Health

Aman Bermain di Playground

By  | 


Ayunan, perosotan, dan mainan lainnya di playground bisa jadi sangat menyenangkan ketika mamas sudah yakin akan safety Si Kecil.

Bermain di playground dapat mengembangkan keterampilan dan mengajarkan anak akan kemampuan bersosialisasi. Walau begitu, ada banyak hal yang tetap harus diperhatikan agar Ia tetap aman. “Balita memerlukan pengawasan ketat untuk menghindari cedera saat bermain,” jelas Seth Scholer, M.D., profesor pediatri di Vanderbilt University School of Medicine, di Nashville. Kuncinya adalah mengetahui apa yang aman dan apa yang tidak, dan belajar bagaimana melindungi anak Anda sambil membiarkannya bermain dengan energinya yang tanpa akhir itu.

Temukan Area yang Tepat

Taman bermain biasanya memiliki desain yang dirancang untuk anak-anak usia dua hingga lima tahun dan usia lima tahun hingga dua belas tahun. Namun keduanya tidak selalu dikelompokkan berdasarkan kategori usia atau dipisahkan oleh pembatas. Jika Si Kecil mulai bermain di area yang terlalu tinggi untuknya, dengan lembut mamas bisa mengambil tangannya dan arahkan dia ke tempat seharusnya ia berada. Mungkin menjelaskan permainan lain bisa lebih menyenangkan baginya, dapat Anda lakukan.

“Jika dia mencoba untuk kembali lagi, katakan, ‘Kita bisa bermain di sini atau kita bisa pulang. Apa yang ingin kamu pilih?'” Saran Cheryl Erwin, penulis buku Positive Discipline. Dengan anak yang masih kecil, cukup angkat dan bawa ia ke area yang tepat.

Kenali Mainannya

Menemukan taman bermain yang dirancang untuk anak-anak di bawah dua tahun memang tidak mudah. Untuk mudahnya, pahami beberapa guidance ini ya, mamas!

1.Ayunan. Gunakan ayunan dengan bucket swings. Ayunan ini bisa menurunkan risiko Si Kecil berusia dibawah tiga tahun terjatuh saat bermain. Si tiga tahun sudah mulai bisa menggunakan ayunan biasa walau pada awalnya Anda tetap harus berjaga disampingnya. Perhatikan juga agar Si Kecil tidak berjalan ke jalur tempat anak bermain ayunan agar tidak tertabrak.

2.Perosotan. Mulailah dengan perosotan kecil dengan kemiringan yang landai, dan pegang tubuh Si Kecil saat ia turun. Jauhi slide curam yang memungkinkannya terlalu cepat meluncur. Meluncur bersama Anda juga tidak disarankan. Jika kakinya tersangkut dan terpuntir, dapat meningkatkan risiko patah tulang.  

3.Jungle Gym / Monkey Bar. Setelah Si Kecil sudah bisa berdiri dengan kokoh, ia dapat berlatih di Jungle Gym / Monkey Bar versi mini. Hindari bermain di ketinggian yang lebih tinggi dari 1 meter, karena jatuh dari ketinggian itu dapat menyebabkan cedera serius. Permainan ini sebenarnya tidak boleh berada di taman bermain bagi anak-anak kecil. Karen Sheehan, MD, direktur medis dari Pusat Pencegahan dan Penelitian Cedera di Ann & Robert H. Lurie Children’s Hospital di Chicago, menyarankan agar mamas segera menghindar dari permainan ini. Balita mamas belum memiliki kekuatan tubuh bagian atas untuk permainan ‘menggantung’ ini.

4.Sandbox.Yang terbaik adalah tidak mengajak Si Kecil bermain disitu. Kekhawatiran Si Kecil memasukkan tangan berpasir ke dalam mulut mereka, adalah alasannya. “Banyaknya sampah dan drainase yang buruk dapat mengumpulkan air yang bisa menjadi tempat berkembang biak nyamuk dan bakteri,” tambah Dr. Sheehan. Paling tidak, periksa terlebih dahulu untuk memastikan bahwa tempat itu bersih dari kotoran dan pecahan kaca sebelum membiarkan Si kecil bermain di dalamnya. Jika memungkinkan, suruh dia membersihkan tangannya dengan sabun dan air; jika tidak, gunakan tisu – dan begitu dia berusia 2 tahun, beralihlah ke pembersih tangan berbahan dasar alkohol.

Kesimpulannya, selalu perhatikan keamanan dan kebersihan lingkungan Si Kecil dimana pun Ia bermain ya, mamas! (Tammy Febriani/KR/Photo: Doc. iStockphoto.com)

Shares