Mind

Anne Hathaway Bicara Tentang Paid Parental Leave

By  | 

Sebagai seorang aktris, Anne Hathaway adalah wanita yang sukses dan mandiri. Namun baginya, semua itu baru terasa komplit setelah ia bertemu dengan sang suami, Adam Shulman.

“He changed my ability to be in the world comfortably. I think the accepted narrative now is that we, as women, don’t need anybody. But I need my husband. His unique and specific love has changed me,” ujarnya tentang bagaimana sang suami merubah hidupnya.

3E42F99100000578-0-image-a-16_1489503395005

Namun ternyata, bagi Anne, tak hanya sang suami saja yang membawa perubahan di dirinya, namun perannya sebagai mama juga membawa banyak perubahan di hidupnya. Perannya kini sebagai ibu membuatnya lebih kritis dalam berbagai yang berkaitan dengan kesejahteraan para mama. Dan hal itulah yang mendasari salah satu pidatonya di PBB saat memeringati International Women’s Day 8 Maret lalu. Dalam pidatonya, ia mengusulkan adanya paid parental leave, yang menurutnya sangat penting bagi setiap orangtua.

3E43A1C000000578-4312968-image-a-73_1489506429763

Anne dan Adam

“Seperti halnya semua orangtua, saya berpikir bagaimana caranya saya menyeimbangkan peran saya sebagai mama dan karier yang saya miliki, dan pada momen itu, saya ingat akan statistik tentang kebijakan cuti di Amerika. Wanita Amerika mendapatkan cuti melahirkan selama 12 minggu tanpa digaji. Sedangkan para ayah tak sedikitpun mendapatkan cuti. Kenyataan itu saya sadari ketika bayi saya berusia 1 minggu dan saya masih kesulitan untuk berjalan. Dimana bayi saya pada saat itu masih sangat tergantung pada papa dan mamanya dalam semua hal, dimana saya masih harus bergantung pada suami saya dalam banyak hal, dan dimana pada saat itu kami sedang belajar bagaimana menjalani kehidupan sebagai orang tua dan sebuah keluarga,” ujar Anne dalam pidatonya.

3E1D007D00000578-4312968-First_glimpse_On_International_Women_s_Day_the_actress_shared_th-a-71_1489505863111

Jonathan menonton tayangan pidato sang mama

Kebijakan cuti bagi wanita melahirkan di Amerika saat ini adalah 12 minggu lamanya, tanpa digaji. Dan tidak ada kebijakan cuti bagi para papa. ‘“Saya tak percaya dengan kenyataan bahwa kita belum memiliki kebijakan seperti itu. Entah bagaimana, kita dan para orangtua di Amerika dapat hidup normal selama 3 bulan tanpa adanya pendapatan,” lanjutnya secara berapi-api dalam pidatonya.

Sama seperti di Amerika, di Indonesia sendiri kebijakan cuti bagi ibu melahirkan juga selama 12 minggu. Dan beruntungnya, kita masih mendapatkan gaji selama menjalani masa cuti ya, Mams. Namun untuk cuti bagi para papa, di Indonesia pun belum ada kebijakannya. Kalaupun ada, itu merupakan kebijakan dari perusahaan. Saat saya melahirkan dulu, suami saya hanya mendapatkan 2 hari cuti dari perusahaan tempatnya bekerja.

Semoga kedepannya, usul dari Anne tak hanya bisa diterapkan di Amerika, namun juga di Indonesia dan negara lainnya ya, Mams. Karena, sama halnya seperti Anne, pada masa-masa awal setelah melahirkan, seorang mama masih sangat membutuhkan dukungan dari suaminya dalam berbagai hal. (Tammy Febriani/KR/Photo: Elle US, doc. Instagram Anne Hathaway, Various)

Shares