Mind

Lakukan Hal ini untuk Atasi Rasa Cemas Tak Kunjung Melahirkan

By  | 

Mamas to be, tahukah Anda bahwa risiko calon mama mengalami depresi selama hamil cukup tinggi? Dikutip dari Mayoclinic, beberapa studi menyatakan bahwa ada 13% calon mama yang mengalami depresi selama kehamilan, dan 37% lainnya mengalami depresi di usia tertentu kehamilan.

Yang disayangkan adalah, sangat sedikit dari jumlah tersebut yang mencari bantuan untuk mengatasi depresi yang mereka alami ini. Perlu Mamas to be pahami pula, bahwa kondisi ini tidak hanya dialami oleh calon mama yang tengah menjalani kehamilan awal, namun gangguan suasana hati yang menimbulkan kecemasan hingga depresi juga disebabkan oleh beberapa faktor jelang persalinan.

Adapun beberapa faktor yang turut memengaruhi adalah financial problem, due date yang telah terlewati, hingga efek kekhawatiran kondisi kesehatan janin yang tak kunjung dilahirkan. Normalnya, persalinan akan berlangsung saat usia kehamilan menginjak 41 minggu.

Kasus persalinan yang melewati batas waktu normal umumnya terjadi pada sekitar 3 – 12% calon mama. Diduga terjadi karena kesalahan perhitungan bulan kehamilan, riwayat post term pada kehamilan sebelumnya, letak janin dalam kandungan, atau kondisi medis lainnya.

Gejala kecemasan/depresi

Rasa cemas yang berkelanjutan akan berakibat pada depresi. Kenali gejalanya agar Mamas to be bisa segera mendapatkan pertolongan. Adapun beberapa gejala yang bisa mengindikasikan depresi adalah:

1.Merasa tidak berenergi, letih dan lesu.

2.Terjebak dalam mood depresif sepanjang waktu.

3.Merasa bersalah atas hal yang tidak bisa dijelaskan.

4.Nafsu makan turun secara drastis.

5.Menarik diri dari lingkungan sekitar.

Selain itu, beberapa kondisi fisik seperti jantung berdebar lebih kencang, mual, nyeri, dan sulit bernapas merupakan gejala umum yang sering dirasakan calon mama karena cemas. Untuk mengatasinya, lakukan aktivitas berikut:

1.Tidur cukup

Tanpa sadar, saat hamil tubuh bekerja sepanjang waktu untuk menutrisi janin. Karena itu, luangkan waktu istirahat lebih awal agar Mamas merasa lebih rileks.

2.Olahraga ringan

Pilih jenis aktivitas yang cocok untuk Anda. Berjalan – jalan santai di ruangan terbuka selama 10 menit setiap hari, berenang (ideal untuk dilakukan karena tidak memaksa sendi – sendi tubuh bekerja terlalu keras), atau yoga dan meditasi adalah beberapa olahraga yang bisa Mamas to be lakukan selama hamil. Olahraga rutin terbukti dapat menurunkan kadar hormon penyebab depresi: kortisol dan epineprin serta meningkatkan hormon norepineprin sebagai antidepresan.

3.Konsumsi makanan alami penghilang stres

Kandungan omega-3 yang terdapat di dalam ikan seperti salmon, tuna, dan sarden dapat turut membantu meringankan depresi. Tak hanya makanan kaya omega-3, mengonsumsi cukup air (2 liter per hari) juga akan membantu Mamas to be terhindar dari dehidrasi yang berujung pada gangguan kesehatan seperti sakit kepala.

4.Atur pengeluaran

Jika finansial merupakan penyebab utama mamas to be merasa cemas, siasat budgeting dapat menjadi solusi dari masalah ini. Daripada membeli barang – barang baru dengan harga yang lebih mahal dengan durasi pemakaian singkat, secondhand/penyewaan barang – barang kebutuhan bayi bisa menjadi solusi.

5.Cari pertolongan

Pasangan adalah pihak pertama yang sebaiknya memahami masalah yang tengah Mamas to be hadapi. Memberikan buku persiapan kelahiran atau sharing pengalaman teman dengan kasus yang sama dapat menjadi topik komunikasi awal dengan suami. Perlancar komunikasi dengan pasangan dan ‘belajarlah’ bersama-sama dalam hal kehamilan dan parenting.  Selain itu, konsultasikan kondisi kesehatan janin dengan dokter kandungan terutama untuk mencari tahu efek jika ia tidak segera dilahirkan. (Nathalie Indry/Tammy Febriani/KR/Photo: iSockphoto.com)

Shares