Health

Panduan Minum Teh Bagi Calon Mama

By  | 

Ritual minum teh telah dilakukan sejak ribuan tahun yang lalu, karena selain rasanya yang nikmat, teh juga mengandung zat lain yang bermanfaat bagi tubuh. Teh mengandung polyphenols yang dapat menjaga kesehatan jantung, antioksidan yang dapat menurunkan risiko penyakit kanker, dan nutrisi lainnya yang dapat memperkuat sistem imun tubuh Anda.

Dan ketika Anda hamil, manfaat yang Anda dapatkan bisa lebih dari itu lho, Mams to be. Menyeruput secangkir teh dapat memberi rasa nyaman bagi Anda yang sedang mengalami morning sickness, dan selain itu teh juga dikatakan dapat mempersingkat proses persalinan. Walau begitu, tak semua teh aman dikonsumsi oleh calon mama. Lalu apa saja teh yang aman dan tidak aman bagi calon mama? Simak penjelasannya di artikel berikut ini.

Teh Herbal

“Pada beberapa mama yang enggan minum air mineral saat hamil, dapat menggantinya dengan teh herbal yang juga dapat membantu menambah cairan yang diperlukan tubuh,” ujar Amelia Hirota, D.Ac., pakar herbal dan akupunktur dari Phoenix Fertility Center di East Greenwich, Rhode Island, Amerika. Plusnya, beberapa jenis teh herbal juga mengandung nutrisi yang penting bagi kehamilan, seperti kalsium, magnesium dan zat besi. Teh Rooibos khususnya, adalah teh yang patut Anda coba kala hamil. Selain karena bebas kafein, teh ini juga mengandung anti oksidan. Teh herbal lainnya juga diketahui dapat meringankan morning sickness (ginger tea dan mint tea), mencegah insomnia (chamomile tea) dan membantu memperkuat kontraksi selama proses persalinan (red raspberry leaf tea).

Selain ragam teh di atas, nettle leaf (daun jelatang) juga merupakan daun herbal yang banyak ditemukan di dalam teh kehamilan dan banyak direkomendasikan oleh pakar herbal maupun para bidan. “Nettle leaf adalah sumber vitamin dan mineral yang sangat baik bagi kehamilan, termasuk diantaranya zat besi, vitamin A, C, K, dan juga potasium,” jelas Hirota. Tapi, pastikan kalau nettle tea yang Anda minum terbuat dari daun nettle yang dikeringkan, bukan terbuat dari akarnya. Biasanya keterangan ini bisa Anda lihat pada kemasan. Dan Anda sebaiknya juga jangan terlalu banyak mengonsumsinya ya Mamas to be, terlebih pada trimester awal kehamilan. Hal ini dikarenakan, nettle tea dapat menimbulkan kontraksi pada rahim. Namun di trimester kedua ataupun akhir, nettle tea aman untuk dikonsumsi. Anda bisa membuat sendiri nettle tea ini dengan menambahkan 1 liter air mendidih pada 1 ons daun nettle.

Ginger tea in a white cup on wooden background

Teh yang Harus Dihindari

Selain beberapa varian teh herbal, teh diet dan teh detoks juga berbahaya bagi kehamilan. Termasuk juga beberapa diantaranya adalah teh yang terbuat dari tanaman herbal seperti black cohosh, blue cohosh, dong quai, dan beberapa lainnya. Ada bisa menanyakan hal ini lebih lanjut dengan dokter kandungan Anda. Selain itu, Anda sebaiknya juga menghindari teh herbal yang sifatnya sebagai obat pencahar, jadi selalu biasakan membaca label kemasan dengan seksama. “Dalam dosis yang besar, elektrolit yang terkandung di dalam teh pencahar ini dapat merangsang tubuh Anda untuk sering buang air kecil, atau bahkan hingga diare. Dan keduanya tadi dapat membuat Anda mengalami dehidrasi,” saran  Laurie Green, M.D., dokter kandungan asal San Francisco. Jadi hindari teh-teh tersebut setidaknya sampai usai melahirkan dan menyusui ya Mamas to be.

Pengaruh Kafein Dalam Teh pada Kehamilan 

Berbeda dengan teh herbal yang hanya mengandung 0.4 milligrams kafein per cup, non-herbal teas seperti teh hitam, teh hijau, ataupun teh oolong, mengandung 40 – 50 milligram kafein per cup. Mengonsumsi teh sebanyak 4 – 5 cup sepanjang hari, maka Anda sama saja mengonsumsi kafein sebanyak 200 miligram kafein. Dan sebuah studi yang dilakukan oleh Permanente’s Northern California Division of Research menemukan, bahwa wanita hamil yang mengonsumsi 200 miligram kafein setiap harinya, dapat berisiko mengalami keguguran hingga dua kali lipat dibandingkan dengan mereka yang tak mengonsumsi. “Kafein selain dapat berpengaruh buruk bagi kehamilan, juga membuat kerja liver Anda menjadi lebih berat,” tambah Hirota. Oleh karena itu batasi konsumsi non hebal tea Anda hanya 1-2 cup per hari.

Do-It-Yourself Decaf

Kafein adalah zat pertama yang dilepaskan ke air saat pertama kali teh dicelupkan ke dalam air (kurang lebih selama 25 detik). Untuk membuat teh favorit Anda bebas kafein, celup teh selama 30 detik di dalam air, buang air celupan teh tadi, lalu isi kembali cangkir Anda dengan air panas, dan celupkan kembali kantong teh tadi. Cara ini dapat menyingkirkan sebagian besar kafein yang terkandung di dalam kantong teh tersebut. (Tammy Febriani/KR/Photo: Istockphoto.com)

Shares