Parenting

Tren Pola Asuh Anak 2017

By  | 

Pola asuh adalah proses membesarkan dan mendukung perkembangan fisik maupun mental anak hingga usianya dewasa. Kami yakin, setiap orangtua pasti memiliki cara yang berbeda dalam mewujudkannya – begitu juga dengan Anda. Sekalipun mix parenting style dan pengalamanlah yang sejauh ini menjadi ilmu untuk membesarkan anak – anak, tidak ada salahnya menyimak apa saja tren pola asuh yang diprediksi akan ikut memengaruhi pembentukan karakter Si Kecil dalam keluarga.

Sharing some sweet treats together

  1. Less screen time

Hasil survei yang dilakukan oleh Kementrian Informasi dan UNICEF pada tahun 2014 mengungkapkan bahwa prosentase pengguna gadget yang termasuk kategori usia anak – anak & remaja di Indonesia cukup tinggi, yaitu 79,5%. Memasuki tahun 2017, para orangtua sudah semakin paham akan efek negatif di era digital sehingga timbul usaha untuk aktif mengikutsertakan Si Kecil dalam berbagai aktivitas kreasi untuk mengurangi waktu konsumsi gadget. Are you in?

  1. Bahasa kedua

Orangtua masa kini menyadari bahwa anak – anaknya dihadapkan pada tantangan era globalisasi, sehingga pembekalan bahasa dirasa menjadi sangat penting untuk dilakukan. Ronald Kotulak, penulis buku “Inside the Brain” mengungkapkan bahwa 3 tahun merupakan awal usia yang baik bagi mereka belajar bahasa, di mana dasar – dasar untuk berpikir, berbahasa, hingga bersikap sedang berkembang dengan pesat. Yang perlu diingat, mengajarkan bahasa kedua kepada anak – anak sebaiknya dilakukan setelah mereka memahami penggunaan bahasa ibunya dengan fasih.

Family selfie

  1. Sharenting

Seakan – akan sudah menjadi kebiasaan, orangtua di era digital kini lebih sering mengunggah momen perkembangan fisik/psikis anak – anaknya melalui akun sosial media. Tren ini sering disebut “Sharenting” atau sharing about parenting. Menariknya, banyak mama yang merasa terinspirasi dari pola pengasuhan orang lain berdasarkan momen parenting yang telah mereka unggah; mulai dari trik mengatasi tantrum hingga melatih kepercayaan diri anak. Another parenting style!

  1. Pengasuh/Baby sitter profesional

Mempekerjakan pengasuh anak yang profesional kini tidak hanya tengah menjadi tren, melainkan kebutuhan. Berbagai yayasan dan perusahaan penyedia jasa baby sitter berlomba – lomba membekali calon pegawainya untuk memahami cara mengasuh anak dengan baik sesuai dengan ilmu dan basis pendidikan. Di samping itu, para orangtua tidak segan membekali para pengasuh mereka dengan workshop berbayar dengan tujuan yang sama: menjadi tenaga profesional.

  1. Neutral gender

No more “blue” for boys & “pink” for girls. Gender neutral parenting menawarkan konsep kebebasan pada anak untuk mengeksplorasi hal yang mereka suka dan ingin dilakukan. Deborah Best, seorang psikolog dari Wake Forest University, North Carolina mengatakan bahwa cara ini dapat membebaskan pikiran mereka untuk berfantasi dan menghilangkan batas limit tentang pandangan kemampuan seseorang, which is good for them! (Nathalie Indry/KR/Photo: Istockphoto.com)

Shares