Health

Mengenal Endometriosis dan Dampaknya Bagi Wanita

By  | 

Endometriosis adalah pertumbuhan abnormal lapisan dinding dalam rahim (endometrium) di tempat yang tidak seharusnya. Endometrosis ini bisa tumbuh di indung telur, saluran telur, dinding rahim dan di luar organ kandungan. Endometriosis sendiri berisi cairan berwarna cokelat. 

Menurut dr. M. Luky Satria Syahban Marwali, Sp.O.G, Subsp. F.E.R, dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Subspesialis Fertilitas Endokrinologi dan Reproduksi RS Pondok Indah IVF Centre, penyebab endometriosis hingga saat ini belum diketahui pasti. Bisa jadi karena genetik, epigenetik ataupun stem cell

Endometriosis yang tidak mendapatkan perawatan yang tepat dapat mengganggu kualitas hidup Mams. Hal ini dikarenakan rasa nyeri yang timbul dapat menggangu aktivitas Anda. “Endometriosis ini juga dapat mengganggu kinerja organ tubuh di sekitarnya, seperti ginjal dan usus. Namun untuk kanker risikonya hanya 0,1%,” terang dr. Luky.

Gejala Endometriosis

Mams penderita endometriosis umumnya akan sering mengalami:

1.Nyeri pada panggul bagian bawah. 

2.Nyeri saat berhubungan seks.

3.Nyeri saat buang air kecil.

4.Nyeri saat buang air besar/konstipasi.

5.Kembung.

6.Mudah lelah.

7.Sakit kepala.

8.Mual.

9.Depresi.

10.Aktivitas harian yang terganggu akibat nyeri dan kelelahan.

11.Pendarahan hebat saat haid.

12.Infertility. 

Diketahui, 30-50% penderita endometriosis mengalami gangguan kesuburan (infertility). Hal ini dapat terjadi karena endometriosis memberi dampak buruk pada: 

1.Kualitas sel telur.

2.Cadangan sel telur.

3.Proses pembuahan.

4.Kualitas sel telur.

5.Implantasi.

Penanganan Endometriosis

Umumnya penderita endometriosis berkonsultasi pada dokter untuk menangani rasa nyeri yang datang setiap haid, atau karena ingin hamil. Bila keluhannya adalah karena nyeri, maka perawatan yang diberikan adalah berupa obat-obatan hormonal untuk menghilangkan rasa nyeri dan terapi hormonal untuk menghambat pertumbuhan jaringan. Operasi juga dapat dilakukan untuk mengatasi endometriosis yang tidak membaik dengan metode pengobatan hormonal. 

“Sedangkan pada pasien yang ingin hamil, maka kita akan segera merekomendasikan program kehamilan bagi penderita endometriosis,” lanjut dr. Luky.

Pilihan Program Kehamilan bagi Pasien Endometriosis

Menurut dr. Luky, program kehamilan (promil) bagi penderita endometriosis dipengaruhi oleh beberapa faktor. ”Semua tergantung usia pasien, tingkat keparahan endometriosis, cadangan sel telur, dan kondisi sperma pasangan,” terangnya. 

Program promil bagi penderita endometriosis bisa beragam, mulai dari inseminasi, bayi tabung hingga operasi. Mams dengan endometriosis dapat berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter kandungan Anda. (Tammy Febriani/KR/Photo: Doc. Freepik, Mayoclinic)   

Shares