Finance

Tip Keuangan untuk Mompreneur Pemula

By  | 

Anda sudah bosan menjadi karyawan dan ingin mencoba usaha baru sebagai pengusaha atau bisnis di berbagai bidang, Mams? Jika ya, Anda tak sendiri kok. Beberapa tahun belakangan ini, banyak mamas yang akhirnya memilih untuk jadi mompreneur dengan berbagai alasan. Umumnya karena pekerjaan ini lebih fleksibel dari segi waktu sehingga Anda bisa lebih banyak waktu bersama Si Buah Hati. Lalu apa saja yang harus dipersiapkan khususnya menyangkut masalah finansial untuk para mompreuner pemula? Simak penjelasan Smart Mama ini ya!

1. Ingat, waktu = uang. Hal pertama yang harus disadari oleh siapa saja yang ingin memulai usaha adalah menerapkan pepatah time is money alias waktu adalah uang. Bila Anda menghabiskan waktu sia-sia bertemu orang untuk meeting namun tidak berhubungan dengan rencana bisnis Anda, maka itu sama saja Anda menghambur-hamburkan waktu/uang Anda saja. Oleh karena itu, pertimbangkanlah bahwa setiap pertemuan harus memiliki arti penting bagi kepentingan usaha Anda.

2. Bersiap untuk hal buruk, namun tetap berharap untuk hal baik. Dalam dunia usaha, pasti tidak mungkin Anda langsung meraup keuntungan dalam waktu singkat. Anda perlu menekankan pada diri sendiri bahwa kemungkinan usaha Anda untuk bangkrut atau gagal tetap ada. Namun bukan tak mungkin usaha Anda ini sukses kan? (Baca : Tip Sukses Menjadi Mompreneur).

3. Mengatur alur keluar masuk uang. Yang tak kalah penting untuk Anda yang ingin memiliki perusahaan sendiri adalah, Anda harus dapat mengatur alur cash flow dengan baik. Anda harus tahu dari mana pemasukan uang Anda berasal dan ke mana saja pengeluarannya. Oleh karena itu susun budget per bulan lalu taati budget tersebut ya, Mamas.

4. Memantau pengeluaran Anda. Banyak mompreuneur yang menomorduakan hal satu ini karena mereka mengutamakan menyusun business plan terlebih dahulu. Padahal mencatat atau memantau pengeluaran per minggu atau per bulan sebaiknya wajib Anda lakukan. Mulailah dari pengeluaran terbesar seperti menggaji karyawan, menyewa kantor, hingga membeli keperluan usaha Anda. Dengan begitu, Anda jadi sudah siap menyediakan dana tetap yang jumlahnya kurang lebih sama tiap bulan.

5. Menemukan pelanggan pertama. Selalu ada yang pertama untuk segala sesuatu. Demikian juga usaha Anda. Jadi daripada Anda menghamburkan uang lebih lama lagi, segera cari pelanggan pertama Anda dan tanyakan apakah ia bersedia membeli barang atau jasa yang Anda jual. Ingat, Mamas, jangan tawarkan barang tersebut kepada kerabat atau sahabat Anda yang mungkin dengan senang hati bersedia membelinya karena merasa ‘tidak enak’ pada Anda. Carilah orang yang tidak Anda kenal sama sekali dan minta ia berpendapat jujur soal bisnis Anda itu. (Lenny Delima/Photo: Istockphoto.com)

Shares