Smart Parenting in Digital Era

Fakta bahwa Indonesia menjadi negara dengan pengguna internet terbesar di Asia Tenggara (survei Data Global Web Index) memberikan tantangan baru untuk kita membesarkan anak – anak di era digital. Adakah pola pengasuhan ideal yang dapat diterapkan kepada generasi ini?

Ditemui dalam acara talkshow “Smart Parenting in Digital Era” yang diadakan oleh Kompas Gramedia Value Card, Sabtu (7/10/2017) bertempat di Gramedia World, BSD, Tangerang, Elizabeth Santosa, M.Psi (Psikolog), Nukman Luthfie (Social media specialist) & Tike Priyatnakusumah, mama dari Latisya (9) & Naia (2) mengungkapkan pengalaman dan perhatiannya mengenai pembahasan tersebut. “Latisya pernah dalam tahap sangat malas bermain di luar dan kecanduan gadget, tapi di usia 9 tahun ini ia mulai tertarik dengan kegiatan – kegiatan baru seperti olahraga. Intinya, kita sebagai orangtua juga harus aktif menawarkan aktivitas lain untuk anak – anak. Sehingga mereka tidak akan terfokus perhatiannya hanya kepada gadget,” ungkap Tike.

Narasumber & ratusan member yang hadir dalam KG Value Card Member Gathering

Sementara itu, Nukman Luthfie mengingatkan orangtua untuk tidak hanya memandang kemajuan internet & teknologi hanya dari sisi negatifnya saja, “Potensi pengembangan diri anak bisa dimaksimalkan dengan kehadiran internet, termasuk pergaulan sosial mereka. Di era ini, sudah tidak seharusnya orangtua hanya menilai kemampuan anak dari sisi akademisnya saja. Karena bisa saja mereka berpotensi mengembangkan minat/bakat, dan hal itu bisa digali lebih dalam melalui platform media sosial.”

Tahun ini, KG Value Card sengaja mengangkat konsep talkshow parenting karena dianggap sebagai isu utama yang sedang hangat sekaligus ingin mengajak ratusan membernya yang hadir memahami pola pengasuhan anak di era digital. Ign. Hardanto Subagyo, Direktur IT/IS Kompas Gramedia berharap para orangtua dapat bersama – sama memanfaatkan perkembangan teknologi demi kebaikan bersama.

Berikut tip untuk menjadi orangtua yang smart dalam membesarkan anak di era digital menurut psikolog Elizabeth Santosa:

1. Bangun komunikasi sejak dini. Tidak hanya membicarakan masalah pendidikan, pererat hubungan Anda sebagai orangtua dengan Si Kecil. Sediakan waktu untuk berbincang mengenai teman – teman dan aktivitas kesukaannya, lalu rundingkan bersama, termasuk masalah seks.

2. Melek teknologi. Tidak ada resep yang pasti untuk menjadi orangtua yang hebat. Dengan kehadiran era digital, kita dituntut untuk mengetahui secara teknis seluk beluk perkembangan internet; usahakan untuk terus upgrade ilmu tentang hal ini agar dapat mendampingi kegiatan Si Kecil berselancar di dunia maya.

3. Seimbangkan aktivitas. Dengan cara aktif memberikan pilihan kegiatan kepada Si Kecil, mulai dari aktivitas luar ruang hingga kreativitas yang dapat mengasah kemampuan berpikirnya dan mengurangi kecanduan gadget.

4. Bangun mindset positif. Internet dan teknologi tidak hanya berisi ancaman cyber crime & kejahatan online lainnya. Dalam hal ini Nukman Luthfie menambahkan, “Sebaiknya kita tidak mengunggah foto anak – anak di social media, apalagi dilengkapi dengan data – data pribadi yang dapat mengundang kejahatan publik. Selalu ingat bahwa social media adalah ruang milik bersama.” (Nathalie Indry/KR/Photo: dok. KG Value Card, Istockphoto.com)