Health

13 Alasan Anda Tak Perlu Menambahkan Gula – Garam pada Makanan Si Kecil

By  | 

Ketika Si Kecil sebentar lagi akan memulai MPASI-nya, tentunya Anda mulai rajin mencari informasi mengenai resep MPASI yang sehat baginya. Namun satu hal yang perlu Anda ingat ya Mams, hindari menambahkan gula dan garam untuk menambah rasa nikmat pada MPASI-nya. Karena, dibandingkan manfaat baik yang akan didapat, Anda justru akan mendapati efek buruk yang lebih banyak. Simak alasannya dibawah ini!

1. Bad eating habits

Menambahkan gula dan garam di makanan Si Kecil, akan membuatnya memiliki kebiasaan makan seperti layaknya orang dewasa. Kebiasaan ini dapat memengaruhi kesehatannya saat dewasa nanti karena makan makanan yang cenderung berkaitan dengan lifestyle diseases.

2. Tak tahu rasanya sayuran

Sayuran yang telah diolah oleh banyak bumbu, dapat menghilangkan rasa asli dari sayuran tersebut. Dengan meniadakan tambahan gula-garam pada sayurannya, ia akan memahami rasa asli sayuran yang Anda berikan, dan mendapatkan nutrisi terbaik dari sayuran tersebut.

3. Menolak ASI

Beragam rasa yang telah ia coba, dapat membuat SI Kecil menolak ASI yang baginya memiliki rasa hambar.

4. Kerja Ginjal yang overload

Seperti disebutkan sebelumnya, bayi membutuhkan jumlah yang sangat sedikit garam setiap harinya. Jumlah natrium (garam) yang diperlukan pun sebenarnya sudah ia dapatkan dari ASI. Jika Anda memberikan garam dengan dosis yang lebih tinggi dari jumlah yang diperlukan sesuai usianya, maka ginjal Si Kecil akan bekerja lebih berat.

5. Batu ginjal

Terlalu banyak natrium dalam makanan dapat menyebabkan ekskresi kalsium berlebih pada ginjal yang pada akhirnya dapat menyebabkan batu ginjal. Tentunya Anda tak ingin anak Anda mengalaminya kan, Mams?

6. Hipertensi

Si Kecil yang telah mengonsumsi garam terlalu dini, dapat meningkatkan risiko hipertensi saat dewasa nanti. Apalagi bila ia memiliki gen hipertensi dari keluarga.

7. Dehidrasi

Garam dapat mengakibatkan dehidrasi pada anak., jadi terlalu banyak garam di tubuh anak dapat membahayakan kesehatannya. Sedangkan Si Kecil belum tahu artinya dehidrasi dan bahkan belum bisa mengatakan pada Anda kalau ia merasa haus.

8. Osteoporosis

Kandungan natrium yang tinggi pada tubuh, dapat mengurangi kadar kalsium dalam tubuh sehingga tulang jadi lebih rapuh dan menyebabkan osteoporosis di kemudian hari.

Mother feeding her baby.

9. Obesitas

Banyaknya asupan gula pada anak saat erat kaitannya dengan obesitas. And a fat baby is not a healthy baby, Mams.

10. Diabetes

Selain obesitas, nantinya Si Kecil juga dapat berisiko mengalami diabetes (terutama diabetes tipe 2) akibat terlalu banyak asupan gula.

11. Kerusakan Gigi

Tentunya Anda ingin melihat Si Kecil memiliki gigi yang sehat dan kuat kan, Mams? Nah, terlalu banyak member asupan gula pada Si Kecil, dapat membuat giginya mudah rapuh dan berlubang.

12. Lesu

Terlalu banyak gula dalam aliran darah dapat menyebabkan peningkatan produksi insulin yang kemudian mengarah ke penurunan mendadak kadar gula darah, yang membuat bayi Anda merasa lesu.

13. Hiperaktif

Walau para ahli masih memperdebatkan kaitan kadar gula dalam tubuh dengan hiperaktif, namun para mama sudah membuktikan secara langsung bahwa ketika anak mengonsumsi terlalu banyak gula, maka ia akan menjadi lebih aktif. (Tammy Feriani/KR/Photo: Istockphoto.com)

Shares