Education

Trik Merangsang Motorik Halus dan Kasar pada Bayi

By  | 

Mams, sebagai ibu, Anda tentu pernah mendengar kata motorik kasar dan halus kan? Ya, motorik kasar merupakan gerakan fisik yang membutuhkan keseimbangan dan koordinasi antar anggota tubuh, dengan menggunakan otot-otot besar, sebagian,atau seluruh anggota tubuh. Contohnya, berjalan, berlari, berlompat, dan sebagainya. Sedangkan motorik halus adalah kemampuan yang berhubungan dengan keterampilan fisik yang melibatkan otot kecil dan koordinasi mata-tangan. Misalnya menulis, menggunting, dan lainnya.

Nah, kedua kemampuan ini bisa dirangsang dengan memberikan stimulasi yang tepat pada bayi. Namun, Anda harus menyesuaikan tiap stimulasi sesuai tahapan usia 0-12 bulan tersebut lho. Begini caranya, Mamas.

Usia 0-3 Bulan

Pada usia ini memang bayi belum bisa melakukan apapun. Memasuki usia tiga bulan, ia baru mulai bisa menggerakkan otot lehernya, dan mulai melakukan ‘mini push-up’, seperti mengangkat kepala dan dada.
·         Stimulasi motorik kasar : Baringkan Si Kecil dengan posisi tengkurap. Lakukan hal ini beberapa kali agar lebih terlatih. Anda bisa menempatkan cermin atau sejajarkan wajah Anda sambil memanggil namanya. Atau, baringkan telentang, lalu bantu Si Bayi membalikkan posisi tubuhnya.
·         Stimulasi motorik halus: Ketika Si Kecil mulai mengepalkan telapak tangannya, Anda bisa membuka kepalan tangannya, sentuh jari jemarinya satu persatu dan luruskan.Lalu, berikan pijatan lembut pada jari-jarinya dan berikan mainan lembut berwarna mencolok dan bisa mengeluarkan bunyi. Gerakan ini bertujuan meningkatkan kekuatan otot lengan atas, bahu, dan punggung atas.

Usia 4-6 Bulan

Di usia ini, bayi sudah mulai bisa memiringkan badan ke sisi kiri dan kanan, tengkurap,  menggulingkan badan, dan menggunakan kedua tangan untuk meraih benda di sekitarnya.
·         Stimulasi motorik kasar: Bunyikan mainan di atas kepala dan pindahkan mainan secara perlahan ke salah satu sisinya. Hal ini akan merangsang  Si Kecil untuk memiringkan dan menggulingkan badannya. Atau, baringkan  dalam posisi tengkurap lalu bunyikan mainan dari atas atau depan agar ia mengangkat kepalanya. Aktivitas ini untuk melatih otot lehernya. Umumnya, usia enam bulan, Si Kecil belum bisa duduk sendiri, namun Anda bisa memposisikannya untuk duduk saat digendong atau saat berada di stroller.
·         Stimulasi motorik halus: Berikan mainan yang memiliki pegangan yang bisa digigit agar Si Kecil belajar menggenggam. Letakkan mainan berwarna-warni dalam jangkauannya dan biarkan ia meraih benda-benda tersebut. Kenalkan juga dengan beragam tekstur benda-benda di rumah, seperti kain yang halus, kasar,dan berbulu.

Usia 7-9 Bulan

Pada usia ini, Si Kecil sudah bisa duduk, meraih mainan, merangkak, dan berdiri. Ia sudah bisa juga menggunakan kedua tangan untuk mengeksplorasi mainan dan mengambil benda kecil dengan jari kecilnya.
·         Stimulasi motorik kasar: Letakkan cermin di depan wajahnya dan biarkan ia melakukan gerakan mengangkat, menurunkan bokong serta punggungnya. Merangkaklah bersama Si Kecil  untuk melatih menyeimbangkan badannya. Juga latih ia berdiri guna melatih otot-otot kaki.
·         Stimulasi motorik halus: Lakukan gerakan mengepal dan buka tangan sambil bernyanyi. Berikan benda yang bisa digenggam seperti boneka, stik drum, dan sebagainya. Anda juga dapat memberikan sendok plastik untuk melatihnya makan sendiri.

Usia 10-12 Bulan

Si Kecil sudah bisa mengangkat badannya untuk berdiri dan melangkah sendiri. Dan mungkin saja ia sudah bisa berjalan sendiri, duduk tanpa dukungan di belakangnya, dan memutar kepala tanpa kehilangan keseimbangan.
·         Stimulasi motorik kasar: Letakkan mainan di tempat yang bisa dijangkau dan pindahkan. Untuk melatihnya berjalan, pegang kedua tangan dan beri semangat dengan meminta Si Kecil  mengayunkan kaki selangkah demi selangkah. Pada usia satu tahun biasanya ia sudah bisa berjalan sendiri tanpa dipegang atau dituntun, namun jika belum bisa, terus berikan rangsangan untuk membuatnya berjalan.
·         Stimulasi motorik halus: Berikan Si Kecil kotak mainan dan isi dengan berbagai mainan. Rangsang ia memindahkan benda-benda tersebut dari tempatnya lalu menempatkan lagi di tempat semula. Latih juga untuk makan sendiri menggunakan sendok plastik di kursinya. (Yosi Avianti/LD/Photo: Istockphoto.com)

Shares