Health

Kapan Si Kecil Boleh Mengonsumsi Telur?

By  | 

Telur dikemas dengan protein dan nutrisi penting lainnya untuk mendukung tumbuh kembang Si Kecil. Bahkan bisa dikatakan telur mencentang semua kotak dalam hal nutrisi, rasa, dan mudah disiapkan. Dan karena ada begitu banyak cara untuk mengubahnya menjadi makanan ringan, telur juga merupakan salah satu tambahan menu terbaik untuk bayi dan balita.

Namun di samping itu, telur juga merupakan alergen umum, yang berarti ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum memperkenalkan telur kepada bayi Mams.

Dilansir dari What to Expect, berikut ini adalah hal-hal yang perlu Mams ketahui tentang kapan bayi dapat makan telur dan cara teraman untuk menyajikannya pertama kali.

Waktu Tepat Si Kecil Boleh Makan Telur

Telur adalah alergen yang umum, jadi telur tidak boleh menjadi item pertama pada menu MPASI pertama Si Kecil. Walau begitu, Mams tidak perlu menunggu terlalu lama memperkenalkan telur pada Si Kecil.

Dokter anak Si kecil mungkin akan memberi lampu hijau untuk mulai memperkenalkan makanan padat sekitar 6 bulan. Setelah Si Kecil sudah mencoba dan menoleransi beberapa makanan yang memiliki risiko kecil akan alergi (seperti buah-buahan, sayuran, atau sereal bayi), dokter anak akan memberi tahu apakah Si Kecil boleh beralih ke alergen lain seperti telur.

Jadi, tak perlu khawatir berlebih dan menunda pemberian telur pada Si Kecil ya, Mams. Bila para ahli dulu berpikir bahwa memperkenalkan makanan alergi kemudian mengurangi risiko reaksi, namun saat ini American Academy of Pediatrics (AAP) mengatakan tidak ada alasan untuk menunggu. Faktanya, beberapa temuan terbaru justru menunjukkan bahwa bayi yang mulai makan telur antara 4 dan 6 bulan lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan alergi dibandingkan dengan mereka yang tidak makan telur hingga 10 hingga 12 bulan.

Namun sebaiknya Mams tetap konsultasikan hal ini dengan dokter anak Anda sebelum memasukkan telur ke dalam menu untuk pertama kalinya. Saat Anda pertama kali menyajikannya, rencanakan untuk melakukannya di rumah (dibandingkan di penitipan anak atau di restoran). Akan lebih mudah untuk mengawasi Si Kecil selama satu atau dua jam pertama setelah makan sehingga Mams dapat mengawasi kemungkinan reaksi alergi. Mams juga akan tahu pasti tentang semua bahan yang dia makan, sehingga akan lebih mudah bagi Mams untuk menentukan apakah telur sebagai penyebabnya jika ada masalah.

Cara Menyiapkan Telur untuk Si Kecil

Meskipun manfaat telur tidak benar-benar maksimal bila disajikan dalam bentuk puré, namun Mams tetap dapat memperkenalkannya sejak dini, terutama jika Mams mengikuti baby-led weaning, sebuah pendekatan yang memperkenalkan makanan padat dalam bentuk makanan ringan yang lembut dan mudah dikunyah saat bayi mampu makan mandiri.

Tetaplah sajikan dalam tekstur yang lembut dan mudah untuk dikunyah. Mams bisa mengolahnya menjadi telur rebus, telur orak-arik atau dipanggang alih-alih memberinya telur goreng yang bisa terlalu keras di bagian tepinya. Selalu pastikan telur dimasak dengan baik dan matang.

Saat menyajikan telur untuk pertama kalinya sajikan telur biasa tanpa bahan tambahan apa pun (selain yang sudah dicoba dan ditoleransi oleh bayi Anda) adalah yang terbaik. Dengan begitu, jika Mamas melihat tanda-tanda kemungkinan reaksi alergi, Anda tidak akan bertanya-tanya makanan mana yang memicu masalah tersebut. (Tammy febriani/KR/Photo: Doc. Freepik)

Shares