Parenting

5 Love Languages of Children

By  | 

Hi Mams! Ada pasti ingat quotes “Parenting is a marathon. Not a sprint.”. Mengingatkan kita untuk terus mempelajari berbagai hal yang berkaitan dengan pola pengasuhan anak, dari berbagai sumber. Salah satunya adalah buku yang direkomendasikan oleh Smart Mama (Baca juga: Smart Mama Story: Novia Heroanto) karangan Gary Chapman & Ross Campbell berjudul “5 Love Languanges of Children”.

Menurut Dr. Gary Chapman, penulis sekaligus Director of Marriage & Family Life Consultants di Amerika, seperti orang dewasa, ada 5 bahasa cinta yang dapat orangtua kenali dari sang anak. Diantaranya adalah words of affirmation, quality time, physical touch, receiving gifts, dan acts of service. 

ll2

Tetapi sebelum melangkah kesana, Ia mengingatkan orangtua untuk meluangkan waktu dan step back, menyadari beberapa hal penting tentang anak – anak:

1. They are children. They will tend to act like children. Kesabaran & disiplin positif  merupakan kunci untuk menghadapi anak – anak.

2. Penting untuk diingat bahwa konsep utama pengasuhan anak adalah bekal sepanjang masa. Maka orangtua sebaiknya tidak mengajarkan kasih sayang dengan imbalan atau hal -hal lain yang bersifat sesaat. Misalnya memberikan reward berlebihan atau memberi syarat untuk mendapatkan perlakuan yang baik dari Si Kecil.

3. Penuhi kebutuhan dasar. Yaitu cinta & kasih sayang, membekali tanggung jawab, serta memastikan perkembangan emosional Si Kecil selalu berjalan.

happy african american mother and son

Physical Touch: Si Kecil lebih suka disentuh, dipeluk dan diberikan kehangatan melalui sentuhan. Mamas dapat mengoptimalkan pendekatan melalui aktivitas yang menyenangkan seperti membaca buku bersama, memeluknya di pagi & malam hari sebelum tidur, serta memberikan semangat dengan belaian.

Dalam keadaan marah, segera peluk Si Kecil sesaat setelah mendisiplinkannya secara positif. Saling berpegangan tangan saat berdoa bersama, dan peluk Ia saat berada dalam kondisi sakit.

Words of Affirmation: Si Kecil tampak lebih nyaman dan merasa dicintai dari ucapan dan ungkapan kasih sayang orangtuanya. Mamsa dapat memberikan semangat melalui ungkapan cinta yang dituliskan melalui post it pada bekal makan siangnya, serta meluangkan waktu untuk berbincang bersama hati ke hati.

Life doesn’t come with a manual, it comes with mom

Melalui buku ini, Dr. Gary Chapman mengingatkan bahwa anak – anak butuh dijelaskan tentang konsep “I Love You” melalui contoh atau tambahan sentuhan. Hal lain yang bisa dilakukan adalah memberikan pujian positif (yang bersifat membangun), memancing kemampuan untuk berempati melalui ungkapan sederhana yang dapat dimengerti.

Quality Time: Si Kecil merasa bahagia saat Anda dapat meluangkan waktu dan melakukan aktivitas bersama. Merupakan waktu yang tepat untuk orangtua berbagi pemikiran dan perasaan, melakukan eye contact setiap kali berkomunikasi, dan menyisihkan waktu khusus untuk membangun komunikasi yang berkualitas.

Simple tips: Rendahkan tubuh Anda saat sedang berbicara dengannya. Persamaan eye level akan membuatnya merasa dihargai & dihormati.

Mother receive gifts during mother's day

Gifts: Si Kecil lebih ekspresif & bahagia saat diberi reward. Tetapi bukan bearti setiap saat Anda harus memberikannya hadiah ya, Mams. Hadiah, meurt Dr. Gary Chapman, adalah hasil diskusi dua belah pihak antara orang tua dan anak. Aktivitas ini dapat membantu oragtua untuk mengetahui hal – hal yang paling disukai oleh Si Kecil (Tidak selalu harus berupa barang), sehingga dapat saling mengenal diri masing – masing.

Acts of Service: Bahasa cintanya adalah dengan melalui pemberian layanan. Acts of service yang dimaksud dalam buku ini adalah melakukan tindakan yang terbaik bagi anak – anak untuk sekaligus menjadi role model bagi mereka untuk melakukan tindakan positif.

Mamas dapat membantunya duduk bersama saat Ia sedang mengalami persoalan, baik dalam hal belajar maupun sedang bermain. Nah, yang mana bahasa cinta Si Kecil? (Nathalie Indry/KR/Photo: Istockphoto, Various)

Shares