Health

Menjaga Kesehatan Mental Generasi Sandwich

By  | 

Generasi Sandwich merupakan generasi yang bertanggungjawab atas generasi di atas mereka (orangtua) maupun generasi di bawahnya (anak atau adik). Tanggung jawab dan tekanan yang besar ini tentunya apabila tak disikapi dengan baik, dapat berisiko mengganggu kesehatan mental.

Merawat orangtua yang telah lanjut usia, dan merawat anak-anaknya yang masih bergantung padanya, baik secara fisik, mental-emosional, maupun finansial merupakan tanggung jawab besar yang harus ditanggung Si Generasi Sandwich. Di Indonesia, generasi Sandwich merupakan hal yang lumrah terjadi. Beberapa hal seperti nilai-nilai kekeluargaan, edukasi finansial, hingga tuntutan sosial menjadi beberapa faktor yang turut memengaruhi kondisi ini. (baca: Mengenal Generasi Sandwich dan Risiko Kesehatan Mental yang Mungkin Dihadapi)

“Generasi Sandwich yang menjadi pelaku rawat bagi dua generasi ini lebih rentan mengalami berbagai masalah kesehatan mental,” terang
dr. Zulvia Oktanida Syarif, Sp.KJ, Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa RS Pondok Indah – Pondok Indah.

Kondisi seperti burnout (kelelahan fisik dan mental), gangguan tidur (banyak tidur atau kurang tidur), perasaan bersalah, merasa khawatir terus-menerus, hilang minat terhadap aktivitas yang sebelumnya disenangi, ansietas (kecemasan), hingga depresi merupakan beberapa kondisi yang dapat menyerang Si Generasi Sandwich. Lalu apa yang harus dilakukan untuk mencegah hal ini terjadi?

Menjaga Keseimbangan Peran Generasi Sandwich

Peran multipel dari generasi Sandwich memiliki dampak negatif baik dari aspek fisik, psikologis, emosional, dan beban finansial. Penelitian yang dilakukan oleh Evans dkk. pada tahun 2016 menunjukkan bahwa seorang wanita pada generasi Sandwich perlu memiliki strategi untuk dapat menyeimbangkan antara peran sebagai seorang mama, pelaku rawat orang lanjut usia, dan pekerja.

Menurut dr. Zulvia, Ada enam strategi yang bisa Mamas lakukan untuk menyeimbangkan peran tersebut, yaitu:

1.Menjaga kesehatan dan kesejahteraan

2.Menekan perfeksionisme

3.Mengelola waktu dan energi

4.Melepaskan tanggung jawab

5.Memelihara hubungan sosial dan timbal balik

Strategi menyeimbangkan peran ini amat diperlukan untuk menjaga agar tingkat stres Mamas dapat ditekan. Beberapa tips yang dapat Mamas lakukan untuk mengurangi stres antara lain:

1.Meminta bantuan

Tidak jarang, kita mengerjakan banyak hal seorang diri. Carilah bantuan untuk mengerjakan beberapa tugas rumah tangga, pengaturan pengurusan anak dan orang tua, dan sebagainya. “Meminta bantuan bukanlah sebuah tanda kelemahan, namun kekuatan diri dalam hal mengelola tugas yang perlu dikerjakan,” urai dr. Zulvia.

2.Luangkan waktu untuk diri sendiri (me time)

Kesibukan menjalankan peran mengurus dua generasi kadang membuat kita tidak memiliki waktu untuk diri sendiri. Ambil waktu khusus untuk melakukan hal bagi diri sendiri, misalnya mengerjakan hobi atau sekedar bersantai, dan memanjakan diri.

3.Adakan pertemuan keluarga

Pertemuan keluarga dapat menjadi suatu wadah untuk saling mencurahkan isi hati serta memberi dukungan satu sama lain. Pertemuan keluarga juga dapat digunakan untuk mendiskusikan berbagai masalah yang dihadapi dan bersama-sama fokus mencari solusi. Hal ini juga dapat meningkatkan kedekatan antar anggota keluarga dan memperkuat dukungan sosial bagi generasi Sandwich. Menurut penelitian Kusumaningrum (2018), semakin tinggi persepsi dukungan sosial, maka semakin rendah beban pengasuhan yang dirasakan oleh generasi Sandwich. Pada kondisi pandemi saat ini, pertemuan keluarga dapat dilakukan melalui daring. Hal ini tidak mengurangi rasa keintiman yang ada di tengah keluarga Mamas.

4.Pertahankan komunikasi yang baik

Saat kita merasa lelah dan stres, tentu pola komunikasi dapat sangat terpengaruh dan cenderung mengarah pada pola komunikasi yang lebih emosional. Ketika pola komunikasi diwarnai ketidaknyamanan dan konflik, tingkat stres cenderung meningkat. Pelajarilah cara komunikasi yang asertif dan baik untuk tetap menjaga suasana tenang dan nyaman dalam menjalankan peran sebagai generasi Sandwich.

5.Lepaskan kendali

Sesekali, lepaskan kendali terhadap segala sesuatu. Perlu Mamas pahami, perfeksionisme dapat menghasilkan stres yang lebih tinggi. Pelajari cara untuk tidak selalu mengatur semua hal di kehidupan. Lakukan delegasi atau menyerahkan tugas tertentu pada orang lain ya, Mamas.

6.Nikmati momen yang ada

Buatlah setiap momen menjadi berharga di kehidupan Mamas dan keluarga. “Upayakan untuk dapat menikmati momen yang dimiliki saat ini. Nikmati peran dalam merawat Si Kecil dan melihat tumbuh-kembangannya, serta nikmati peran dalam merawat orangtua sebagai wujud kasih sayang dan bakti pada orangtua,” saran dr. Zulvia.

Apabila berbagai cara meredakan stres di atas telah dilakukan, tetapi Mamas tetap merasa tertekan atau depresi, serta tidak dapat menjalankan fungsi kehidupan sehari-hari dengan baik, sebaiknya lakukan konsultasi dengan profesional di bidang kesehatan mental seperti psikolog klinis atau psikiater (dokter spesialis kedokteran jiwa). Psikiater akan membantu Anda meredakan ketegangan dan mengelola perasaan yang dialami.

Generasi Sandwich yang sehat secara fisik dan mental bisa mengoptimalkan kesehatan dan kesejahteraan tiga generasi, yaitu generasi dirinya, serta dua generasi lain yang dirawatnya. Jadi tetap semangat ya, Mamas! (Tammy Febriani/KR/Photo: iStockphoto)

Shares