Health

Kiat Menghadapi PMS di Usia 30-an

By  | 

Mamas, banyak wanita mengeluh mengalami Pre Menstrual Syndrome alias PMS yang cukup berat saat ia menginjak usia di atas 30 tahun. Saya sendiri mengalaminya, dulu saya tidak pernah mengalami PMS dengan keluhan berarti. Namun saat usia saya menginjak 30 tahun, saya kerap mengalami PMS cukup berat, contohnya badan seperti meriang, sakit kepala, keringat berlebih, dan agak sulit tidur, padahal biasanya saya orang yang sangat mudah tertidur. Berdasarkan obrolan dengan teman seumuran, ternyata mereka juga mengalami hal sama. Mengapa demikian? Yuk simak.

Perubahan Tubuh di Usia 30
Ternyata hal itu memang wajar adanya Mams, karena di usia tersebut kesuburan wanita sudah menurun apalagi jika Anda sudah menginjak usia 35 tahun. Anda mengalami perimenopause yang menyebabkan terjadinya PMS yang jauh lebih berat seperti mood swing, gangguan tidur, serta sering merasa gelisah. Nyeri pada beberapa bagian tubuh juga kerap dialami menjelang haid. Di usia ini wanita juga rentan mengalami fibroid, yakni pertumbuhan sel yang tidak normal dalam kandungan. Pada umumnya fibroid tidak berbahaya namun cukup mengganggu seperti nyeri dan haid yang sangat banyak. Diperkirakan tiga dari empat wanita menderita fibroid.

Di usia 30 tahun, produksi hormon progesteron dan estrogen tidak dapat diprediksi. Hal tersebut memengaruhi kondisi tubuh menjadi tak stabil, sehingga Anda mengalami PMS sejak dua minggu sebelum haid hingga hari H. Gejala yang dialami juga berbeda-beda namun pada umumnya nyeri pada punggung hingga pinggang, juga payudara. Badan membengkak, berat badan juga sedikit naik, serta timbul jerawat. Tak hanya itu, saat PMS, zat kimia dalam otak Anda juga mengalami perubahan yang menyebabkan emosi kurang stabil.

Bagaimana Cara Mengatasinya?
Mungkin sulit untuk betul-betul
menghilangkan gejala PMS berat yang Anda alami namun beberapa hal di bawah ini dapat mereduksi sehingga PMS Anda tidak terasa sangat berat.

  1. Olahraga teratur. Melakukan latihan secara teratur dapat meyegarkan pikiran sekaligus melancarkan peredaran darah juga menstabilkan hormon. Oleh karena itu, biasakan tubuh Anda bergerak atau berolahraga secara rutin. Pilih olahraga yang Anda sukai sehingga tidak cepat merasa bosan.
  2. Perhatikan asupan makanan. Makanan sehat seperti sayuran dan buah juga dapat memengaruhi produksi hormon. Menjelang masa haid perbanyak asupan kedua makanan tersebut. Konsumsi juga banyak air putih dan hindari soft drink atau kopi. Mengonsumsi vitamin B6 serta makanan tinggi kalsium juga dapat mereduksi gejala PMS.
  3. Tata kembali jadwal Anda. Jika memungkinkan, hindari meeting atau presentasi pada periode PMS Anda. Hal ini untuk meminimalisasi mood swing Anda atau emosi yang kurang stabil di saat penting.
  4. Relaks. Bersantai di spa atau melakukan aromaterapi di rumah dapat dijadikan pilihan untuk menenangkan diri kala PMS melanda. Tenangkan juga pikiran dengan nonton film atau mendengarkan musik santai yang dapat meningkatkan mood Anda. Untuk sementara hindari komunikasi yang terlalu intens dengan pasangan atau teman guna menghindari konflik. (Karmenita Ridwan/LD/Photo: Various)

Shares