Health

5 Sumber Makanan Kaya Zat Besi

By  | 

Salah satu mineral yang dibutuhkan tubuh adalah zat besi. Zat besi berfungsi membawa oksigen dari paru-paru dan mengedarkannya ke seluruh tubuh. Oleh karena fungsinya yang vital ini, maka tubuh tidak boleh kekurangan zat besi karena dapat memengaruhi metabolisme tubuh dan membuat tubuh cepat lelah. Seseorang yang kekurangan zat besi disebut sebagai orang yang anemia. Agar terhindar dari anemia, Anda harus mengonsumsi makanan kaya zat besi. Berikut beberapa jenis sumber zat besi yang baik untuk Anda:

1. Sayuran berdaun hijau gelap termasuk di dalamnya bayam, kale, brokoli, buncis, sawi, kacang polong, dan kacang panjang, Mengonsumsi berbagai jenis sayuran, baik dimasak maupun mentah ini bermanfaat untuk meningkatkan kadar zat besi di dalam peredaran darah Anda.

2. Makanan yang terbuat dari tumbuhan serealia. Roti dan beragam jenis sereal berasal dari tanaman padi-padian atau gandum juga kaya akan zat besi. Selain di dalam roti serta sereal, Anda juga bisa menemukannya di dalam tepung-tepungan, nasi, aneka pasta, serta oat.

3. Beberapa jenis ikan laut. Kerang, tiram, udang, dan remis merupakan beberapa jenis hewan laut yang memiliki kandungan zat besi yang tinggi. Selain ke-4 seafood, ada berbagai pilihan ikan laut lain yang bisa dinikmati seperti tuna, makarel, haddock, kod, and sardin.

4. Beberapa ragam buah. Buah-buahan yang memiliki kandungan serat tinggi ternyata juga berkandungan zat besi yang tinggi. Anda bisa mendapatkannya dalam stroberi, semangka, peach, kismis, buah ara, aprikot, dan kurma.

5. Daging-dagingan merupakan sumber makanan yang direkomendasikan dokter untuk mereka yang mengalami kekurangan zat besi. Anda bisa dapatkan dari daging babi, ayam, lidah, hati, jantung, daging sapi, domba, kambing, hingga dendeng sapi. Meski demikian, seluruh daging-dagingan ini memiliki kadar kolesterol yang tinggi, oleh karena itu, Anda harus membatasi jumlahnya ya. Terlalu banyak mengonsumsi daging dapat meningkatkan risiko meningkatnya tekanan darah tinggi dan kenaikan berat badan atau obesitas. Jadi, hati-hati ya, Mamas. (Lenny Delima/Photo: Istockphoto.com)

Shares