Career

Q&A: Menghadapi Review Appraisal

By  | 

Q: Mengingat sebentar lagi akhir tahun, tentunya masa review appraisal semakin dekat, termasuk di perusahaan tempat saya bekerja. Apa ya yang bisa saya persiapkan untuk menghadapi appraisal dengan baik?

Risty, 27 tahun, mama dari Riana, 1 tahun

 

A: Seperti biasanya, perusahaan kebanyakan akan menghadapi review appraisal tahunan untuk melihat prestasi kerja Anda selama setahun ke belakang. Banyak karyawan yang berpikir bahwa appraisal merupakan saat kita hanya mendengarkan ucapan bos mengenai penilaiannya terhadap hasil kerja kita. Padahal, ada beberapa hal lain yang bisa kita lakukan pada momen appraisal ini. Agar momen appraisal berjalan dengan baik, sebaiknya siapkan diri Anda dengan beberapa hal berikut:

  1. Persiapkan data. Dari sekarang, mulailah menyiapkan data-data penting yang berkaitan dengan kinerja Anda selama setahun ke belakang. Data tersebut bisa berupa catatan, laporan hasil kerja, atau hasil pelatihan yang telah Anda ikuti. Data ini dapat digunakan sebagai penilaian oleh atasan. Setelah mempersiapkannya, maka Anda sudah punya materi untuk menganalisis kinerja Anda sendiri sebelum waktu review nanti.
  2. Isi form appraisal dengan baik. Banyak karyawan yang menganggap remeh untuk mengisi form appraisal. Padahal, form yang Anda isi ini bisa mengingatkan Si Bos tentang apa saja prestasi kerja, dan kendala yang Anda hadapi, hingga saat appraisal tiba nanti, Sang Atasan mungkin sudah bisa mengambil tindakan lebih dahulu memiliki jalan keluar untuk masalah Anda. Tapi saat mengisi, jangan dilebih-lebihkan ya, Mams.
  3. Terbuka. Momen seperti ini adalah saat yang tepat bagi Anda untuk bisa bicara dengan atasan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan selama setahun ini secara terbuka dan jujur. Katakan apa kendala selama bekerja dan hal apa yang membuat Anda terpacu untuk menyelesaikan pekerjaan, sehingga atasan bisa mencari solusi untuk masalah Anda.
  4. Minta kenaikan gaji. Saat review, kenaikan gaji juga bisa jadi salah satu yang bisa Anda utarakan kepada Si Bos. Tapi tentu saja sebelumnya Anda juga harus memperlihatkan performa kerja terlebih dahulu, agar prestasi kerja bisa menjadi pertimbangan. Kemukakan apa saja tanggung jawab serta keberhasilan proyek yang telah Anda lakukan.
  5. Pengembangan diri. Anda juga bisa mengajukan rencana pengembangan diri berupa pelatihan atau pun penugasan bagi karyawan, termasuk Anda. Sehingga perusahaan dapat melihat bahwa Anda juga pribadi yang ingin berkembang dan bersedia memajukan perusahaan.
  6. Bicarakan rencana. Tak hanya membicarakan tentang hasil kerja selama setahun ke belakang, Anda juga bisa sharing dengan Si Bos mengenai rencana setahun ke depan. Diskusikan dengan Si Bos mengenai gol dan rencana Anda selama setahun ke depan. Termasuk proyek-proyek apa saja yang ingin Anda kerjakan.
  7. Hindari argumen. Bila sebelumnya pernah terjadi perbedaan visi antara Anda dengan Si Bos, mungkin pembicaraan mengenai hal ini dapat terulang lagi. Daripada Anda menyiapkan bahan untuk berargumen dengannya, lebih baik Anda mencari tahu apa yang melatar belakangi perbedaan itu. (Tammy Febriani/LD/Photo: Istockphoto.com)

 

Shares