Health

Mengenali Bayi Hiperbilirubin

By  | 

Sesaat setelah lahir, dalam kondisi khusus bayi dikategorikan mengalami “kuning” sehingga perlu mendapatkan perawatan khusus melalui fototerapi. Yuk, kita kenali lebih lanjut mengenai kondisi ini.

Apa itu Hiperbilirubin?

Bilirubin dibuat ketika tubuh melepaskan sel darah merah yang sudah tua. Ini merupakan proses normal yang terjadi seumur hidup kita. Setelah itu, bilirubin menuju ke usus dan ginjal lalu ke seluruh tubuh. Jika terlalu banyak bilirubin yang dilepaskan ke seluruh tubuh bayi maka itu menyebabkan warna kuning yang disebut hiperbilirubin.

Apa penyebabnya?

Umumnya terjadi pada bayi dengan keadaan berikut:

  • Bayi yang memiliki golongan darah & rhesus yang berbeda dengan mamanya, atau mama yang memiliki golongan darah O sedangkan bayinya memiliki golongan darah A, B atau AB.
  • Bayi yang lahir prematur, karena kurang matangnya fungsi hati.
  • Bayi yang memiliki kelainan pada hati dan gangguan kesehatan lainnya.
  • Bayi yang mengalami infeksi pada organ dalam tubuh.
  • Bayi yang kekurangan cairan.

Pemeriksaan yang perlu dilakukan

Bayi akan diambil sampel darahnya untuk mendapatkan pemeriksaan di laboratorium dan mendapatkan informasi berapa kadar bilirubinnya. Jika kada bilirubinnya tidak terlalu tinggi biasanya tidak perlu pengobatan. Dokter akan menyarankan untuk memberikan ASI lebih sering serta dijemur di bawah panas matahari pada pukul 7 – 9 pagi.

Namun bila kadar bilirubin cukup tinggi (diatas 10 mg/dl), maka harus dilakukan fototerapi. Selama perawatan berlangsung, Mama akan diminta untuk menyediakan stok ASIP bagi bayi untuk diberikan oleh petugas NICU.

Perawatan melalui fototerapi

Bayi mendapatkan perawatan sinar biru yang diarahkan ke kulit sehingga terjadi perubahan kimia pada molekul bilirubin di dalam jaringan bawah kulit, oleh karena itu bilirubin dapat segera dibuang tanpa perlu dimetabolisme terlebih dulu oleh hati.

Pada saat dilakukan fototerapi, baju bayi dilepas, mata ditutup untuk menghindari paparan sinar yang terlalu terang, dan posisi tidur bayi diubah beberapa kali supaya seluruh tubuh terpapar sinar.

Supaya tidak terkena hiperbillirubin?

Berikan ASI pada bayi sesering mungkin agar cepat terjadi pergantian cairan dalam tubuh bayi; lalu jemurlah bayi di bawah sinar matahari pagi pada pukul 7 – 9. (Nathalie Indry/KR/Photo: Istockphoto.com)

Shares