Parenting

The Danish Way of Parenting

By  | 

Selama lebih dari 40 tahun Denmark selalu terpilih menjadi negara paling bahagia di dunia, menurut World Happiness Report oleh PBB. Ada hal yang bisa kita adaptasi dari mereka: Parenting style. Buku yang ditulis oleh dua orang mama Jessica Joelle Alexander & Iben Dissing Sandhal ini menjabarkan cara bagaimana orangtua di Denmark membesarkan anak – anaknya dengan penuh cinta. One of our Smart Mama Reading List!

Rahasianya, orangtua di Denmark mendefinisikan fungsi mereka sebagai sosok pembimbing. PARENT means Play, Authenticity, Reframing, Emphaty, No Ultimatum, Togetherness & Hygge. 

the-danish-way-of-parenting-2

Play. Bagi Si Kecil, bermain adalah hidup & kegiatan belajar yang sesungguhnya. Orangtua di Denmark seringkali meluangkan waktu khusus untuk bermain & bersungguh – sungguh hadir bersama mereka, dan membiarkan anak – anak berusaha hingga menerima tantangan melalui berbagai bentuk permainan sehingga dapat semakin mahir menghadapi beragam kondisi, hingga belajar bersosialisasi.

Authenticity. Melatih kejujuran pada anak bukan hanya untuk mereka agar melakukannya dalam kehidupan sehari – hari. Tapi yang dimaksud oleh masyarajat Denmark adalah kemampuan untuk menyadari realita. Banyak diantara film- film Hollywood, misalnya, yang bercerita tentang kisah kesuksesan singkat seorang anak, atau sebagian besar film yang berakhir dengan bahagia. Di Denmark, masyarakatnya termasuk anak – anak terbiasa untuk menonton tayangan yang memperlihatkan suatu keadaan yang apa adanya (miskin, kesulitan, problem, hingga proses penyelesaian masalah).

girl and mirror

Hal ini bertujuan untuk membangun standar kesuksesan bagi anak yang tidak selamanya sempurna. Mulai dari perspektif diri secara fisik, hingga konsep keberhasilan secara umum. Ajari mereka untuk tidak membandingkan diri sendiri dengan anak yang lain ya, Mams. Bahwa diri mereka berharga, apa adanya.

Reframing. Berarti memaknai ulang, bagi kita para orangtua & anak – anak. Bagi kita, untuk melihat sebuah problem atau kasus dari kacamata yang berbeda, agar mendapat persepsi yang lebih matang serta dapat terhindar dari emosi yang berlebihan. Bagi anak – anak, untuk membantunya melihat segala hal dari kacamata yang lebih positif.

Emphaty. Merupakan kemampuan untuk mengenali dan mmahami perasaan orang lain – kemampuan untuk merasakan apa yang dirasakan orang lain. Dalam hal ini, masyarakat Denmark cenderung tidak tumbuh menjadi pribadi yang kompetitif, melainkan ingin tumbuh bersama. Begitu juga dengan anak – anaknya.

Di Sekolah Denmark, ada program nasional wajib yang diterapkan sejak prasekolah yang dinamakan Step by Step. Anak – anak akan diperlihatkan gambar anak – anak yang menunjukkan emosi yang berbeda: kesedihan, ketakutan, kemarahan, frustasi, atau kebahagiaan. Mereka diminta untuk mengungkapkan perasaan dirinya sendiri & perasaan orang lain, belajar berempati, dan memecahkan masalah bersama. Remember, children see, children do. Untuk pengajaran di rumah, pastikan Anda dan pasangan telah menjadi contoh teladan untuknya.

Girl Supporting Sad Boy Sitting Alone

No Ultimatum. Yang dimaksud dengan ultimatum adalah berbagai bentuk ancaman & hukuman yang disiapkan untuk anak – anak, mulai dari berteriak, menghukum, hingga memukul. Menurut analisis, tidak ada hubungan positif yang dapat dibuktikan antara hukuman fisik dengan perkembangan positif karakter dan perilaku anak. Jadi mengapa masih dilakukan?

Di Denmark, hukuman fisik menjadi ilegal pada 1997. Dan, sekarang lebih dari 32 negara termasuk negara di Eropa, Kosta Rika, Israel dan Tunisia memiliki aturan yang serupa. Melainkan, gaya pengasuhan yang diterapkan di Denmark sangat demokratis/berwibawa. Orangtua akan menerapkan aturan dan panduan yang mereka harapkan dapat diikuti oleh anak – anak, tapi tentu saja tetap responsif terhadap segala pertanyaan yang diajukan olehnya. Orang tua di Denmark memperlakukan anak – anak sama seperti ia memperlakukan manusia lain dengan hormat, tanpa memandang bahwa mereka masih dibawah umur.

Togetherness & Hygge. Kebersamaan & Kenyamanan. Hygge sendiri diartikan sebagai sebuah sifat baik, suasana hati yang nyaman. Di Denmark, Hygge diidentifikasikan sebagai bagian dari fondasi kebudayaan mereka. Oleh karena itu, masyarakatnya akan selalu mencoba untuk menciptakan waktu santai bersama dengan keluarga dan teman – teman. Perlu diingat, hal ini merupakan usaha kelompok. Jadi, pastikan dalam menyusun aturan keluarga, Anda memasukkan unsur kebersamaan sebagai sebuah pilar yang penting bagi anak – anak. Selamat mencoba, Mams! (Nathalie Indry/KR/Photo: Istockphoto.com, various)

Shares