Health

Kelahiran Prematur Vs Postmatur

By  | 

Setiap calon mama pasti berharap bisa melahirkan bayinya sesuai jadwal kelahiran. Namun sayangnya, tak semua calon mama bisa mengalami ini. Sebagian harus melahirkan bayinya secara prematur (sebelum waktu perkiraan kehamilan), dan sebagian lagi malah melahirkan bayinya postmatur (melewati waktu perkiraan kehamilan). Lalu apa yang jadi penyebab bayi lahir prematur atau postmatur ini? Simak penjelasan Smart Mama berikut yuk.

Prematur
Kehamilan calon mama bisa dikatakan memasuki usia cukup lahir (mature) pada usia 37 hingga 42 minggu. Bila bayi lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu, maka bayi Anda lahir prematur, Mams to be. Kelahiran prematur terjadi pada usia kehamilan antara 24 minggu hingga belum genap 37 minggu. Namun jika melahirkan di bawah usia 24 minggu, maka Anda berisiko keguguran.

Tanda-tanda yang bisa dikenali dari kelahiran prematur ini adalah munculnya kontraksi setiap 10 menit sekali selama satu jam, keluarnya darah berbentuk lendir dari vagina, hingga pecah ketuban.

Penyebab
Kelahiran prematur dapat terjadi karena:

  • Calon mama merupakan perokok, pecandu alkohol, dan obat terlarang.
  • Kurang gizi selama kehamilan.
  • Stres.
  • Infeksi vagina, termasuk keputihan.
  • Calon mama menderita penyakit jantung, epilepsi, dan diabetes.
  • Kondisi bayi dalam kandungan bermasalah, seperti hidramnion, kehamilan kembar, dan sebagainya.

Dampak Kelahiran Prematur pada Bayi

  • Jika bayi lahir di usia kehamilan 24 – 27 minggu, kemungkinan bayi bertahan hidup sangatlah kecil. Namun bila bayi lahir di atas usia 28 minggu dengan berat minimal 1100 gr, maka kemungkinan besar bayi dapat bertahan hidup. Namun, karena organ tubuh bayi prematur belum berfungsi sempurna, maka bayi akan membutuhkan perawatan khusus dengan alat bantu seperti ventilator, dan lainnya yang akan menunjang hidupnya hingga fungsi organ tubuhnya sempurna.
  • Kemungkinan bayi akan mengalami hipotermia (penurunan suhu badan), kadar gula dalam tubuh rendah, mudah kehilangan energi, elektrolit rendah, hingga perdarahan pada otak.
  • Kadar bilirubin tinggi dalam darah yang menyebabkan kulit bayi menjadi kuning karena fungsi liver yang belum sempurna.
  • Daya tahan tubuh bayi lebih rendah, mudah mengalami kejang, kelumpuhan, dan cenderung memiliki kecerdasan rendah.
  • Bayi prematur dengan usia kehamilan ibu yang masih sangat muda berisiko mengalami kebutaan.

Pencegahan

  • Rutin memeriksakan kesehatan calon mama dan kandungannya. Hal ini untuk mengetahui sejak dini mengenai perkembangan janin dan kemungkinan penyakit yang ada.
  • Tes laboratorium untuk keperluan pemeriksaan kadar gula darah dalam tubuh dan kemungkinan adanya infeksi virus atau gangguan lainnya.
  • Penuhi kebutuhan nutrisi Anda dan janin dengan mengonsumsi makanan sehat dan bergizi.
  • Hindari stres.
  • Segera berkonsultasi dengan dokter bila merasakan keluhan kehamilan.

Postmatur
Bayi yang lahir dengan usia kehamilan ibu melebihi waktu perkiraan lahir (37-42 minggu), disebut postmatur. Untuk mengetahui usia kehamilan ibu bisa ditentukan sejak dari dari pertama pada haid terakhir calon mama, atau dengan melakukan USG.

Penyebab
Kelahiran postmatur dapat terjadi karena:

  • Calon mama menderita diabetes yang menghalangi perkembangan janin.
  • Cacat bawaan pada bayi yang menyebabkan ibu terlambat merasakan kontraksi.

Dampak Kelahiran Postmatur pada Bayi

  • Air ketuban akan semakin menipis dan akhirnya bayi kehabisan air ketuban. Hal ini dapat mengakibatkan tali pusat terjepit saat bayi bergerak atau rahim berkontraksi serta dapat mengganggu pasokan nutrisi dan oksigen ke bayi
  • Penuaan pada plasenta yang mengakibatkan terjadinya penimbunan kalsium dan gangguan aliran darah.
  • Lahir lewat bulan membuat bayi terlahir dengan rambut lebat, kulit keriput, dan kuku panjang.
  • Kemungkinan bayi sudah mengeluarkan mekonium (kotoran tubuh) yang membuat tubuhnya terlihat kuning kehijauan.
  • Makrosomia, yaitu bayi tumbuh terlalu besar sehingga lebih sulit lahir normal melalui jalan lahir. Kondisi ini terjadi bila plasenta masih berfungsi baik meskipun sudah melewati 42 minggu.
  • Bayi meninggal di dalam rahim.

Pencegahan
Pencegahan dapat dilakukan dengan mengetahui pasti usia kandungan Anda. Sehingga dokter dapat melakukan tindakan lebih lanjut untuk merangsang kontraksi agar dapat segera melahirkan normal atau Caesar. (Tammy Febriani/LD/Photo: Istockphoto.com)

Shares