Health

Seperti Apakah Rasa Sakit Saat Persalinan?

By  | 

Q: Hi Smart Mama!

Ini adalah kehamilan pertama saya dan saya tak bisa membayangkan seperti apa rasa sakit yang akan saya alami saat persalinan nanti. Saat ini usia kehamilan saya telah memasuki usia 9 bulan, namun saya tak tahu seperti apa tanda-tanda yang akan saya alami ketika akan melahirkan, dan kapan sebaiknya saya mengunjungi dokter kandungan saya?

Eva, 25 tahun, hamil 9 bulan.

A: Hi mam Eva,

Rasa sakit yang akan Anda rasakan saat menjelang persalinan nanti, terjadi akibat adanya kontraksi pada uterus. Kontraksi sendiri terbagi atas 2 macam, yaitu kontraksi persalinan, dan kontraksi palsu (Braxton-Hicks contractions).

Umumnya, rasa sakit yang ditimbulkan saat kontraksi akan dirasakan oleh calon mama pada perut bawah bagian tengah. Terkadang, rasa nyeri juga terasa di punggung bagian bawah. Rasanya seperti kram menstruasi dan ini sangat umum terjadi di akhir kehamilan. Biasanya, letak rasa sakit ini dirasakan oleh calon mama di tempat yang berbeda-beda dan proses persalinan akan benar-benar dimulai saat kontraksi terjadi secara berkala.

Berikut cara membedakan antara kontraksi palsu dan kontraksi persalinan yang sebenarnya, menurut Dr. Michele Hakakha, yang berprofesi sebagai dokter kandungan.

Kontraksi Palsu

– Kontraksi terjadi pada interval yang tidak teratur.

– Intensitas Kontraksi dan ketidaknyamanan yang dirasakan calon mama tidak berubah-ubah.

– Interval antara kontraksi tetap panjang.

– Calon mama merasa tidak nyaman di perut bagian bawah, atau perut terasa mengeras.

– Tidak disertai dengan pendarahan.

– Serviks tidak melebar.

– Rasa tidak nyaman akibat kontraksi hilang setelah istirahat atau dengan bantuan obat-obatan.

 

Kontraksi persalinan:

– Kontraksi terjadi secara berkala.

– Intensitas kontraksi dan rasa tidak nyaman yang dirasakan calon mama secara bertahap meningkat.

– Interval waktu antar kontraksi secara bertahap menurun atau semakin dekat.

– Merasa tidak nyaman pada bagian bawah punggung dan perut.

– Keputihan yang banyak atau pendarahan.

– Kontraksi menyebabkan pelebaran serviks.

– Kontraksi tidak berhenti walau dengan istirahat, hidrasi, ataupun obat. (Tammy Febriani/KR/Photo: Istockphoto.com)

Shares