar menata emosi termasuk belajar memaafkan.
  3. Ia tidak berusaha keras. Yang satu ini juga bisa saja terjadi Mams, Si Kecil kecewa akibat kegagalan yang ia buat sendiri. Hal ini membuat ia belajar berusaha lebih baik dari sebelumnya. Jadi Anda tidak perlu menghiburnya dengan kata-kata yang justru membuatnya menyalahkan pihak atau orang lain. Biakan ia menebus kekecewaannya dengan berusaha lebih keras.
  4. Ia sudah berusaha keras namun tetap gagal. Nah yang satu ini memang terdengar tidak adil, tetapi itulah hidup. Meskipun masih anak-anak, bukan berarti Anda tidak bisa mengajarkan tentang kerasnya hidup pada Si Kecil. Hal ini dapat menjadi bekal baginya untuk tidak merasa ‘down’ menghadapi kegagalan dan pantang menyerah.
  5. Kecewa dengan diri sendiri. Tak hanya anak-anak, hal ini juga kerap dialami orang dewasa ya Mams. Contohnya saat ia melupakan gerakan tarian tertentu kala berada di atas panggung, atau tidak sengaja menjatuhkan barang favoritnya. Merasakan pengalaman seperti ini akan membuat Si Kecil lebih berhati-hati agar tidak mengulangi hal serupa. (Karmenita Ridwan/LD/Photo: istockphoto.com)

Shares