Career

Tip Bekerja untuk Calon Mama dari Claire Bruce

By  | 

Claire Bruce, yang merupakan founder dari Sloan + Themis, sebuah vintage jewelry boutique ini, mendapati dirinya hamil saat bisnisnya sedang berkembang. “Kehamilan ini adalah kejutan sangat besar bagi kami. Saya dan suami ingin membangun bisnis yang sukses, namun memiliki anak juga merupakan hal yang dinanti, dan lebih penting daripada bisnis yang kami jalani saat ini,” ucap Claire.

jewelrycropped

Sloan + Themis

Diantara semua hal yang ia hadapi saat itu, kesibukan berbisnis dan morning sickness, baginya pengalaman menjalani bisnis di tengah kehamilan memberinya hikmah bahwa, “Menjadi seorang ibu yang baik dan memiliki bisnis sukses tidak akan menjadi konflik namun justru saling melengkapi,” ujarnya.

Berikut adalah perubahan positif yang ia alami dengan menjalani bisnis saat hamil:

  1. Lebih peduli dengan diri sendiri. “Kehamilan membuat saya jadi lebih peduli dengan diri sendiri. Selama bertahun-tahun saya bisa bekerja selama 14 jam dalam sehari, kemudian tidur dan esoknya bekerja selama 14 jam lagi. Dan saat ini saya berusaha mengatur agar saya bisa tetap produktif tanpa harus bekerja selama 14 jam lagi.”
  1. Lebih terjadwal. “Karena saya mengalami morning sickness di tengah banyaknya janji meeting dengan klien, maka saya harus bisa lebih siap sebelum meeting. Saya harus sudah memiliki list hari ini saya meeting dengan siapa saja, di mana, dan siap dengan materi yang akan dibicarakan. Hal itu saya lakukan agar saya bisa pergi meeting lebih singkat dan tanpa ada ‘drama’ mual dan muntah di tengah rapat. Di situ saya juga menyadari pentingnya pre-packing, dan tak akan berani pergi ke manapun tanpa mengantungi spearmint lifesavers, permen mint untuk mengurangi mual.”
  1. Pentingnya delegasi. “Sebelum cuti melahirkan, saya tentunya harus mendelegasikan pekerjaan kepada karyawan. Saya harus ‘menumpahkan’ apa yang ada di kepala saya agar para karyawan mengerti apa yang harus mereka lakukan saat tak ada saya. Saat itulah saya baru menyadari betapa kurangnya komunikasi antara saya dan karyawan. Dan ternyata, hasilnya sangat memuaskan, standar kerja, sistem manajemen, dan quality control kami sangat baik.” (Tammy Febriani/LD/Photo: Various)

Shares