Health

Kenali Gejala dan Cara Menghindari Risiko Demensia Alzheimer

By  | 

Menurut data World Alzheimer’s Report 2016, ada sekitar 1,2 juta orang dengan demensia di Indonesia. Jumlah ini terus meningkat, bahkan diprediksi dapat mencapai 4 juta orang pada tahun 2050.

Koordinator Riset Yayasan Alzheimer Indonesia (ALZI), dr. Tara Puspitarini Sari menjelaskan, bahwa demensia merupakan suatu kondisi penurunan fungsi otak yang mempengaruhi daya ingat, emosi, cara berpikir dan fungsi-fungsi otak lainnya. Tentunya, kondisi ini dapat mengganggu kemampuan seseorang dalam melakukan aktivitas sehari-harinya ya, Mamas.

Demensia terdiri dari berbagai tipe, antara lain Demensia Alzheimer, Demensia Vaskular, Demensia Lewy Body, Demensia Frontotemporal dan Demesia lainnya. Demensia Alzheimer menjadi demensia yang paling umum dijumpai di dunia.

“Demensia Alzheimer ini sendiri bisa terjadi pada setiap orang. Tapi biasanya lebih banyak terjadi pada orang lanjut usia atau lansia, di atas 65 tahun. Tetapi ada juga yang di usia produktif sudah mengalami demensia. Kondisi ini disebut dengan Young Onset Dementia. Kondisi demensia ini tergantung dengan bagaimana riwayat/ risk factor demensia yang dialami oleh masing-masing individu,” jelas dr. Tara di sela-sela talkshow “Sarana Ramah Lansia dan Demensia: Peran Kita Semua”, dalam rangka peluncuran infografis dan e-booklet Kenali 10 Gejala Umum Demensia Alzheimer, kolaborasi Hero Supermarket dan Yayasan Alzheimer Indonesia (ALZI).

“Di Indonesia, demensia lebih dikenal dengan pikun, dan kondisi ini paling sering disebabkan karena Alzheimer,” tambahnya.

Gejala Demensia

Melihat pengaruhnya pada kualitas hidup manusia, tentunya deteksi dini dengan mengenali gejala demensia menjadi sangat penting.

Berikut ini adalah beberapa gejala awal demensia, yaitu:

1.Gangguan daya ingat

2.Sulit fokus

3.Sulit melakukan kegiatan yang sebelumnya biasa dilakukan

4.Disorientasi

5.Kesulitan memahami visuospasial

6.Gangguan komunikasi

7.Meletakkan barang tidak pada tempatnya

8.Salah dalam mengambil keputusan

9.Menarik diri dari pergaulan

10.Perubahan perilaku dan kepribadian.

“Ini semua merupakan gejala umum yang ditemukan pada penderita demensia, khususnya demensia alzheimer,” ungkapnya.

Tips Berkomunikasi dengan Orang dengan Demensia (ODD)

Melihat kondisinya, tentu berkomunikasi dengan ODD juga tak mudah. dr. Tara pun berbagi beberapa tips bagaimana berkomunikasi secara efektif dengan ODD, yaitu seperti lebih baik setuju daripada saling berbantah, lebih baik alihkan perhatian daripada beri alasan, mengganti topic pembicaraan, lebih baik memastikan daripada menggurui, ajak nostalgia, mengulang Kembali yang dikatakan, memberi kesempatan bagi ODD untuk melakukan hal yang diinginkan, meminta ODD melakukan dengan mencontohkan, dan gunakan kalimat memotivasi serta mendukung daripada memaksa.

Menurunkan Risiko Demensia

Jangan langsung panik, ada beberapa cara yang sebenarnya dapat Mamas lakukan agar dapat terhindar dari risiko demensia.

dr. Tara menyarankan agar kita terus melakukan stimulus otak secara fisik, mental dan spiritual. “Tentunya dengan rajin berolahraga, mengonsumsi makanan bergizi seimbang, stimulasi otak untuk tetap aktif dan beraktivitas produktif bisa mencegah Demensia sejak dini,” sarannya.

Sosialisasi Demensia Alzheimer

Memahami pentingnya sosialisasi tentang demensia, di perayaan hari ulang tahun Hero Supermarket ke 50 tahun, Hero Supermarket berkolaborasi dengan ALZI untuk mengedukasi masyarakat melalui talkshow dan peluncuran infografis dan e-booklet “Kenali 10 Gejala Umum Demensia Alzheimer” pada Selasa, 31 Agustus 2021 lalu.

Sebelumnya Hero Supermarket telah mengadakan sosialisasi dan sesi berbagi bersama seluruh karyawan, khususnya yang secara langsung melayani pelanggan di gerai Hero yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan pengalaman belanja yang lebih nyaman bagi setiap pelanggan Hero Supermarket, termasuk diantaranya para ODD.

QR Code infografis dan e-booklet “Kenali 10 Gejala Umum Demensia Alzheimer” dapat diunduh secara gratis dan mudah melalui website Hero Supermarket. Caranya, Mamas hanya perlu memindai QR Code yang sudah tersedia di setiap pintu masuk gerai Hero Supermarket. (Tammy Febriani/KR/Photo: Freepik, Hero Supermarket)

Shares