Health

Induksi Ovulasi, Metode Alternatif Sebelum Melakukan IVF

By  | 

Induksi Ovulasi merupakan alternatif bagi pasangan yang ingin memiliki anak sebelum melakukan program bayi tabung.

Jika didapatkan 10 pasangan yang baru menikah, maka sekitar 7 pasangan akan hamil alami setelah 6 bulan menikah, dan sebanyak 9 pasangan akan hamil dalam 1 tahun.

Lalu bagaimana dengan pasangan yang lain? Berbagai kondisi seperti infertilitas (gangguan kesuburan), merupakan penyebab penghambat kehamilan. Gangguan kesuburan sangat mungkin dialami oleh pasangan yang sudah berupaya untuk hamil dengan berhubungan teratur tanpa menggunakan kontrasepsi setelah minimal 1 tahun, namun belum juga terjadi kehamilan.

Tahapan Program Kehamilan

Bila kehamilan belum juga terjadi pasangan yang telah menikah selama satu tahun, dan berniat melakukan program kehamilan, maka tahapan program kehamilan yang akan dijalani adalah sebagai berikut:  

• Konsultasi dasar

• Pemeriksaan dasar infertilitas yang meliputi analisis semen, HSG, dan penilaian ovulasi

• Penanganan infertilitas

Metode Penanganan Infertilitas

Dalam menangani infertilitas, ada beberapa metode yang dapat diikuti oleh Anda dan pasangan, yaitu:

• Induksi ovulasi + sanggama terjadwal

• Inseminasi intra uterine

• Bayi tabung (In vitro fertilization/IVF)

Induksi ovulasi

Induksi ovulasi merupakan salah satu metode yang paling umum digunakan dan seringkali menjadi tahapan awal pada program kehamilan. Hal ini karena metode ini relatif terjangkau dan memiliki efek samping yang rendah.

“Induksi ovulasi dan sanggama terjadwal merupakan metode paling sederhana pada program kehamilan, di mana seleksi kasus sebagai kandidat yang paling cocok untuk metode ini sangat menentukan angka keberhasilannya,” lanjut dr. Shanty Olivia F. Jasirwan, Sp.OG-KFER, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, Konsultan Fertilitas, Endokrinologi dan Reproduksi RS Pondok Indah IVF Centre di sela-sela Virtual Media Discussion RS Pondok Indah Group.

Ketika mengikuti program ini, langkah-langkah yang akan Anda dan pasangan lakukan diawali dengan terapi infertilitas yang menggunakan medikamentosa, yaitu pengobatan untuk menstimulasi ovarium (indung telur) agar melepaskan sel telur (ovulasi). Pada siklus yang tidak berovulasi, tujuannya adalah untuk menyebabkan terjadinya ovulasi (setidaknya didapatkan 1 folikel dominan yang akan melepaskan sel telur yang matang). Sedangkan pada siklus yang berovulasi, bertujuan untuk menstimulasi ovarium agar melepaskan sel telur lebih dari 1 (2 atau 3 sel telur), pada 1 siklus haid sehingga dapat meningkatkan peluang kehamilan

Kapan Induksi Ovulasi diperlukan?

• Terdapat gangguan ovulasi. Tindakan ini perlu dilakukan jika murni terdapat gangguan ovulasi pada wanita tanpa adanya gangguan lain seperti saluran telur dan sperma. Induksi Ovulasi ini akan  dikombinasikan dengan senggama terjadwal.

• Pada kasus unexplained infertility (infertilitas yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya dari pemeriksaan dasar infertilitas).

• Induksi Ovulasi seringkali dikombinasikan pada tahapan proses inseminasi.

Penyebab Gangguan Ovulasi

Gangguan ovulasi bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti:

• PCOS (polycystic Ovarian Syndrome)

• Obesitas dan overweight

• Berat badan terlalu rendah

• Olahraga yang terlalu berat

• Stress psikologis yang tinggi

• Hiperprolaktinemia

• Gangguan fungsi tiroid (hipo maupun hipertiroid)

• Perimenopause

• Kegagalan ovarium dini (menopause dini)

Efek Samping Induksi Ovulasi

dr. Shanty menjelaskan bahwa efek samping dari metode ini termasuk rendah, dimana Anda mungkin akan mengalami beberapa hal seperti:

• Keluhan terkait perubahan hormon: hot flashes, sakit kepala, mood swings, nyeri perut bawah, dan payudara nyeri.

• Kehamilan kembar (multipel): 7-10% pada CC/LTZ, 20% pada Gonadotropin. Keduanya merupakan pilihan obat Induksi Ovulasi.

• Sindroma hiperstimulasi ovarium (<1%), jarang terjadi, keluhan berupa nyeri hebat panggul atau perut, napas berat, mual, muntah, kembung, dan berat badan bertambah><1%): keluhan berupa nyeri hebat panggul atau perut, napas berat, mual, muntah, kembung, dan berat badan bertambah.

Angka Keberhasilan Induksi Ovulasi:

• Angka ovulasi cukup tinggi, yaitu + 80%.

• Angka kehamilan sangat bergantung pada: usia, penyebab infertilitas, dan lamanya pernikahan.

• Pada pasangan infertilitas dengan usia istri.

Untuk mengetahui lebih jauh mengenai Induksi Ovulasi ini, Anda dan pasangan dapat berkonsultasi dengan dokter kandungan dan fertilitas. (Tammy Febriani/KR/Photo: Doc. iStockphoto)

Shares