Health

Pentingnya Imunitas Tubuh, meski Sudah Divaksinasi

By  | 

Dalam rangka menekan penyebaran Covid-19, saat ini kita sudah bisa melakukan vaksinasi. Bagaimana dengan Mamas, sudahkah Mamas divaksin?

Meski sudah divaksin, Dokter Spesialis Paru, Dr.dr. Erlina Burhan, M.Sc, Sp.P(K) berpesan agar kita jangan eforia dan abai dengan prokes. Karena meski sudah divaksin, dr Erlina menegaskan tidak ada perlindungan yang sifatnya seratus persen dari vaksin.

Dalam kondisi sekarang, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mensyaratkan memberikan perlindungan 50 persen saja melalui vaksin sudah bisa dilakukan. Perlindungan 50 persen artinya kalau dibandingkan orang yang tidak divaksin, orang yang divaksin risiko tertularnya 50 persen lebih rendah. Artinya, orang yang divaksin pun masih tetap ada kemungkinan terinfeksi Covid-19. Namun kemungkinan lebih kecil ketimbang mereka yang tidak divaksin. Termasuk yang sudah pernah terinfeksipun masih bisa terkena.

Immunomodulator

Orang yang telah melakukan vaksinasi responnya bisa macam-macam. Tergantung usia, gender, kualitas gizi, memiliki penyakit penyerta, dan stres.

“Orang yang usianya muda dibandingkan dengan yang tua, respon atau titer antibodi yang dibentuk lebih rendah yang berusia lebih tua. Karena orang tua mengalami penurunan fungsi. Salah satunya fungsi imun yang menurun,” terang Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Konsultan Alergi Immunologi, Dr. dr. Gatot Soegiarto, Sp.PD-KAI, FINASIM.

dr. Gatot menambahkan bahwa antibodi perempuan lebih tinggi dibanding laki-laki. Dan orang dengan gizi bagus respon antibodi lebih tinggi dibandingkan dengan yang bergizi buruk.

Begitupula dengan orang yang memiliki penyakit penyerta, kemampuannya untuk membentuk antibodi juga lebih rendah dibandingkan orang yang tidak memiliki penyakit penyerta. 

Selain itu, faktor stres juga berpengaruh lho, Mamas. Orang yang stres, kemampuan membentuk antibodinya juga menurun. Termasuk untuk mereka yang mengonsumsi antibiotika, respon imun atau kemampuan untuk membentuk antibodi juga turun.

Meski kita sudah divaksin Covid-19, dr. Erlina mengatakan bahwa kita tetap butuh suplemen seperti immunomodulator.

“Sebenarnya, suplemen atau vitamin itu ada di makanan, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran. Tapi, tidak semua orang suka sayur dan buah. Jadi, menurut saya, harus ada beberapa cara lain untuk menghindari terjadinya infeksi covid-19 ini. Selain vaksinasi, juga bisa menjalankan 5M, termasuk juga dengan meningkatkan imunitas tubuh, salah satunya dengan mengonsumsi immunomodulator,” kata Dr. Erlina.

Ada bahan tertentu yang memiliki kemampuan untuk membentuk titer antibodi seperti echinacea purpurea, bahan herbal yang bermanfaat sebagai immunomodulator.

“Penggunaan immunomodulator seperti echiancea purpurea ternyata bisa meningkatkan titer antibodi terhadap vaksinasi. Respon tubuh menjadi lebih baik,” jelas Dr. Gatot.

Menjaga Imun Tubuh Saat Ramadan

Autophagy adalah kondisi di mana pada saat orang berpuasa lebih dari enam jam, tubuhnya memiliki mekanisme untuk membersihkan dirinya dari sel-sel yang tidak berfungsi dengan baik, membersihkan diri dari bahan-bahan toksik dan dari penyimpangan metabolise dalam tubuh sehingga sel-sel yang tidak berfungsi atau bahan-bahan toksik dapat dibersihkan sendiri.

Dengan demikian, orang yang berpuasa sistem imun jadi lebih bagus. Sel darah putih juga lebih bagus. Hal ini terjadi jika seseorang mendapatkan bahan-bahan baku yang cukup pada saat sahur. 

“Makanya, dianjurkan makan sahur pada saat akan berpuasa. Termasuk, mengonsumsi immunomodulator ketika sahur, agar ketika menjalani puasa, maka bahan bakunya dapat digunakan untuk proses autophagy,” kata Dr. Gatot.

Mengonsumsi immunomodulator pada saat sahur ini bagus dilakukan oleh orang lansia maupun mereka yang masih muda atau usia produktif.

DR. Raphael Aswin Susilowidodo, M.Si, VP Research & Development and Regulatory SOHO Global Health mengatakan immunomodulator yang baik mengandung ekstrak Echinacea pupurea dan zinc picolinate. Kandungan ekstrak Echinacea purpurea telah terbukti secara klinis dapat memodulasi sistem daya tahan tubuh dan mencegah penyebaran infeksi lebih lanjut. Sementara zinc picolinate berperanan aktif dan bekerja sinergis pada sistem imun tubuh.

IMBOOST merupakan produk immunomodulator dari bahan natural yang berfungsi meningkatkan sistem imun tubuh dari SOHO Global Health yang mengandung ekstrak Echinacea pupurea dan zinc picolinate. Selain itu terdapat juga IMBOOST Force yang mempunyai kekuatan lebih dalam imunostimulan karena terdapat tambahan kandungan ekstrak Black Elderberry yang dapat mencegah replikasi virus serta menstimulasi peningkatan sistem imun tubuh dengan cara meningkatkan produksi monosit, yaitu bagian darah putih yang berperan dalam sistem imun tubuh, sehingga akan mempercepat proses penyembuhan bagi orang yang sudah sakit karena terinfeksi virus. Oleh sebab itu, IMBOOST Force selain untuk pencegahan juga dapat diberikan bersamaan dengan pengobatan dari dokter.

IMBOOST telah melalui pengujian keamanan dan efikasi, serta telah terdaftar dan mendapatkan ijin edar dari Badan POM dan telah dipasarkan lebih dari 20 tahun. Sehingga IMBOOST secara umum dinyatakan aman untuk dikonsumsi dan bermanfaat bagi daya tahan tubuh. (Tammy Febriani/KR/Photo: Doc. Freepik, IMBOOST)

Shares