Health

Klarifikasi IDAI Mengenai Penyebab Gagal Ginjal

By  | 

Tingginya penyebab gangguan ginjal pada anak sudah pasti membuat kita para orang tua merasa khawatir, terlebih penyebab pastinya hingga saat ini belum diketahui.

Beberapa faktor seperti MIS-C/long covid (inflamasi tubuh), etilen glikol sebagai komponen pelarut dalam obat sirup (termasuk di paracetamol) yang terjadi di Gambia, hingga penyebab lain pun ditengarai menjadi penyebab penyakit ini. Menyikapi hal ini, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pun melakukan Instagram Live “Klarifikasi IDAI Terkait Gangguan Ginjal yang Dikaitkan dengan Parasetamol”, pada hari Selasa, 18 Oktober 2022 lalu.

Menurut Ketua Umum PP IDAI, dr. Piprim B. Yanuarso, Sp.A(K), hingga saat ini belum ada satu sebab yang konklusif penyebab gagal ginjal akut misterius yang ramai dibicarakan. Sehingga kewaspadaan orangtua terhadap kejadian ini sangatlah penting. Terlebih sebelumnya sudah pernah terjadi kasus serupa di Gambia yang disebabkan oleh kontaminasi obat sirup anak dengan etilen glikol (yang dijadikan bahan pelarut).

Menghadapi hal ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan orangtua, seperti:

1.Lebih rasional dalam penggunaan obat-obatan, selalu konsultasikan ke dokter obat mana yang boleh/sesuai digunakan untuk anak.

2.Jangan membeli obat sembarangan.

3.Batuk pilek (common cold) tidak butuh obat. Jika Si Kecil mengalami demam, kompres hangat dulu. Perlu Mams ketahui, bahwa demam adalah proses ilmiah untuk menghilangkan patogen/mengusir virus.

4.Tidak perlu panik namun lebih waspada. Mams dapat mengonsultasikan obat-obatan untuk Si Kecil ke DSA.

5.Pada penggunaan obat bentuk puyer, jika ingin menggunakan sediaan tunggal (isi paracetamol saja) tetap diperbolehkan dengan pengawasan dokter.

Hingga adanya informasi lebih lanjut, diharapkan Mams tetap tenang. Sekali lagi, jika ragu memberikan obat penurun demam untuk anak (sirup atau puyer), segera konsultasikan dengan DSA atau dokter keluarga. Dalam hal ini IDAI pun wajib memberikan kewaspadaan dini agar pemberian obat anak semakin rasional. Tetapi untuk mendapatkan kepastian obat mana yang harus dihentikan penggunaannya, sebaiknya menunggu informasi resmi perihal toksikologi dari BPOM termasuk paracetamol generik. Hal ini karena IDAI tidak memiliki wewenang untuk menghentikan obat (dalam hal ini paracetamol).

Dengan kondisi yang ada saat ini dr. Piprim pun menyarankan agar kita melakukan beberapa hal berikut:

1.Jalani PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat):

   a.Biasakan cuci tangan pakai sabun

   b.Gunakan masker, terutama jika sedang sakit

   c.Menghindari kerumunan

2.Lifestyle:

   a.Anak aktif berolahraga/bergerak

   b.Cukupi kebutuhan tidur anak, jangan biasakan anak begadang

   c.Hindari memberikan camilan dengan tinggi gula yang sifatnya inflamatif (menyebabkan/meningkatkan peradangan). (Tammy Febriani/KR/Photo: Doc. Freepik)

Shares